Tak Henti Kasus Teror Busur Panah di Makassar, Terbaru Pelajar SMA Tewas

Tak Henti Kasus Teror Busur Panah di Makassar, Terbaru Pelajar SMA Tewas

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 30 Sep 2022 09:45 WIB
Ilustrasi Begal
Ilustrasi. Foto: Edi Wahyono
Makassar -

Kasus teror busur panah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih belum berhenti. Terbaru, seorang pelajar SMA inisial WA (18) tewas terjatuh dari motornya karena dikejar dan diancam busur panah oleh orang tak dikenal (OTK).

Peristiwa nahas itu terjadi di Jalan Veteran Selatan, Kecamatan Mamajang, Makassar pada Selasa malam (27/9) sekitar pukul 23.00 Wita. Korban dan beberapa orang temannya awalnya melintas di jalan tersebut menggunakan sepeda motor.

"Iya (korban dikejar OTK pakai busur panah) itu informasi saksi," kata Kapolsek Mamajang Kompol Mariana Tarik Rante saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Rabu (28/9/2022) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, kata dia, korban dan rekannya tiba-tiba dikejar oleh orang tak dikenal menggunakan busur panah. Sontak hal tersebut membuat korban panik sehingga memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.

Tak lama setelah itu, korban gagal mengendalikan sepeda motornya karena kecepatan yang terlalu tinggi. Korban pun akhirnya terjatuh dari motor.

ADVERTISEMENT

"Jadi dia melintas di (Jalan) Veteran Selatan, setelah itu dikejar OTK. Mungkin karena kecepatan tinggi dia tidak bisa kendalikan kendaraannya. Korban dibonceng temannya kemungkinan terlempar saat kecelakaan terjadi," turut Mariana.

Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan namun nyawanya tidak tertolong. Sementara satu teman korban lainnya masih dirawat di RS Labuang Baji karena mengalami luka parah.

"Siang baru meninggal karena parah itu memang terbentur kepalanya di bahu jalan, karena dia posisi di belakang dibonceng," ujarnya.

Keluarga Korban Minta OTK Diusut

Insiden pelajar SMA dikejar OTK itu membuat korban inisial WA (18) tewas usai kecelakaan. Keluarga korban lantas meminta agar kasus ini diusut tuntas.

"Semoga ini kasusnya bisa terungkap dengan jelas, bagaimana sebenarnya," ungkap kakak kandung WA, Wawan saat ditemui detikSulsel, Kamis (29/9).

Menurut Wawan, korban selama ini tidak pernah bermasalah dengan orang lain. Meskipun ada informasi saat menonton futsal ada gesekan dengan suporter lainnya.

Namun menurut Wawan, informasi itu belum bisa dipastikan. Sebab korban dikejar jauh dari lokasi tempat mereka menonton turnamen futsal.

"Pengejarannya juga bukan berawal dari lokasi, tempati turnamen futsal. Awalnya bukan di situ. Kita juga tidak bisa menduga kalau masalahnya dari situ. Kemungkinan sedang dalam perjalan terus ada yang teror, tiba-tiba ji dikejar," bebernya.

Pihak keluarga juga mendapat informasi jika ada korban lain bernama Akbar yang juga terkena busur panah. Namun Akbar tidak dirawat di rumah sakit (RS). Informasinya, luka di bagian betis Akbar tidak terlalu parah.

"Itu belum jelas pi tapi menurut informasi ada. Dipattenya (dibusur) atau tidak terlalu jelas pi. Tapi infonya ada korban namanya Akbar, dia katanya kena betisnya. Itu temannya, bersamaan itu juga salah satu korban," ucap Wawan.

Simak 3 kasus busur panah lainnya di halaman selanjutnya.

3 Kasus Busur Panah pada September di Makassar

Tercatat ada tiga kasus busur panah terjadi di Makassar pada September 2022. Korbannya mulai dari suporter PSM Makassar yang dalam perjalanan pulang dari menyaksikan pertandingan hingga mahasiswa yang sedang santai di depan rumah.

Kasus pertama yakni seorang suporter PSM Makassar dari Laskar Ayam Jantan (LAJ) bernama Andi Ahsan Taqwim diserang menggunakan busur panah dalam perjalanan pulang usai menonton laga PSM Vs Persebaya. Akibatnya, korban mengalami luka di dada dan tembus ke paru-paru.

Peristiwa itu terjadi ketika korban melintas di Jalan Baddoka, Biringkanaya, Makassar pada Minggu (11/9) sekitar pukul 05.00 Wita. Korban yang saat itu menggunakan sepeda motor tiba-tiba diserang sekelompok orang menggunakan busur panah.

Polisi kemudian menangkap 7 orang pelaku pembusuran tersebut pada Minggu (18/9) dan langsung digelandang ke Mapolsek Biringkanaya. Sementara 2 orang pelaku lainnya masih dalam pengejaran polisi.

Terkait motif, para pelaku mengaku melakukan pembusuran hanya karena iseng. Aksi tersebut dilakukan pelaku setelah berkeliling dan secara tidak sengaja berpapasan dengan korban.

Peristiwa penyerangan menggunakan busur panah juga terjadi di Cafe Fujiama, Jalan Waduk, Kecamatan Manggala, Kota Makassar pada Minggu (18/9) sekitar pukul 02.30 Wita. Dalam insiden ini, seorang pengunjung yang merupakan mahasiswa terkena busur panah di bagian lengan kanannya.

Polisi kemudian menangkap 4 pelaku yang masing-masing berinisial IB (23), FA (20), MR (20), dan AH (19). Sementara ada 3 pelaku lainnya masih buron. Kasus ini bermula saat pelaku IB ingin menghajar seseorang yang diduga sering mengganggu istrinya.

Sebelum berangkat ke lokasi, IB mengajak beberapa temannya termasuk FA, MR, dan AH. Namun saat tiba di kafe tersebut, IB dkk tidak menemukan orang yang dicari. Mereka pun membabi buta dengan meneror pengunjung kafe.

Kasus busur panah lainnya ialah terhadap seorang mahasiswa inisial SA (20). Korban disrang OTK saat sedang santau di depan rumahnya di Jalan Minasa Upa, Kecamatan Rappocini, Makassar pada Minggu dini hari (25/9) sekitar pukul 02.30 Wita.

Akibatnya, korban mengalami luka terkena busur panah di bagian leher. Sementara polisi menyebut pelaku pembusuran berjumlah lebih dari dua orang.

Saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan polisi dan sementara mengambil keterangan sejumlah saksi. Pelakunya pun belum terdeteksi oleh polisi sebab di sekitar lokasi kejadian tak ada CCTV.

Halaman 2 dari 2
(asm/sar)

Hide Ads