Rencanakan Bunuh Pegawai Dishub, Kasatpol PP Makassar Sempat Kirim Santet

Rencanakan Bunuh Pegawai Dishub, Kasatpol PP Makassar Sempat Kirim Santet

Muh Ishak Agus - detikSulsel
Senin, 18 Apr 2022 14:24 WIB
Konferensi pers Polrestabes Makassar terkait kasus Kasatpol PP Makassar tembak mati pegawai Dishub.
Kasatpol PP MakassarMuhammad Iqbal Isnan diungkap pernah menggunakan jasa dukun santet (Foto: Andi Isman/detikSulsel)
Makassar -

Rencana Kasatpol PP Makassar Muhammad Iqbal Asnan untuk membunuh pegawai Dishub Makassar Najamuddin ternyata dilakukan sejak lama. Sebelum membayar eksekutor oknum Polri untuk menembak Najamuddin, Iqbal pernah mengirim santet melalui jasa dukun.

"Adapun langkah atau cara si otak pelaku ini melakukan pembunuhan berencana ini mulai dari mencari dukun," ungkap Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto saat jumpa pers di Polrestabes Makassar, Senin (18/4/2022).

Budi menuturkan pembunuhan ini sudah direncanakan sejak 2020 lalu. Di antara upaya pembunuhan yang dilakukan mengirim santet ke rumah korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada orang disuruh untuk melempar sesuatu (santet) ke rumah korban. Tetapi tidak meninggal," jelasnya.

Namun Iqbal tidak putus asa. Dia mengupayakan cara lain. Salah satunya dengan mencari eksekutor yang bisa membunuh korban.

ADVERTISEMENT

"Akhirnya dia mencari siapa yang bisa membunuh si korban ini. Ternyata ketemu, terjadilah peristiwa penembakan tersebut," tuturnya.

Budi menuturkan pengungkapan kasus tidak mudah karena diperlukan kegigihan dan keuletan. Mulai mengumpulkan seluruh bukti-bukti dan memeriksa saksi-saksi sehingga diyakini ada satu orang yang diduga pelaku.

"Dari sekian keterangan saksi, dari sekian alat bukti, kita putuskan menangkap salah satu yang kita duga sebagai tersangka," jelasnya.

Sehingga dari pengembangan, polisi mengungkap Kasatpol PP Makassar Muhammad Iqbal Asnan sudah merencanakan membunuh pegawai Dishub Makassar Najamuddin sejak 2020 lalu. Iqbal sakit hati karena istri sirinya Rachma Dishub Makassar menjalin hubungan dengan korban Najamuddin.

"Perkara ini atau rencana pembunuhan ini sudah direncanakan dari tahun 2020," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto saat jumpa pers di Polrestabes Makassar, Senin (18/4).

Budi menambahkan fakta ini terungkap setelah dilakukan pengembangan. Pembunuhan ini ternyata terkonstruksi. Aksi ini sudah direncanakan sejak tahun 2020.

"Dan ternyata pada tahun 2022 baru terlaksana," jelasnya.

Dia menuturkan kasus pembunuhan ini paling menarik motifnya. Pembunuhan ini dimotivasi karena persoalan asmara.

"Sehingga saya ingatkan kepada rekan-rekan lain, jangan ada simpanan. Jadi paling menarik (motifnya) adalah asmara karena asmara bisa membutakan kita, menutup hati kita. Sehingga kita tidak bisa berpikir yang sehat," tuturnya.




(tau/nvl)

Hide Ads