Istri almarhum pegawai Dishub Makassar Namajamuddin Sewang menyaksikan langsung rekonstruksi pembunuhan suaminya yang diotaki Kasatpol PP Makassar nonaktif Iqbal Asnan. Dia berharap pelaku diberi hukuman setimpal.
"Saya tidak minta dihukum yang seberat-beratnya, saya cuma minta hukuman yang setimpal yang sama dengan apa yang dia lakukan terhadap suami saya. Seadil-adilnya," kata istri almarhum Najamuddin, Rovida Setya Ikhsani saat ditemui detikSulsel di kediamannya, Kamis (19/5/2022).
Rekonstruksi dilakukan di kediaman korban di Residence Alauddin Blok K, Jalan Sulatan Alauddin, Kamis (19/5) sekitar pukul 14.00 Wita. Dalam rekonstruksi itu, pelaku Asri dan Sahabuddin memerankan adegan sedang melempar santet ke rumah Najamuddin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rovida mengatakan, pelaku Sahabuddin memang sedari awal sudah menunjukkan gelagat tidak baik ke korban Najamuddin. Sang istri mengaku mengetahui jika selama ini Sahabuddin selalu berusaha menjatuhkan suaminya.
Najamuddin dan Sahabuddin merupakan rekan sekantor di Dishub Makassar. Korban awalnya merupakan staf yang bertugas di kantor, sebelum akhirnya pindah ke lapangan.
"Dia menganggap suami saya rival. Kalau suami saya tidak menganggap dia rival sama sekali. Suami saya selalu positif, mau dinegatifin orang tidak membalas sama sekali. Jadi cuma orang-orang merasa tersaingi lah dengan kehadiran suami jadi berusaha buat jatuhin dia," tutur Rovida.
Saat rekonstruksi berlangsung, istri almarhum Najamuddin tampak tegar. Dia mengaku kuat melihat para pelaku yang telah menghabisi nyawa suaminya berada di hadapannya.
"Perasaan kalau melihat kuat sih. Cuma kalau ingat kenangan baik-baiknya suami saya, itu yang bikin sedih," ucap Rovida.
Rovida pun tak pernah merasa ada yang aneh sebelum kejadian maut menimpa suaminya. Dia juga tidak pernah curiga jika suaminya selama ini telah diintai oleh pelaku.
"Tidak, tidak sama sekali. Karena memang tidak ada masalah sama orang. Siapapun yang berteman semuanya lengket, dekat," kata dia.
Namun, setelah peristiwa itu terjadi, Rovida baru mulai merasa curiga terhadap beberapa orang. Salah satunya pelaku Sahabuddin yang selama ini dinilai iri dengan suaminya.
"Saya tahu yang Abud (Sahabuddin) ini dari dulu iri banget sama suami saya. Kan ada kejadian-kejadian sebelum-sebelumnya, saya tahu sepertinya ini (dia pelaku)," bebernya.
Rovida kemudian menuturkan, pelaku pembunuh suaminya dicurigai adalah orang-orang dekat di kantor. Sebab selama ini, korban Najamuddin tidak pernah mengumbar soal pekerjaan, termasuk jadwal kerjanya.
"Kalau melihat dari lokasi (penembakan) saya sudah tahu dari awal ini orang kantor. Karena tidak ada yang tahu jadwal suami saya, tidak ada yang tahu pekerjaan suami saya," ungkapnya.
"Ternyata benar. Di situ saya kaget ternyata dia yang selama ini selalu bilang suami saya carper (cari perhatian) lah, penjilat lah, karena suami saya dekat sama semua kepala dinas. Ternyata dia yang bermuka dua ke suami," cetusnya.
Diberitakan sebelumnya, rekonstruksi kasus Kasatpol PP Makassar nonaktif Iqbal Asnan membunuh pegawai Dishub Najamuddin Sewang berlanjut ke rumah korban. Rekonstruksi di rumah korban dimulai dengan aksi anak buah tersangka Iqbal Asnan, Muhammad Asri melempar santet ke rumah korban Najamuddin.
Pantauan detikSulsel di rumah korban di Residence Alauddin Blok K, Jalan Sultan Alauddin, Kamis (19/5/2022) sekitar pukul 14.00 Wita, terlihat Asri dan saksi Sahabuddin. Keduanya sedang berboncengan motor melintasi jalan depan rumah korban.
Sahabuddin mengendarai motor sementara tersangka Asri yang dibonceng terlihat melempar botol berisi air minum ke dalam teras rumah korban. Botol tersebut sebelumnya sempat dikemas ke dalam kantong kresek hitam.
Setelah motor melewati rumah korban, Sahabuddin menyetop kendaraan dan bertukar posisi dengan Asri. Kali ini Asri yang mengendarai motor dan Sahabuddin yang duduk di belakang.
Kemudian Asri memutar balik motor dan kembali melintasi jalan depan rumah korban. Sahabuddin yang dibonceng kemudian melemparkan sebutir telur ke dalam teras rumah korban.
Rekonstruksi di rumah korban selesai sampai di situ. Baik tersangka Asri dan Sahabuddin sama-sama meninggalkan rumah korban.
(asm/nvl)