"Jadi kakeknya yang melakukan (pencabulan)," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana kepada detikSulsel, Kamis (17/3/2022).
Pelaku H sudah ditahan di Mapolres Jeneponto. Pelaku pencabulan diketahui menggunakan jarinya hingga korban sempat pingsan dibuatnya.
"Iya (pingsan), mungkin (karena) korban ini pingsan diletakkan kembali di ayunan depan TV dia memang ditidurkan depan TV," ucap Kapolres Jeneponto AKBP Yudha Kesit yang dihubungi terpisah, Kamis (17/3).
Pelaku meletakkan korban di ayunan agar tertidur. Namun balita korban kekerasan justru menangis histeris karena pendarahan hebat.
"Ada bedak juga yang (digunakan pelaku) untuk menutupi luka (di alat vital korban) dan pendarahannya, (tetapi) tetap keluar terus darah itu," kata Yudha.
Aksi pelaku H pun terbongkar saat tante korban datang menolong balita korban kekerasan seksual. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit oleh tantenya karena pendarahan hebat.
"Dari (pemeriksaan) dokter, ada kecurigaan karena luka ini kayaknya bukan luka sembarangan ini luka dari kejahatan. Dilaporkanlah (kasus ini ke polisi oleh tante korban)" kata Yudha.
Aksi Bejat Pelaku di Kamar Mandi
Aksi bejat pelaku H dilakukan di kamar mandi pada Minggu (6/3) sekitar pukul 06.00 Wita di rumahnya. Saat itu korban terbangun, lalu menangis dari ayunannya karena buang air.
"Saat dicek ternyata lagi buang air, sama kakeknya dibawa ke kamar mandi dicuci pakai sabun," kata Kapolres Jeneponto AKBP Yudha Kesit kepada detikSulsel, Kamis (17/3)
Pada momen itulah balita korban kekerasan dicabuli pelaku. Kakek H berdalih jari tangannya tidak sengaja masuk ke dalam alat vital korban.
"Nah itu tadi katanya tidak sengaja tangannya masuk karena licin pakai sabun." beber Yudha.
Balita Korban Kekerasan Seksual dalam Masa Pemulihan
Balita korban kekerasan sudah menjalani operasi di rumah sakit. Balita berusia 1,5 ini diketahui tengah menjalani masa pemulihan.
"Korban masih di rumah sakit. Kondisinya sudah membaik," ujar Kepala UPT PPA Sulsel Meisye Papayungan yang dihubungi terpisah.
Menurut Meisye, pihak rumah sakit kini hanya melakukan observasi tambahan. Sebelum memperbolehkan korban pulang ke rumahnya.
"Kira-kira dalam 1-2 hari ini sudah bisa keluar," terang Meisye.
(sar/hmw)