Kemunculan kawanan buaya di permukiman wilayah Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) membuat warga menjadi resah. Kondisi ini bahkan membuat warga takut beraktivitas di luar rumah terutama pada malam hari.
Seorang warga bernama Fatimah mengaku kemunculan buaya pertama kali terjadi pada 27 Juli 2022. Saat itu buaya hanya terlihat sedang berjemur.
"Pas pertama kelihatan itu, hanya naik berjemur," kata Fatimah kepada detikcom, Kamis (1/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Fatimah, warga setempat awalnya merespons santai. Tapi belakangan warga menjadi khawatir karena buaya semakin kerap muncul masuk ke permukiman.
"Awalnya toh responsnya kaya biasa-biasa saja karena kan pas memang dia muncul cuma berjemur. Tapi pas naik di jalanan itu warga-warga takut," katanya.
"Sekarang dia mulai mi masuk lorong, mungkin dia cari makanan," katanya.
Warga Takut Keluar Rumah
Fatimah mengatakan seorang warga mengaku pernah menyaksikan 5 ekor buaya sekaligus.
"Kalau yang berkeliaran baru satu tapi kalo katanya yang pemilik ruko dekat Pertamina (SPBU) situ dia pernah lihat dari atas rukonya ada 5," katanya.
Fenomena kemunculan buaya akhirnya membuat warga semakin takut. Mereka akhirnya membatasi aktivitas di luar rumah, terutama saat malam hari.
"Ada yang selesai magrib mereka tutup pintu dan jendelanya orang kunci karena orang takut dia naik kembali itu buaya," tuturnya.
"Kan di sekitar itu banyak anak-anak kecil. Jadi mungkin orang takut anak-anaknya jadi korban buaya," imbuhnya.
Kini masyarakat kota Raha terutama yang di sekitar SPBU daerah Wamponiki berharap agar buaya-buaya tersebut dapat ditangkap dan diamankan. Sebab masyarakat di sekitar sana, ingin kembali beraktivitas normal tanpa merasa takut akan kemunculan buaya.
(hmw/asm)