Polisi kini turun tangan menyelidiki kasus dugaan pelecehan seksual sejumlah mahasiswi Universitas Negeri Makassar (UNM). Polis turun tangan setelah kasus ini heboh di media sosial beberapa waktu lalu.
"Polisi tetap lakukan penyelidikan untuk mencari alat bukti," ujar Kasubag Humas Polrestabes Makassar AKP Lando kepada detikSulsel, Selasa (21/6/2022).
Lando mengatakan pihaknya sebenarnya belum menerima laporan dari pihak mahasiswi yang mengaku menjadi korban. Namun kepolisian tetap turun tangan mengusut mengingat kasus ini membuat geger di UNM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetap polisi tetap lakukan penyelidikan untuk mencari alat bukti," katanya.
Sementara itu, Kepala Divisi Perempuan Anak dan Disabilitas LBH Makassar Resky Pratiwi selaku pendamping korban mengatakan pihaknya belum membuat laporan polisi karena masih menunggu kesiapan korban.
"Laporan polisi itu butuh kesiapan korban karena akan memakan waktu, energi dan biaya," kata Resky saat dihubungi terpisah.
Resky mengatakan, kesiapan yang ia maksud seperti waktu energi, dan biaya. Bila itu dilakukan sekarang, maka aktivitas perkuliahan mahasiswi harus dipastikan tidak terganggu.
"Proses hukum akan memakan waktu. Tapi jika ini ditempuh, tentu kita akan berupaya memastikan kuliahnya tidak terganggu," jelasnya.
"Jadi keputusan itu termasuk kapan akan melapor jika keputusan itu diambil, tetap kami serahkan ke korban," imbuhnya.
Sebelumnya, beredar di media sosial seorang dosen di Fakultas Teknik UNM inisial H diduga telah melakukan tindak pidana pelecehan seksual terhadap sejumlah mahasiswi.
Ramainya isu pelecehan ini membuat pihak kampus turun tangan. Pihaknya melakukan investigasi terkait isu tersebut.
Setelah melakukan investigasi, rumahnya jumlah korban dalam kasus ini lebih dari satu orang. Bagi yang merasa jadi korban, mereka diminta untuk berani melaporkan ini ke pihak kampus untuk ditindaklanjuti.
Salah satu mahasiswi yang mengaku jadi korban menceritakan saat ia awal kali menempuh pendidikan di UNM Parangtambung. Awalnya dosen inisial H itu hanya melihat-lihat dirinya saja.
"Itu hari ada kegiatanku di kampus tapi pas duduk-duduk ka (saya duduk di kursi yang ada) meja panjang saya cerita-cerita sama temanku, karena sudah mau pulang. Tapi itu dosen H na lihat-lihat ja (dia cuma melihat-memperhatikan saya) awalnya," ujar I, seorang mahasiswi UNM yang mengaku dilecehkan dosen H saat berbincang dengan detikSulsel, Kamis (2/6).
Dosen H kemudian mendekati I. Awalnya H datang hanya sekadar basa-basi. Tidak lama H pun memegang bahu mahasiswi itu.
"Mendekat karena kebetulan di situ ada 3 orang atau 4 orang, 1 orang ini temanku dan 2 itu seniorku. Basa-basi ji (cuma basa-basi) itu awalnya dosen H sama itu senior dan temanku, terus itu dosen H bertanya ke temanku bilang 'siapa ini?' (saya yang dimaksud), terus temanku bilang (Dinda) nama samaran, baru deh seingat ku na pegang bahuku terus pahaku juga," kata I.
I pun lekas menghindar. Dia tidak ingin tubuhnya disentuh oleh dosen H tersebut.
"Cepat ja (saya) menghindar ka baru mau na bukakan ka masker ku (dia mau buka masker saya) tapi karena saya orangnya nda (tidak) suka disentuh-sentuh jadi langsung ja menghindar," katanya.
(hmw/nvl)