Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta mengakui kurangnya pengamanan dalam Tragedi Kanjuruhan. Nico pun meminta maaf atas insiden kerusuhan suporter yang menewaskan 125 orang ini.
"Saya sebagai Kapolda ikut prihatin, menyesal, sekaligus minta maaf di dalam proses pengamanan yang berjalan ada kekurangan," kata Nico di RSUD Dr Saiful Anwar Kota Malang, dilansir dari detikJatim, Selasa (4/10/2022).
Nico mengatakan akan melakukan evaluasi bersama panitia pelaksana pertandingan dan PSSI. Pihaknya berharap hasil evaluasi ini bisa membuat pertandingan ke depan tidak hanya aman dan namun, tetapi juga mendorong ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke depan kami akan mengevaluasi bersama-sama dengan panitia pelaksana, kemudian PSSI, sehingga harapannya pertandingan sepakbola ke depan, pertandingan sepakbola yang aman, nyaman, dan bisa menggerakkan ekonomi," ungkapnya.
Tragedi Kanjuruhan terjadi saat Arema FC kalah atas tamunya Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 pada Sabtu (1/10). Tidak terima dengan kekalahan tim kesayangan, suporter Aremania turun ke lapangan usai laga.
Tidak berselang lama, bentrokan antara suporter dan aparat kepolisian terjadi. Situasi yang semakin tidak kondusif membuat aparat menembakkan gas air mata hingga suporter yang berjubel di dalam stadion berdesakan mencari jalan keluar.
(sar/nvl)