Universitas Negeri Makassar (UNM) dihebohkan isu dugaan sejumlah mahasiswi dilecehkan oknum dosen fakultas teknik berinisial H. Salah seorang mahasiswi yang mengaku dilecehkan dosen H lantas buka suara, dan mengungkap peristiwa pelecehan dialaminya saat santai di kampus.
Mahasiswi itu berinisial I. Kepada detikSulsel, I tidak merinci detail waktu kejadian pelecehan seksual yang dialaminya karena takut dosen H dapat mengidentifikasi dirinya. Namun I memberanikan diri menjelaskan kejadian itu berawal saat dia masuk ke Fakultas Teknik di kampus UNM Parangtambung.
"Itu hari ada kegiatanku di kampus tapi pas duduk-duduk ka (saya duduk di kursi yang ada) meja panjang saya cerita-cerita sama temanku, karena sudah mau pulang. Tapi itu dosen H na lihat-lihat ja (dia cuma melihat-memperhatikan saya) awalnya," ujar I, seorang mahasiswi UNM yang mengaku dilecehkan dosen H saat berbincang dengan detikSulsel, Kamis (2/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dosen H kemudian mendekati I yang sedang duduk-duduk bersama sejumlah mahasiswa lainnya. I mengatakan dosen H sempat basa-basi kepada korban.
"Mendekat karena kebetulan di situ ada 3 orang atau 4 orang, 1 orang ini temanku dan 2 itu seniorku. Basa-basi ji (cuma basa-basi) itu awalnya dosen H sama itu senior dan temanku, terus itu dosen H bertanya ke temanku bilang 'siapa ini?' (saya yang dimaksud), terus temanku bilang (Dinda) nama samaran, baru deh seingat ku na pegang bahuku terus pahaku juga," kata I.
I mengaku langsung menghindar begitu menyadari tingkah dosen H yang berani menyentuhnya. Korban yang panik akhirnya buru-buru menjaga jarak dari dosen H.
"Cepat ja (saya) menghindar ka baru mau na bukakan ka masker ku (dia mau buka masker saya) tapi karena saya orangnya nda (tidak) suka disentuh-sentuh jadi langsung ja menghindar," imbuh I.
Sejak kejadian itu, I mengaku kerap merasa panik mendadak jika melihat dosen H. Suatu ketika saat I masuk ke kampus dan tak sengaja bertemu dosen H, korban otomatis gemetar.
"Kenapa di nda na apa-apa i sekali ja tapi gemetaran ka (Kenapa ya saya gemetaran saat ketemu dosen H). Jadi pernah baru-baru ini saya ke jurusan dan kuliat i (melihat dosen H) deh langsung ka (saya) tunduk gemetaran nda (tidak) tahu kenapa," ujar I.
detikSulsel mengkonfirmasi sejumlah mahasiswi diduga korban. Namun sejauh ini hanya mahasiswi I yang berani mengungkap ulah dosen H.
I mengatakan dugaan pelecehan seksual di UNM oleh dosen H bukan sekadar isu. Sejumlah mahasiswi ramai-ramai mengaku korban dengan alasan punya pengalaman serupa.
Namun sejauh ini sejumlah mahasiswi hanya berani menyuarakan lewat akun media sosial anonim dengan alasan mengkhwatirkan keberlanjutan kuliahnya di kampus.
"Padahal banyak korban yang speak up di mekdiunm (akun anonim) yang lebih parah kasihan," kata I.
detikSulsel sudah memintai konfirmasi Wakil Rektor III UNM Sukardi Weda terkait pengakuan mahasiswi I. Namun belum memberikan komentar.
Tapi dalam pernyataan sebelumnya, Sukardi menegaskan Universitas Negeri Makassar (UNM) sedang menginvestigasi isu sejumlah mahasiswi mengaku dilecehkan dosen H.
"Pihak kampus perlu melakukan investigasi terkait benar tidaknya isu tersebut," ujar Wakil Rektor III UNM Sukardi Weda saat dihubungi detikSulsel, Selasa (31/5).
Namun pihak kampus belum ada kemajuan signifikan dalam investigasinya. Menurut Sukardi Weda, sumber informasi isu atau para korban masih bersifat anonim.
"Karena isu tersebut muncul di media sosial dan media online, tetapi yang merasa korban dan terduga pelaku masih bersifat anonim," kata Sukardi.
UNM meminta sejumlah mahasiswi yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual oknum dosen Fakultas Teknik segera melapor ke pihak kampus. Hal ini karena UNM tengah menginvestigasi isu terkait pelecehan yang beredar.
"Sebaiknya memang yang merasa mengalami pelecehan seksual, diimbau untuk melapor ke pihak kampus," ujarnya.
Sukardi menegaskan pihaknya kesulitan menyelidiki dugaan pelecehan seksual yang mana korbannya disebut-sebut cukup banyak. Untuk itu dia meminta korban berani melapor ke pihak kampus.
"Sehingga ada tindak lanjut atas laporan tersebut," sambung Sukardi.
(hmw/nvl)