5 Kesaksian Ortu Yosua yang Tak Menyangka Anaknya Tewas di Tangan Sambo-Putri

Berita Nasional

5 Kesaksian Ortu Yosua yang Tak Menyangka Anaknya Tewas di Tangan Sambo-Putri

Tim detikNews - detikSulsel
Rabu, 02 Nov 2022 09:15 WIB
Sidang Ferdy Sambo yang menghadirkan saksi ayah dan ibu Yosua
Foto: Zunita dan Wilda/detikcom
Jakarta -

Orang tua Brigadir N Yosua Hutabarat, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak tak menyangka anaknya tewas di tangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Samuel mengatakan selama ini Yosua bercerita jika Sambo dan Putri sangat baik kepadanya.

Hal tersebut disampaikan orang tua (ortu) Yosua saat menjadi saksi sidang lanjutan pembunuhan Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (1/1/2022). Duduk sebagai terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Diketahui, Yosua tewas ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022. Polisi telah menetapkan lima orang sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Yosua, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Eliezer, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum dari detikNews, berikut 5 kesaksian orang tua Yosua yang tak menyangka anaknya tewas di tangan Sambo dan Putri:

1. Yosua Bilang Sambo dan Putri Baik

Ayah Yosua, Samuel Hutabarat mengatakan selama ini Yosua bercerita jika Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi selalu bersikap baik kepada ajudannya. Dia pun tidak habis pikir anaknya tewas di tangan Sambo.

ADVERTISEMENT

Awalnya pengacara Putri, Febri Diansyah bertanya ke Samuel tentang cerita Yosua terhadap Sambo dan Putri sebelum peristiwa penembakan. Saat itu Yosua sempat pulang kampung ke Jambi.

"Dari komunikasi dengan Yos, bagaimana Yos cerita tentang FS dan PC sebelum kejadian pas pulang kampung?" tanya Febri.

Samuel mengatakan aktivitas Yosua cukup padat saat pulang kampung ke Jambi. Namun dia sempat berbicara terkait kondisi di Jakarta.

"Almarhum Yos, waktu pulang ke Jambi sangat padat waktunya begitu neneknya meninggal dia ujian di UT. Saya tanya bagaimana keadaan di Jakarta, Bapak sama Ibu sehat baik-baik," ujar Samuel.

Samuel mengatakan saat itu Yosua bercerita kalau Sambo dan Putri selalu bersikap baik kepada ajudannya. Samuel juga mengaku menasehati putranya tersebut.

"Memang yang kami dengar selama ini dari almarhum, dia menawarkan saat itu bahwa FS dan PC baik sama dia. Kami nasehati dia bahwa kami yang melahirkan kamu," katanya.

2. Sambo adalah Polisinya Polisi

Ayah Yosua, Samuel Hutabarat mengaku seperti disambar petir saat mendapat kabar Yosua tewas ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo. Dia menyebut Sambo adalah polisinya polisi.

"Jadi pada kejadian kemarin, kami seperti disambar petir kok bisa mati anak kami di tangan PC dan FS. Soalnya selama ini saya dengar baik dan selalu baik. Padahal FS ini polisinya polisi," ujarnya.

Samuel juga mengatakan selama ini Yosua tidak pernah bercerita tentang kejanggalan dan ancaman yang diterima. Menurutnya, Yosua selama ini tidak pernah mengeluh.

"Kalau sama saya secara langsung tidak pernah. Berkomunikasi bagaimana hal di Jakarta. Memang setiap pulang Tahun Baru ditanya bagaimana kabar di sini, dia selalu bilang sehat baik," ujarnya.

Simak video 'Ibu Yosua ke Putri Candrawati: Bertobatlah, Agar Arwah Anakku Tenang':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

3. Samuel Yakin Anaknya Disiksa

Ayah Yosua, Samuel Hutabarat meyakini Yosua disiksa sebelum tewas dibunuh oleh Ferdy Sambo. Kesimpulan tersebut diambil Samuel setelah melihat kondisi jasad anaknya.

"Di jari kelingking dan jari manis kiri. Ini di kaki kanan ada berupa sayatan. Jari kelingking putus," ujar Samuel menceritakan luka yang dilihatnya di jasad Yosua.

Samuel lalu mengutarakan apa yang terlintas di pikirannya saat itu. Samuel mengaku yakin Brigadir Yosua disiksa, tapi tak tahu harus mengadu ke mana.

"Saya pikirkan saat itu saya tidak yakin ini hanya tembak-menembak, disiksa ini begitu melihat luka. Tapi saya mau mengadu ke mana? Banyak yang bertanya apakah tidak mengusut tuntas kasus ini, luka ini tidak benar. Memang benar, tapi kemampuan saya terbatas," ujarnya.

4. Yosua Selalu Hormat ke Atasan

Ibu Yosua, Rosti Simanjuntak mengatakan Yosua adalah anak yang patuh dan hormat kepada semua orang. Hal tersebut sudah ditanamkan ke anaknya sejak kecil.

"Dari kecil anak saya paling patuh. Anak paling ceria. Anak yang selalu menggemaskan kepada siapa pun. Selalu hormat kepada siapapun. Saya menyarankan anak saya agar berbuat baik dimanapun berada," kata Rosti dalam persidangan di PN Jaksel, Selasa (1/11).

Rosti pun yakin bahwa Yosua tidak mungkin menyakiti temannya apalagi atasannya. Rosti mengaku sangat terpukul begitu tahu anaknya dibunuh secara sadis.

"Saya ketahui, dari kecil maupun dalam bergaul, belum pernah menyakiti kawannya. Terlebih kepada atasannya. Dia ini, saya sebagai ibu begitu hancur, begitu tersayat hatiku mendengar derita anak saya, terbunuh dengan sadis," katanya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

5. Ibu Yosua Sebut Sambo Wali Pilihan Tuhan

Keluarga Yosua sangat percaya kepada Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Hal tersebut berdasarkan cerita Yosua kepada keluarga tentang perlakuan Sambo dan Putri ke ajudannya.

Ibu Yosua, Rosti Simanjuntak bahkan menganggap Sambo adalah wali yang diberikan dari Tuhan untuk anaknya. Namun kenyataannya justru Yosua mati ditangan Sambo.

"Tapi anakku dihabisi, anak ku dirampas nyawanya dengan sadisnya di tangan atasannya, Ferdy Sambo yang sudah saya yakini dia sebagai wali yang diberikan dari Tuhan," imbuhnya.

Rosti mengatakan Sambo seharusnya menjadi pelindung bagi Yosua. Mengingat tugas anaknya selama ini mengawal Sambo dan keluargannya.

"Harusnya melindungi, bagaimana dia mengawal dan bertugas, mengawal Bapak setiap hari. Sangat sakit dan sangat kejam," katanya.

Halaman 2 dari 3
(hsr/hmw)

Hide Ads