Berita Nasional

Ibu Yosua Tanyakan ke Sambo Tutupi Kejahatan Apa hingga Anaknya Harus Dibunuh

Tim detikNews - detikSulsel
Selasa, 01 Nov 2022 17:07 WIB
Foto: Zunita dan Wilda/detikcom
Jakarta -

Ibu Brigadir Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak menangis saat memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Rosti mengaku tidak tahu kejahatan apa yang ditutup Ferdy Sambo sehingga Yosua harus dibunuh.

Dilansir dari detikNews, hal tersebut disampaikan Rosti saat menjadi saksi dalam sidang pembunuhan Yosua dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jaksel, Selasa (1/11/2022). Rosti mengutarakan beberapa pesan langsung ke Sambo dan Putri.

"Saya sebagai ibu kandung Yosua yang telah mendidik untuk menghormati atasannya Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, di sini saya sebagai ibu harus mengutarakan hancurnya hati saya. Anak kandung saya yang saya lahirkan, saya besarkan sebagai titipan Tuhan, yang membanggakan dan menghormati Bapak sebagai atasannya. Kejahatan apa yang harus Bapak tutupi untuk menginginkan kematian anak aku Yosua? Apa saja yang mau ditutupi? Kami tak habis pikir sebagai ibu," ujar Rosti dalam sidang.


Rosti menganggap Sambo sebagai seorang polisi seharusnya melindungi orang bukan sebaliknya. Rosti juga mengatakan Sambo harusnya bijaksana dengan memberikan sanksi jika Yosua melanggar.

"Kalau ada kekurangan bapak bisa bijaksana dengan memberikan sanksi. Tapi dengan sadisnya, dengan keadaan mata terbuka, anak saya bapak habisi nyawanya, bapak rampas, itu adalah hak Tuhan," kata Rosti.

"Kata Bapak, saya dengarkan di media, Bapak adalah ciptaan Tuhan. Pemberitaan di media, Bapak adalah ciptaan Tuhan yang seiman dengan kami, anakku Yosua yang sudah Bapak habisi. Dengan tegasnya Bapak tidak bergeming untuk memberikan penjelasan ke anakku memberikan pembuktian untuk sekejap Bapak Ferdy Sambo, hancurnya hatiku," tutur Ibu Yosua.

Rosti kemudian meminta Sambo segera bertobat dan memohon ampun kepada Tuhan. Dia mengatakan sebagai seorang ibu dirinya tidak akan melupakan perbuatan Sambo yang tega menghabisi nyawa anaknya.

"Mohon segera sadar, bertobatlah, Pak. Tetesan darah anakku, itu jeritan tangisan anakku mungkin ini tidak terlupakan dari hati seorang ibu yang susah payah melahirkan, membesarkan anakku yang sudah Bapak hancurkan. Tidak pernah mengeluh seberapa tugasnya, tidak pernah bercerita atas apa yang kurang tetap mengabari yang baik. Buat Ferdy Sambo, segera sadar, bertobat, hidup ini tidak kekal dan abadi. Kalau Tuhan kehendaki, semua akan musnah, apa yang kita tabur akan kita tuai," ujar Rosti.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya.



Simak Video "Video: Hakim yang Vonis Mati Sambo Tak Dipilih Jadi Calon Hakim Agung"

(hsr/hmw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork