Ketua KPK Tegaskan akan Prioritaskan Kondisi Kesehatan Lukas Enembe

Jayapura -

Ketua KPK Firli Bahuri menegaskan pihaknya akan memprioritaskan kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe. Firli mengatakan proses hukum saat ini akan tetap memperhatikan kondisi kesehatan tersangka.

Awalnya, Firli menjelaskan pemeriksaan kesehatan Lukas yang dilanjutkan dengan proses BAP terhadap Lukas telah dikantongi pihaknya. Langkah selanjutnya KPK akan mengkaji hasil pemeriksaan itu.

"Langkah selanjutnya tentu kita akan memperlihatkan kembali hasil pemeriksaan kita, baik itu dari tim penyidik, tim dokter yang kita bawa tadi," kata Firli Bahuri kepada wartawan usai menemui Lukas Enembe di Jayapura, Kamis (3/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi yang paling penting kita tetap memprioritaskan penegakan hukum berjalan dengan memperhatikan kondisi kesehatan," lanjut Firli.

Oleh sebab itu, lanjut Firli, tim dokter independen dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan melakukan pengecekan terhadap kondisi kesehatan Lukas Enembe.

"Karena itu juga IDI akan kerja kembali dengan waktu yang dekat dan IDI yang tentukan tempat dan jadwalnya," tuturnya.

Pembicaraan Khusus Firli dengan Lukas Enembe 15 Menit

Firli Bahuri sebelumnya juga mengungkap pembicaraan khusus dengan Lukas Enembe di Jayapura. Firli menghabiskan waktu 15 menit dalam pembicaraan khusus tersebut.

"Tadi saya sempat bicara dengan beliau kurang lebih 15 menit dan pertemuan itu terbuka semua bisa melihat dan tidak ada yang disembunyikan," kata Firli.

Firli mengaku sempat menanyakan hal-hal pribadi kepada Lukas Enembe, terutama soal kondisi kesehatan tersangka.

"Saya tanya umur, bagaimana kesehatannya. Saya ajak ngobrol bagaimana kondisi fisik beliau semuanya dijelaskan," tutur Firli.

Lebih lanjut Firli mengaku juga bertemu dengan sejumlah keluarga Lukas Enembe. Firli sempat rangkulan dengan salah satu keluarga Lukas Enembe.

"Ketemu juga dengan ibu Lukas Enembe dan ketemu saudara beliau bahkan saya sempat rangkulan dengan kakak perempuan beliau dengan hangat penuh kekeluargaan," kata Lukas.

Menurut Firli, hal-hal sederhana semacam itu penting sebagai wujud kepedulian menjaga hubungan sesama anak bangsa. Hal itu merupakan hukum tertinggi.

"Di situlah letak yang tertinggi bagaimana kita bisa menjaga hubungan sesama anak bangsa dan bagaimana kita menghormati keselamatan jiwa dan itu hukum yang tertinggi," sambung Firli.