Oknum Guru di Manado Tampar Siswa Gegara Perkelahian-Bikin Keributan

Sulawesi Utara

Oknum Guru di Manado Tampar Siswa Gegara Perkelahian-Bikin Keributan

Trisno Mais - detikSulsel
Jumat, 08 Apr 2022 10:34 WIB
Viral oknum guru tampar siswa di Manado berujung dipolisikan ortu murid (Dok. Istimewa)
Foto: Viral oknum guru tampar siswa di Manado berujung dipolisikan ortu murid (Dok. Istimewa)
Manado -

Orang tua (ortu) siswa, Ribka Sinaulan (46) mengaku anaknya ditampar oleh oknum guru SMP berinisial R di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) dengan dalih menghentikan perkelahian antar-siswa yang menimbulkan keributan. Dirinya pun keberatan, anaknya yang jadi korban penganiayaan teman sekelasnya, justru ditampar oleh R.

Insiden yang terekam lewat rekaman video dan viral di media sosial (medsos) tersebut terjadi Rabu (6/4/2022). Lokasi kejadian di sebuah ruangan perpustakaan SMP tersebut.

"Depe keterangan (keterangannya) kemarin di sekolah itu ada giat pertemuan kepala kepala sekolah. Jadi karena ada ribut-ribut (berkelahi, red) guru marah dan guru refleks tampar," kata Ribka saat diminta keterangan detikcom, Jumat (8/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyesalkan sikap guru R yang menghentikan perkelahian antara siswa dengan cara seperti itu. Padahal keributan tersebut bisa diselesaikan tanpa harus dengan kekerasan.

"Tapi menurut saya kalau (alasan menampar karena) refleks dan tamparin satu kali lah. Ini lebih dari satu kali. Kita (saya) keberatannya di situ lah," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, anaknya yang duduk dibangku kelas VII tidak hanya sekali ditampar oleh oknum guru R. Anaknya mengaku ditampar 4 kali, meski dalam rekaman video viral yang tersebar dikatakan terlihat ditampar 2 kali.

"Kalau dari guru (ditampar) anak saya bilang empat kali. Nah torang pe persepsi begini (persepsi kami begini), kalau anak itu kena empat kali, yang kelihatan di video dua kali," ujarnya.

Berawal dari Penganiayaan-Perkelahian

Ribka menjelaskan insiden penamparan oknum guru R terjadi dimulai ketika anaknya mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari teman sekelasnya. Anaknya jadi korban pemukulan rekan sebaya.

"Io, tape anak (iya anak saya) ada bakalai (berkelahi) dengan temannya. Ada berantem. Jadi tape anak (anak saya) itu digangguin temannya," beber dia.

Awalnya, anaknya hendak pergi keluar sekolah untuk membeli sesuatu di toko dekat sekolah, namun dicegat oleh rekan sekelasnya hingga dipukul. Tak sampai di situ, korban yang tidak melakukan perlawanan masih ditampar temannya.

"Pas lewat pigi ba beli (pergi berbelanja) di alfamart dia paka di panta leher (memukul di bagian belakang leher). Kita pe anak ba jalan terus, nda hiraukan (anak saya berjalan terus tidak menghiraukan)," ujar Ribka.

Sepulang dari belanja di toko, anaknya kembali dicegat. Kakak kelasnya bahkan memprovokasi teman sebaya korban untuk melakukan pemukulan.

"Tahu- tahu balik dari alfamart (berbelanja) teman anak saya sekelas dan kakak kelasnya komporin disuruh pukul. Nah dia pukul dari belakang. Anak saya belah diri, akhirnya berkelahi di situ.

Perkelahian inipun dihentikan oleh satpam sekolah. Mereka yang langsung dibawa ke ruang perpustakaan, hingga oknum guru R datang dan anaknya jadi sasaran ditampar.

"Pas di perpustakaan si guru itu datang langsung ambil tindakan seperti itu langsung teriak-teriak," pungkas Ribka.

Viral di Medsos hingga Diancam Dipolisikan

Sebelumnya peristiwa oknum guru R menampar siswa SMP di Manado ini viral di medsos. Orang tua (ortu) siswa yang tidak terima mengancam akan melaporkan peristiwa ke polisi.

Dalam video viral, tampak guru R mengenakan kemeja putih sedang marah-marah terhadap salah satu siswa. Kemudian, tampak korban datang dari salah satu ruangan dan tanpa disangka korban jadi sasaran kemarahan dengan cara ditampar.

Tampak kemarahan oknum guru itu belum mereda. Dia kembali terlihat menunjuk-nunjuk ke arah siswa yang ditampar, sementara korban hanya terdiam di depan guru tersebut.

Belakangan kejadian ini berusaha dimediasi pihak sekolah dengan mengundang semua pihak terkait, Kamis (7/4). Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak, baik oknum guru maupun ortu siswa sedang diminta keterangan di dalam ruangan kepala sekolah.

Namun selepas proses mediasi, orang tua murid menegaskan bakal mempolisikan R. Menurutnya, meskipun pihak keluarga telah memberikan maaf atas perbuatan guru itu, hanya saja proses hukum terus berlanjut.

"Proses berjalan, kami lapor ke Polda hari ini," kata Ribka, ketika ditemui detikcom selepas rapat di sekolah, Kamis (7/4).




(sar/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads