Universitas Negeri Makassar (UNM) menuai sorotan buntut viral isu pelecehan seksual oknum dosen Fakultas Teknik berinisial H ke sejumlah mahasiswi. Pihak kampus saat ini melakukan investigasi.
"Isu ini awal mulanya muncul di Instagram, pihak kampus perlu melakukan investigasi terkait benar tidaknya isu tersebut," ungkap Wakil Rektor III UNM Sukardi Weda saat dihubungi detikSulsel, Selasa (31/5).
Isu pelecehan seksual oleh dosen H dimuat akun anonim yang mengklaim ada banyak mahasiswi yang jadi korban. Para korban tersebut sedang didata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu korban mahasiswi berinisial I mengungkap dosen H pernah mendekatinya saat ia sedang bersantai dengan sejumlah rekannya. Dosen H sempat basa-basi menanyakan identitas korban, kemudian tak disangka H menyentuh korban.
"Mendekat karena kebetulan di situ ada 3 orang atau 4 orang, 1 orang ini temanku dan 2 itu seniorku. Basa-basi ji (cuma basa-basi) itu awalnya dosen H sama itu senior dan temanku, terus itu dosen H bertanya ke temanku bilang 'siapa ini?' (saya yang dimaksud), terus temanku bilang (Dinda) nama samaran, baru deh seingat ku na pegang bahuku terus pahaku juga," kata I kepada detikSulsel, Kamis (2/6).
Pelecehan itu menyisakan trauma bagi I. Korban otomatis mendadak panik hingga gemetar jika melihat dosen H.
"Kenapa di nda na apa-apa i sekali ja tapi gemetaran ka (Kenapa ya saya gemetaran saat ketemu dosen H). Jadi pernah baru-baru ini saya ke jurusan dan kulihat i (melihat dosen H) deh langsung ka (saya) tunduk gemetaran nda (tidak) tahu kenapa," ujar I.
Kampus UNM Minta Korban Melapor
Wakil Rektor III Bagian Kemahasiswaan UNM Sukardi Weda tidak menampik pelecehan seksual memang kerap terjadi, tak terkecuali di lingkungan kampus. Tapi bagaimanapun Sukardi meminta agar korban segera melapor.
"Sebaiknya memang yang merasa mengalami pelecehan seksual, diimbau untuk melapor ke pihak kampus," ujarnya saat dihubungi, Selasa (31/5).
Sukardi mengatakan UNM tentu kesulitan dalam investigasi yang sedang digelar apabila korban sendiri tidak melaporkan secara langsung. Dia kemudian mendorong mahasiswi berani melapor.
"Sehingga ada tindak lanjut atas laporan tersebut," sambung Sukardi.
Simak selengkapnya mahasiswi takut melapor karena khwatir kuliah bermasalah
Korban Enggan Melapor Karena Takut Kuliah Bermasalah
Mahasiswi I turut menanggapi permintaan wakil rektor agar korban segera melapor. I mengaku takut melapor karena dirinya tak punya bukti pelecehan seksual.
"Saya takut ka speak up (melaporkan dosen H) karena tidak ada buktiku," ujar I.
I berusaha berpikir logis, laporannya bakal menjadi bumerang bila bukti tidak ada. Alhasil dia hanya bisa pasrah sebab jika memaksakan, masa depan kuliahnya di kampus menjadi taruhannya.
I mengatakan orang terdekatnya selalu mendorongnya untuk melaporkan dosen H. Namun I tetap tidak berani.
"Takut ka juga jangan sampe ditau ka (ketahuan) sama jurusan baru bermasalah kuliahku. Nanti juga nabilang kayak sentuh-sentuh biasa ji (cuma disentuh biasa), padahal kita ini perempuan nda (tidak) suka ki sembarang orang sentuh ki apalagi paha ta," cetusnya.
Sebagai contoh, I mengungkapkan salah satu korban dosen H adalah mahasiswi berhijab. Namun mahasiswi yang bersuara justru dicari-cari oknum birokrasi kampus.
"Bukan saya pertama kali (menyuarakan pelecehan oleh dosen H) tapi ada itu yang jilbab syar'i karena yang pertama speak up itu dicari katanya sama Wadek 3," katanya.
Simak Video "Video: Curahan Hati Nadin Amizah Kembali Jadi Korban Pelecehan"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/nvl)