Kasus Waka DPRD Lutim Diduga Aniaya Petugas SPBU, Baru Sopir Diperiksa

Kasus Waka DPRD Lutim Diduga Aniaya Petugas SPBU, Baru Sopir Diperiksa

Arzad - detikSulsel
Selasa, 14 Jun 2022 00:40 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Foto: Ilustrasi pengeroyokan (dok detikcom)
Luwu Timur -

Kasus dugaan penganiayaan petugas SPBU Wosuponda oleh Wakil Ketua DPRD Luwu Timur (Lutim) Usman Sadik bersama sopirnya Fachrul Syahruddin masih dalam tahap pemeriksaan keterangan. Polisi juga baru memeriksa satu terlapor yakni Fachrul Syahruddin.

"Sudah diperiksa sopirnya, kalau US (Usman Sadik) masih berstatus sebagai saksi," ujar Kasi Humas Polres Luwu Timur Ipda Wira, saat dikonfirmasi detikSulsel, Senin (13/6/2022).

Wira mengatakan, meski sudah diperiksa polisi, Fachrul Syahruddin masih berstatus terlapor. Sementara Usman Sadik dijadikan sebagai saksi dan belum dimintai keterangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iye sopirnya ji, karena sopirnya ji yang melakukan pemukulan. Saksi ji paling itu kalau Pak Wakil (Usman Sadik)," katanya.

Kendati begitu, Wira mengaku tidak mengetahui persis mengapa Usman Sadik belum dipanggil polisi. Namun dia menyebut ada mekanisme tersendiri ketika hendak memeriksa anggota DPR.

ADVERTISEMENT

"Kalau wakil ini ada aturan tersendirinya dia kalau mau dipanggil, tidak bisa dipanggil sembarang. Jadi saksi ji dia dulu itu untuk ini sopirnya," bebernya.

Wira mengatakan, sejatinya gelar perkara terhadap kasus dugaan penganiayaan ini akan dilakukan Senin (13/6). Namun ditunda karena ada kegiatan lain.

"Rencana gelar perkaranya hari ini akan dilakukan, tapi karena ada Bapak Kapolda datang jadi mungkin ditunda dulu," tandasnya.

Sementara itu, Waka DPRD Lutim Usman Sadik belum memberikan komentar terkait kasus yang menyeret namanya itu. Saat dikonfirmasi, Usman Sadik mengaku sedang ada kegiatan.

"Sebentar dulu, lagi zoom ka ini yah," singkatnya.

Diberitakan sebelumnya, Polisi sudah memeriksa empat saksi terkait dugaan penganiayaan petugas SPBU Togo di Kecamatan Wasuponda, Lutim. Penganiayaan diduga dilakukan Wakil Ketua DPRD Lutim Usman Sadik yang kesal ketika diberi tahu jika pertalite kosong.

Peristiwa penganiayaan terjadi pada Kamis (5/5) sekitar pukul 18.07 Wita. Wakil Ketua DPRD Lutim Usman Sadik saat itu akan mengisi BBM kendaraannya di SPBU Wasuponda. Usman meminta kendaraannya diisi pertalite.

Operator SPBU bernama Maria kemudian menjelaskan jenis BBM yang diminta Usman kosong. Namun Usman tidak yakin. Usman jengkel dan memarahi operator SPBU tersebut. Bahkan Usman mengancam menutup SPBU tersebut. Rudi yang mendengar keributan pun memberi penjelasan kepada Usman bahwa belum ada pasokan bahan bakar pertalite.

"Mendengar keributan, saya langsung berkata ke Usman bahwa Pertamina (SPBU) ini masih baru, belum ada pasokan bahan bakar pertalite masuk ke SPBU ini," ucap Rudi, petugas SPBU yang jadi korban penganiayaan saat dikonfirmasi detikSulsel, Jumat (6/5).




(asm/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads