Polisi mengungkap ada transaksi jual beli senjata api di balik kasus mutilasi 4 warga sipil di Kabupaten Mimika, Papua. Pembunuhan sadis bermula dari keempat korban melakukan pembelian senjata api kepada oknum anggota TNI Angkatan Darat (AD) yang ternyata palsu.
Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra mengatakan para korban yakni Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Leman Nirigi dan satu korban yang belum diketahui identitasnya bertemu dengan para pelaku sebuah tanah kosong di Jalan Budi Utomo, Mimika, Papua, Senin (22/8).
"Memang para pelaku ini kan dia membuat skenario untuk melakukan transaksi senjata api dengan para korban," ujar AKBP I Gede Putra kepada detikcom, Minggu (4/9).
Putra mengungkapkan para korban belakangan menyadari bahwa senjata api yang ditawarkan oleh para pelaku palsu karena dibuat dari potongan besi dan pipa. Korban yang kesal akhirnya melakukan penganiayaan.
"Pada saat di TKP saat transaksi yang mereka sepakati akhirnya korban ini melakukan penganiayaan. Di situ sampai dibunuh lah para korban di situ," katanya.
Menurutnya, lokasi pembunuhan korban memang lahan kosong. Hanya saja lokasi itu sebenarnya tak jauh dari permukiman sehingga sempat ada saksi yang melihat penganiayaan di lokasi.
"(TKP pembunuhan) di Jalan Budi Utomo yang SP1, ya kalau dilihat memang tanah kosong cuma di kanan dan kirinya memang perumahan," ujarnya.
"Waktu malam pertama itu memang ada yang laporan di kita, bahwa saksi dia melihat ada orang dianiaya, kemudian saksi juga mendengar ada suara tembakan, cuma untuk korban pada saat itu belum kita temukan," katanya.
Namun petugas gabungan TNI-Polri baru menemukan potongan tubuh korban tiga hari kemudian yakni pada Kamis (25/8). Saat itu pun petugas tak langsung mengetahui bahwa potongan tubuh itu berkaitan dengan insiden penganiayaan dan letusan senjata seperti keterangan saksi.
"Nah selang (tanggal) 25 pas penemuan pertama, di situlah baru ketahuan ada korban. Cuma saat itu kita tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa ada korban (dan penganiayaan serta letusan senjata) yang terjadi sebelumnya ada keterkaitan," katanya.
Simak selengkapnya 6 Oknum TNI AD dan 3 Warga Sipil Jadi Tersangka...
(hmw/asm)