Orang tua siswa SD yang anaknya diduga dianiaya Kepala Sekolah di Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel), Aksan Gani membawa tiga orang saksi ke polisi. Aksan mengaku menangis saat saksi memperagakan anaknya dianiaya.
"Saya dan orang tua siswa yang menjadi saksi tidak dapat menahan tangis mendengar keterangan saksi," ungkap Aksan kepada detikSulsel, Jumat (27/5/2022).
Aksan mengaku, ketiga saksi yang ia hadirkan di hadapan penyidik tidak sekadar memberikan keterangan. Mereka bahkan ikut memperagakan bagaimana korban dianiaya oleh terduga pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi itu saksi seperti reka adegan. Saya menangis karena tak bisa membayankan perlakukan terhadap anak saya," urainya.
Pihaknya pun sangat berharap kesaksian dari tiga orang anak ini bisa menjadi dasar yang kuat untuk menjerat terduga pelaku. Sehingga anaknya memperoleh keadilan.
"Kalau anak kecil tidak mungkin berbohong. Apalagi ini mereka praktikkan langsung," paparnya.
Adapun untuk mendatangkan bukti atau saksi tambahan ia mengaku masih sementara mencari. Ia yakin pada dasarnya banyak yang mengetahui kejadian tersebut, namun takut untuk bersaksi.
"Kita lihat nanti (tambahan saksi)," paparnya.
Kasi Humas Polres Barru AKP Fatahuddin menyampaikan kasus untuk dugaan penganiayaan siswa SDN 13 Barru masih dalam tahap penyelidikan. Prosesnya masih mengumpulkan keterangan saksi dari pihak korban.
"Masih lidik saat ini. Masih kita periksa saksi dari pihak korban nanti kita lanjutkan (periksa terduga pelaku)," paparnya.
Adapun untuk pemanggilan KL selaku terduga pelaku, ia menjelaskan akan dijadwalkan setelah pemeriksaan dari pihak korban selesai.
"Pasti (diperiksa terduga pelaku). Cuman kita tidak tahu kapan pastinya. Dari pihak korban dulu yang diperiksa," tegasnya.
(asm/nvl)