Polri Periksa 29 Orang-Dalami 6 CCTV Terkait Tragedi Kanjuruhan

Berita Nasional

Polri Periksa 29 Orang-Dalami 6 CCTV Terkait Tragedi Kanjuruhan

Tim detikNews - detikSulsel
Selasa, 04 Okt 2022 20:07 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Malang
Foto: Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. (Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Jakarta -

Tim gabungan khusus Polri memeriksa 29 saksi terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Ada 6 CCTV yang juga akan dicek oleh penyidik di stadion.

"Tim penyidik dari Bareskrim dan Polda Jawa Timur masih terus maraton bekerja, saat ini sudah memeriksa para saksi sebanyak 29 orang," kata Kepala Divisi Humas (Kadivhumas) Polri, Irjen Dedi Prasetyo, dalam jumpa pers di Mabes Polri dilansir detikNews, Selasa (4/10/2022).

Dedi menjelaskan, dari 29 orang yang diperiksa ada 23 di antaranya yang yang bertugas langsung saat kerusuhan suporter terjadi di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu. Lalu ada 9 anggota di antaranya sudah dinonaktifkan terkait pelanggaran kode etik dalam pelaksanaan tugas pengamanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Dedi menuturkan ada 6 saksi merupakan panitia penyelenggara pertandingan Arema FC vs Persebaya itu juga akan diperiksa. Pemeriksaan panpel akan diperiksa kembali pada Rabu (5/10) besok.

"Saksi diperiksa 29 orang, 23 anggota Polri yang bertugas di Kanjuruhan dan 6 orang saksi," bebernya.

ADVERTISEMENT

Dedi menekankan, pemeriksaan ini untuk mengumpulkan bahan keterangan dan alat bukti atas Tragedi Kanjuruhan. Tujuannya agar Polri bisa segera menetapkan tersangka jika alat bukti sudah cukup.

"Tim ini sudah meningkatkan status dari penyelidikan menjadi penyidikan, masih mengumpulkan beberapa alat bukti," sebut Dedi.

Penyidik Cek CCTV di Gerbang Stadion

Selain pemeriksaan anggota Polri dan saksi panpel pertandingan, penyidik juga masih mendalami 6 titik CCTV. Lokasi CCTV tersebut berada di tiap pintu gerbang stadion.

"Untuk labfor, hari ini masih mendalami 6 titik CCTV, khususnya di pintu 3, 9, 10, 11, pintu 12, dan pintu 13," imbuh Dedi.

"Kenapa di 6 titik CCTV ini yang didalami oleh labfor? Karena dari hasil analisa sementara, di sinilah titik jatuhnya korban cukup banyak," sambungnya.

Dia juga meluruskan kabar bahwa pintu di stadion tertutup. Dedi mengatakan terjadi penumpukan di pintu-pintu tersebut karena para penonton beramai-ramai keluar stadion.

"Tidak ditutup, (tapi) kecil. Karena kapasitas pintu di kelas ekonomi itu kapasitasnya hanya 2 orang. Pintu yang tertutup itu kan pintu yang besar," ujarnya.

"(Tapi) Ini kapasitasnya hanya 2 orang. Saat terjadi kepanikan, berbondong-bondong ke situ, mengakibatkan banyaknya jatuh korban di titik-titik tersebut," pungkas Dedi.




(sar/tau)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads