Empat warga sipil di Mimika, Papua dibunuh dan jasadnya dimutilasi saat transaksi jual-beli senjata api dengan 9 pelaku, yakni 6 oknum TNI AD dan 3 warga sipil. Korban dibunuh secara sadis karena tahu senjata api yang akan dibeli ternyata palsu, yang membuat korban komplain dan melakukan pemukulan.
Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra mengatakan para pelaku awalnya memperoleh informasi bahwa empat korban sedang mencari penjual senjata api. Mengetahui hal itu para pelaku kemudian memberikan penawaran sehingga mereka sepakat melakukan transaksi di sebuah tanah kosong di Jalan Budi Utomo, Mimika, Papua, Senin (22/8).
"(Senjata api yang dijual ternyata palsu), kalau transaksi yang dijanjikan, bukan senjata api bohong-bohongan," kata AKBP Putra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Putra, para pelaku sengaja membuat senjata api palsu yang dibuat dari potongan besi dan pipa. Namun para korban menyadari hal tersebut.
"Korban itu yang mau membeli. Pelaku ini karena memang sudah ada komunikasi dengan korban dan korban membutuhkan senjata dan dia ada duit, kan gitu," kata Putra.
"Kemudian pelaku ini dia men-setting lah (membuat senjata api palsu) pakai besi dan pipa, dibentuk lah kayak senjata, itulah yang dibilang senjata dijual ke kelompok korban itu," lanjutnya.
Korban Akhirnya Dibunuh dan Dimutilasi
Menurut Putra, korban langsung melakukan penganiayaan begitu menyadari mereka ditipu pelaku. Namun nahas, mereka berakhir dibunuh dan dimutilasi.
"Memang para pelaku ini kan dia membuat skenario untuk melakukan transaksi senjata api dengan para korban," tutur Putra.
"Pada saat di TKP saat transaksi yang mereka sepakati akhirnya korban ini melakukan penganiayaan, Di situ sampai dibunuh lah para korban di situ," katanya.
Simak 4 potongan tubuh korban ditemukan tanpa kepala dan kaki..
Simak Video "Video Diminta Prabowo Urus Papua, Gibran: Siap Ditugaskan di Mana Saja"
[Gambas:Video 20detik]