Rekonstruksi kasus pembunuhan pegawai Dishub Makassar Najamuddin Sewang yang diotaki Kasatpol PP Makassar nonaktif Iqbal Asnan bakal dilanjutkan besok. Polisi terpaksa menunda rekonstruksi karena kondisi hujan.
"Besok nyambung karena hujan," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald Truly Sohomuntal Simanjuntak kepada wartawan usai rekonstruksi hari ini, Kamis (19/5/2022).
AKBP Rheonald mengatakan, rekonstruksi hari ini masih separuh jalan. Rekonstruksi masih akan dilanjutkan ke lokasi eksekusi pembunuhan korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru setengah adegan dari (total) 28 adegan," ujar AKBP Rheonald.
Dirangkum detikSulsel, rekonstruksi hari ini dimulai dari rumah Rachma Dishub Makassar. Rekonstruksi di lokasi ini memperagakan pertemuan Iqbal Asnan dan Asri di rumah Rachma.
Dari rumah Rachma rekonstruksi berlanjut ke rumah korban di Jalan Sultan Alauddin, Makassar. Di lokasi ini, tersangka Asri memperagakan pelemparan santet berupa botol mineral dan telur ke rumah korban atas arahan tersangka Iqbal Asnan.
Rekonstruksi kemudian berlanjut ke gerbang perumahan korban yang mana tersangka Chaerul Akmal terlihat memantau korban yang menggunakan sepeda motor. Selanjutnya rekonstruksi berpindah ke rumah Iqbal Asnan di Jalan Beringin Timur, Rappocini, Makassar.
Namun rekonstruksi di rumah Iqbal ini berlangsung tertutup. Awak media hanya diperbolehkan menunggu di depan pagar rumah yang memiliki halaman cukup luas tersebut.
Dari sini rekonstruksi berlanjut ke rumah Iqbal yang kedua di Jalan Andi Kumala, Makassar. Di tempat ini tersangka Asri terlihat memberikan uang Rp 20 juta kepada tersangka Sulaiman yang merupakan seorang oknum polisi.
Selanjutnya rekonstruksi berpindah ke Balai Kota Makassar, Jalan Ahmad Yani. Rekonstruksi di lokasi ini dimulai dengan adegan Asri yang menemui tersangka Sulaiman di Lobi Balai Kota Makassar.
Kemudian Sulaiman diminta Asri menghadap ke ruangan Iqbal Asnan. Keduanya kemudian berbicara empat mata yang mana Iqbal curhat ke Sulaiman bahwa istrinya Rachma Dishub Makassar kerap diganggu oleh korban.
Iqbal mengaku sudah berkali-kali memperingatkan korban agar menjaga jarak namun korban masih mendekati istrinya. Oleh sebab itu Iqbal Asnan meminta Sulaiman mengeksekusi korban.
"Kamu mau saya suruh eksekusi," kata Iqbal Asnan seperti dilihat dalam teks adegan rekonstruksi.
Sulaiman mengaku tidak berani mengeksekusi korban. Iqbal lantas meminta Sulaiman mencari orang lain yang belakangan diketahui orang itu adalah rekannya di Brimob Polda Sulsel Chaerul Akmal.
Selanjutnya Sulaiman meninggalkan ruangan Iqbal dan tersangka Asri masuk menemui Iqbal. Iqbal tampak memberikan Rp 20 juta sebagai operasional pembunuhan.
Uang sebenarnya operasional solar Satpol PP Makassar. Namun uang itu diberikan ke Sulaiman oleh Asri atas arahan Iqbal Asnan.
(hmw/nvl)