Gegara Knalpot Bising, 8 Pemuda di Polman Aniaya 2 Korban Pakai Sajam

Sulawesi Barat

Gegara Knalpot Bising, 8 Pemuda di Polman Aniaya 2 Korban Pakai Sajam

Abdy Febriady - detikSulsel
Sabtu, 14 Mei 2022 14:44 WIB
Polisi mengamankan pemuda yang terlibat penganiayaan di Polman.
Foto: Polisi mengamankan pemuda yang terlibat penganiayaan di Polman. (Abdy Febriady/detikcom)
Polewali Mandar -

Delapan pemuda di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), diamankan polisi usai menganiaya dua korbannya hingga luka kena sabetan senjata tajam (sajam). Insiden ini dipicu ketersinggungan pelaku dengan suara knalpot bising korban.

"Masih diselidiki penyebabnya. Informasi dari masyarakat karena itu (suara motor),"u jar Kasat Reskrim Polres Polewali Mandar, IPTU Agung Setyo Negoro, Sabtu malam (14/5/2022).

Peristiwa ini terjadi di Desa Pussui, Kecamatan Luyo, Sabtu (14/5) sekira pukul 00:00 Wita. Mereka yang diamankan masing-masing berinisial AL, FA, RA, SU, KA, DI, WA dan YU.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara korban luka berasal dari Dusun Pussanggara, masing-masing bernama Ridwan dan Bahar. Keduanya telah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polewali, akibat luka sabetan senjata tajam di tubuhnya.

Salah satu pemuda dari Dusun Pussanggara berinisial US mengungkapkan, insiden bermula ketika dia bersama kedua korban dan rekan lainnya, pulang dari Desa Pussui Barat, Kecamatan Luyo, menggunakan sepeda motor. Saat melewati Dusun Pariangan, mereka dihadang sekelompok pemuda.

ADVERTISEMENT

"Kami dihentikan, menanyakan siapa yang gas-gas motor, mereka langsung memukul. Bahar setelah ditikam sempat lari namun dikejar," ujar US saat dimintai keterangan polisi, Sabtu dini hari (14/5).

Sementara Kepala Desa Pussui, Kudding menuturkan, sesaat sebelum kejadian sempat menghentikan korban dan rekannya. Dia mengingatkan mereka agar tidak ngebut dan memelankan gas sepeda motor yang dikendarai, karena menimbulkan suara berisik.

"Sebenarnya pada saat kejadian ada yang kena parang saya tidak berada di tempat. Tapi memang saat saya dengar ada suara motor dari sana balap-balap, saya menghadang meminta agar jangan balap-balap," ungkap Kudding terpisah.

Kudding menduga, sesampainya di kampung, korban bersama rekan-rekannya tidak menghiraukan apa yang telah disampaikan, hingga akhirnya menimbulkan keributan. Apalagi, saat kejadian, korban dan rekannya diduga dalam pengaruh minuman keras.

"Sampai di sini, masih ini (gas-gas), suara motornya keras karena knalpot racing. Kurang tahu bagaimana, karena pada saat kejadian saya tidak berada di tempat, tapi mabuk memang, karena dari sana minum," tandasnya.

Berdasarkan pantauan wartawan, peristiwa ini sempat menimbulkan ketegangan kelompok warga dari kedua dusun bertetangga ini. Puluhan warga langsung melakukan penjagaan di perbatasan dusun sembari membekali diri dengan senjata tajam.




(sar/ata)

Hide Ads