Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Najamuddin Sewang tewas di jalan diduga ditembak orang tidak dikenal (OTK) masih menjadi misteri. Pihak keluarga sudah meminta polisi melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku insiden ini.
Insiden itu terjadi di pertigaan Masjid Cheng Hoo, Jalan Danau Tanjung Bunga, Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Makassar pada Minggu pagi (3/4/2022). Korban baru saja pulang dari tugas mengatur arus lalu lintas.
"Kalau itu luka lakalantas, pasti tergores, atau luka seret. Ini tidak, ada lubang, bolong, bundaran di bagian tubuhnya," ucap Juni Sewang, kakak kandung almarhum kepada detikSulsel, Minggu (3/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awal informasi kecelakaan ia terima dari istri korban. Ketika mendengar kabar duka itu, Juni sempat tak percaya dan memastikan dengan menghubungi nomor telepon sauranya itu.
"Saya telepon nomornya, diangkat sama orang lain. Terus dijawab, 'saya temannya dari dishub'. Terus saya bilang, 'mana yang punya handphone," urai dia.
"Terus dia (rekannya di dishub) video call. Waktu video call (posisi almarhum terlihat) sudah ada di balai-balai. Nah setelah itu saya pergi menyusul," sambung Juni.
Juni tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 11.00 Wita. Namun korban sudah dibawa ke RS Siloam Makassar. Sebelum menuju RS Siloam, Juni memastikan adanya kejadian kecelakaan di lokasi dengan bertanya ke warga sekitar.
"Saya dapati di IGD Siloam, di sana ternyata istrinya diminta sama dokter bukan divisum. Di Siloam hanya dilakukan tes nadi, di jantung, hanya untuk memastikan almarhum masih hidup atau tidak ada mi," sebut Juni.
Muncul Kecurigaan Korban Tewas Ditembak
Najamuddin pun dinyatakan sudah meninggal dunia. Keluarga kemudian memutuskan membawa pulang jenazah ke rumah duka. Namun saat di rumah barulah kecurigaan lain muncul.
"Pas dibawa pulang, sampai di rumah, ada sekitar setengah jam, saya minta dibuka pakaiannya, supaya ditutup kain panjang. Biasanya kan begitu kalau orang meninggal," ucap Juni.
"Pas kuambil bajunya, ih lubang. Saya cuma bilang, kasihannya baju dalamnya adekku ini lubang. Tahu-tahu di lubang itu dikelilingi darah. Jadi saya ambil baju dinasnya, ih lubang juga. Saya ambil sweaternya, lubang juga," urai dia.
Juni mencoba menyusun tiga lapis pakaian yang dikenakan adiknya itu hingga mendapat posisi lubang sejajar. Luka lubang yang tidak wajar yang dia lihat pastikan di tubuh adiknya ada luka lubang.
"Jadi saya susun ki, sejajar lubangnya. Ih, tidak wajar ini," ucap Juni. Padahal waktu di RS Siloam, dirinya hanya mengetahui adiknya hanya ada luka di betis.
Setelah itu dia pun meminta kasus ini diusut. Rekaman CCTV kejadian kecelakaan adiknya pun sudah dia terima setelah diminta dari petugas Dishub.
Polisi Autopsi Jenazah Korban
Polisi yang mendapat laporan kemudian menyelidiki penyebab tewasnya petugas Dishub Makassar Najamuddin Sewang yang diduga ditembak di jalanan oleh OTK. Jenazah korban menjalani autopsi.
"Masih didalami (dugaan korban tewas ditembak) tunggu hasil autopsi," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto kepada detikSulsel, Minggu (3/4).
Keluarga korban Juni Sewang mengatakan jenazah adik kandungnya langsung menjalani autopsi usai kasusnya dilaporkan ke polisi. Proses autopsi dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
"Sekarang saya dalam posisi tunggu hasil autopsi. Iye (di Rumah Sakit Bhayangkara), sudah laporan ke Polrestabes," kata dia saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Minggu (3/4).
Luka diduga tembakan berada di punggung kanan atas korban. Tepat pada luka tersebut pihak keluarga menduga bekas tembakan karena hanya berada di satu titik. Berbeda dengan luka goresan lain akibat terjatuh dari sepeda motor.
"Luka lain itu, ternyata bukan luka yang diakibatkan jatuh. Luka karena penyebab lain," kata dia.
Kadishub Makassar Minta Polisi Usut
Kadishub Makassar Iman Hud yang mengetahui kejadian itu lantas menyerahkan insiden ini kepada pihak kepolisian untuk mengusut. Termasuk terkait dugaan-dugaan yang beredar.
"Tidak bisa ka menganalisa karena saya bukan ahlinya. Biarkan lah petugas kepolisian dan ahli medis yang bisa memberikan keterangan," ujar Iman saat dimintai keterangan detikSulsel, Minggu (3/4).
Pihak rumah sakit disebut akan melakukan autopsi jenazah korban. Sebab untuk saat ini dugaan sementara korban meninggal karena kecelakaan tunggal.
"Mengenai apa sebabnya nanti yang ahlinya menjelaskan supaya tidak ada kesimpangsiuran. Kita kan tidak mau berandai-andai, menduga-duga, jangan sampai hoax," imbuhnya.
(asm/tau)