Warga di wilayah Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) terpaksa melakukan ronda pada malam hari gara-gara maraknya kemunculan buaya sejak enam hari terakhir. Ronda itu dilakukan dengan cara warga sesekali mengecek ke rawa.
"Tadi malam (warga ronda), kurang tahu jam berapa tapi sekali-kali dia dicek. Kadang jam 9 dicek kalau belum dilihat kembali lagi sama masyarakat di sekitar rawa," ujar Irfan, seorang warga setempat kepada detikcom, Jumat (2/9/2022).
Irfan mengatakan warga kini mempertimbangkan untuk melanjutkan ronda. Pasalnya hingga kini belum ada satu ekor buaya pun yang dievakuasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mau dibicarakan lagi rondanya berkelanjutan atau atau cukup tadi malam saja," katanya.
Sementara itu, seorang warga bernama Timang mengatakan awalnya warga bersama tim BKSDA berupaya menangkap buaya itu, namun belum membuahkan hasil pada Kamis (1/9). Kemudian pada malam hari, tiba-tiba mati lampu sehingga warga menjadi khawatir apabila ada korban dan akhirnya dilakukan ronda.
"Masyarakat, pihak kepolisian, dan BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam) Sultra, belum membuahkan hasil pada Kamis kemarin. Selain itu, kondisi lampu yang padam, pada Kamis malam juga semakin membuat masyarakat makin cemas," katanya.
"Belum terlalu tenang, karena tadi malam sempat mati lampu lama, jadi orang was-was lagi jangan sampai buayanya naik," sambungnya.
Simak selengkapnya awal mula teror buaya..
Awal Teror Buaya
Kemunculan kawanan buaya di permukiman wilayah Raha pertama kali terjadi pada 27 Juli 2022. Saat itu buaya hanya terlihat sedang berjemur.
"Pas pertama kelihatan itu, hanya naik berjemur," kata Fatimah, seorang warga lainnya kepada detikcom, Kamis (1/9).
Menurut Fatimah, warga setempat awalnya merespons santai. Tapi belakangan warga menjadi khawatir karena buaya semakin kerap muncul masuk ke permukiman.
"Awalnya toh responsnya kaya biasa-biasa saja karena kan pas memang dia muncul cuma berjemur. Tapi pas naik di jalanan itu warga-warga takut," katanya.
"Sekarang dia mulai mi masuk lorong, mungkin dia cari makanan," katanya.
Warga Takut Keluar Rumah
Fatimah mengatakan seorang warga mengaku pernah menyaksikan 5 ekor buaya sekaligus.
"Kalau yang berkeliaran baru satu tapi kalo katanya yang pemilik ruko dekat Pertamina (SPBU) situ dia pernah lihat dari atas rukonya ada 5," katanya.
Fenomena kemunculan buaya akhirnya membuat warga semakin takut. Mereka akhirnya membatasi aktivitas di luar rumah, terutama saat malam hari.
"Ada yang selesai magrib mereka tutup pintu dan jendelanya orang kunci karena orang takut dia naik kembali itu buaya," tuturnya.
"Kan di sekitar itu banyak anak-anak kecil. Jadi mungkin orang takut anak-anaknya jadi korban buaya," imbuhnya.
Kini masyarakat kota Raha terutama yang di sekitar SPBU daerah Wamponiki berharap agar buaya-buaya tersebut dapat ditangkap dan diamankan. Sebab masyarakat di sekitar sana, ingin kembali beraktivitas normal tanpa merasa takut akan kemunculan buaya.
Simak Video "Video Warga Ngamuk di RSUD Muna Barat: Perawat Dikejar-Kursi Dilempar"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/hmw)