Terungkapnya Kombes Larang Dokter Cerita Luka Tembak Yosua ke Keluarga

Berita Nasional

Terungkapnya Kombes Larang Dokter Cerita Luka Tembak Yosua ke Keluarga

Tim detikNews - detikSulsel
Rabu, 26 Okt 2022 08:00 WIB
Tangis Adik Yosua saat Cerita Proses Autopsi Kakaknya
Adik Yosua saat Cerita Proses Autopsi Kakaknya. (Foto: 20Detik)
Jakarta -

Adik Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat, Mahareza Rizky mengatakan seorang Kombes polisi melarang dokter menceritakan luka tembak Yosua usai proses autopsi. Hal ini diungkap Reza saat menjadi saksi dalam sidang kasus pembunuhan Yosua dengan terdakwa Bharada Eliezer.

Dilansir dari detikNews, awalnya Reza menceritakan dirinya yang datang ke Kantor Biro Provos Polri pada Jumat (8/7/2022). Di sana, ia mendapat penjelasan kronologi tewasnya Yosua dari Karo Provos saat itu Brigjen Benny Ali.

"Ada Pak Hendra Kurniawan, ada Leonardo, di situ beliau kembali menjelaskan kronologi dan menyuruh anggota Yanma mendampingi saya mengantar jenazah," kata Reza di PN Jaksel, Selasa (25/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Reza mengatakan ia berada di RS Polri hingga pukul 23.30 WIB dan saat itu dia disodori beberapa surat untuk ditandatangani. Namun, dia lupa apa isi surat-surat tersebut.

"Setelah saya nunggu ada beberapa surat dikasih ke saya. Saya tanda tangan nggak tahu lupa surat apa," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Reza mengungkapkan dia kembali menunggu hingga pukul 03.30 WIB dini hari, Sabtu (9/7). Dokter kemudian keluar dan menyatakan proses autopsi selesai dan jenazah sedang dibersihkan.

Saat itu, dokter sempat menyinggung luka tembak di tubuh Yosua. Namun seketika dihentikan oleh seorang Kombes polisi.

"Hampir setengah 04.00 subuh dokter keluar, dan menanyakan adik almarhum Yosua. Saya jawab 'iya', langsung memberi jawaban lagi autopsi selesai 20 menit lalu, nanti setelah pembersihan luka-luka karena ada beberapa luka tembakan ketika menyampaikan seperti itu, ada Kombes memberhentikan 'cukup dok' dan dokternya keluar," tuturnya.

Reza Dilarang Mendekati Jenazah Yosua

Selain itu, Reza juga dilarang untuk mendekati jenazah Yosua usai diautopsi. Reza mengaku dirinya meminta kesempatan untuk memakaikan baju ke jenazah abangnya untuk terakhir kalinya namun dilarang.

"Saya tanya ke dokter apa boleh memakaikan baju untuk yang terakhir kalinya. Kombes tersebut sempat ngelarang saya, sampai saya sedikit ngotot, 'saya kan adiknya, masa saya nggak boleh', 'udah kamu tunggu sini aja nggak usah masuk kamu, tunggu sini aja'. Saya nggak mau, tapi mau nggak mau saya tunggu, sampai masuk dalam peti pun saya nggak diperbolehkan," ucapnya.

"Tidak sempat melihat sebelum dimasukin ke dalam peti, saya hanya bisa melihat abang saya masuk peti," imbuhnya.

Tidak sampai di situ, permintaan Reza untuk diberikan kesempatan menggendong jenazah Yosua sebelum dimasukkan ke peti juga mendapat penolakan.

"'Izin, Komandan, ini abang saya apa boleh saya menggendong terakhir kali masuk dalam peti', (dijawab) 'nggak boleh', saya nunggu ketika sudah rapi masuk dalam peti. Posisi sudah dalam peti baru saya boleh lihat," ujarnya.

Reza mengatakan dia sempat berdoa di depan peti jenazah Yosua. Saat itu, dia mendengar ada selentingan suara dari petugas.

"Melihat jenazah dibuka masih boleh, saya lihat sebentar, saya berdoa saya mendengar ada yang bilang 'udah belum, sih', saya masih berdoa. Begitu selesai (peti) ditutup, kami berangkat ke bandara kurang lebih jam 4 lewat," pungkas Reza.




(alk/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads