Rekonstruksi kasus Kasatpol PP Makassar nonaktif Iqbal Asnan membunuh pegawai Dishub Najamuddin Sewang berlanjut ke rumah korban. Rekonstruksi di rumah korban dimulai dengan aksi anak buah tersangka Iqbal Asnan, Muhammad Asri melempar santet ke rumah korban Najamuddin.
Pantauan detikSulsel di rumah korban di Residence Alauddin Blok K, Jalan Sultan Alauddin, Kamis (19/5/2022) sekitar pukul 14.00 Wita, terlihat Asri dan saksi Sahabuddin. Keduanya sedang berboncengan motor melintasi jalan depan rumah korban.
Sahabuddin mengendarai motor sementara tersangka Asri yang dibonceng terlihat melempar botol berisi air minum ke dalam teras rumah korban. Botol tersebut sebelumnya sempat dikemas ke dalam kantong kresek hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah motor melewati rumah korban, Sahabuddin menyetop kendaraan dan bertukar posisi dengan Asri. Kali ini Asri yang mengendarai motor dan Sahabuddin yang duduk di belakang.
![]() |
Kemudian Asri memutar balik motor dan kembali melintasi jalan depan rumah korban. Sahabuddin yang dibonceng kemudian melemparkan sebutir telur ke dalam teras rumah korban.
Rekonstruksi di rumah korban selesai sampai di situ. Baik tersangka Asri dan Sahabuddin sama-sama meninggalkan rumah korban.
Kasatpol PP Makassar Sempat Kirim Santet Sebelum Bunuh Najamuddin
Untuk diketahui, Eks Kasatpol PP Makassar Iqbal sempat mengirim santet kepada korban Najamuddin sebelum merencanakan penembakan maut. Santet itu dikirim setelah dia meminta jasa seorang dukun,
"Adapun langkah atau cara si otak pelaku ini melakukan pembunuhan berencana ini mulai dari mencari dukun," ungkap Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto saat jumpa pers di Polrestabes Makassar, Senin (18/4) lalu.
![]() |
Pembunuhan Najamuddin memang sudah direncanakan Iqbal sejak tahun 2020, dimana upaya mengirim santet menjadi salah satu cara agar Najamuddin cepat terbunuh.
"Ada orang disuruh untuk melempar sesuatu (santet) ke rumah korban. Tetapi tidak meninggal," jelasnya.
![]() |
Karena santet yang dikirim gagal membunuh Najamuddin, Iqbal lantas mencari eksekutor yang bisa membunuh korban.
"Akhirnya dia mencari siapa yang bisa membunuh si korban ini. Ternyata ketemu, terjadilah peristiwa penembakan tersebut," tuturnya.
(hmw/nvl)