Gas Elpiji 3 Kg Subsidi Pemerintah di Luwu Tembus Rp 40 Ribu, Warga Menjerit

Gas Elpiji 3 Kg Subsidi Pemerintah di Luwu Tembus Rp 40 Ribu, Warga Menjerit

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Rabu, 12 Jul 2023 16:54 WIB
Tumpukan tabung gas elpiji 3 kg.
Tumpukan tabung gas elpiji subsidi pemerintah ukuran 3 kilogram. Foto: Dok. Rachmat Ariadi/detikSulsel.
Luwu -

Warga di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjerit harga gas elpiji subsidi pemerintah ukuran 3 kilogram melonjak naik menjadi Rp 40.000 per tabung. Stok tabung gas juga terbatas setelah ada kenaikan dari harga eceran tertinggi (HET) sekitar Rp 18.500.

"Susah sekarang kita dapat, di pangkalan itu sering habis stoknya. Makanya biasa kita dapatkan di pengecer, harganya Rp 40 ribu," kata salah seorang warga Luwu Yunus kepada detikSulsel, Rabu (12/7/2023).

Yunus mengungkapkan kelangkaan elpiji 3 Kg sudah terjadi sejak Idul Adha. Harga tabung gas naik secara bertahap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pokoknya sejak mau lebaran haji itu sudah mulai langkah. Nah mulai dari itu harganya naik terus mulai Rp 23 ribu, Rp 30 ribu sampai sekarang Rp 40 ribu per tabung. Dulu itu cuma Rp 20 ribu ji," ungkapnya.

Dia mengaku kenaikan harga elpiji 3 kg sangat menyulitkan masyarakat yang berstatus ekonomi ke bawah. Yunus meminta agar pemerintah harus memberikan perhatian lebih terkait kenaikan harga elpiji tersebut.

ADVERTISEMENT

"Ya kalau mungkin PNS tidak apa-apa. Kalau kita ini ekonominya yang di bawah, cuma dagang-dagang kita bisa hidup, sulit sekali. Pemerintah juga tidak boleh lihat-lihat kami saja seperti ini harus ada tindakan," ucap Yunus.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Fahrougi Andriani Sumampouw mengutarakan, harga elpiji 3 kg melalui pangkalan resmi Pertamina merujuk pada HET sebesar Rp 18.500 ribu. Menurutnya, kenaikan harga elpiji tersebut dilakukan pengecer yang bukan pangkalan resmi Pertamina.

"Kalau pangkalan resmi kita pastikan harganya itu sesuai HET. Kalau ada kenaikan itu biasanya di tingkat pengecer," ujar Fahrougi.

Fahrougi menjelaskan fenomena kelangkaan elpiji 3 kg di sejumlah wilayah Sulsel dipengaruhi kultur masyarakat saat Idul Adha, baik perayaan manasik haji, hajatan, serta mengadakan acara pernikaha. Sehingga hal tersebut dinilai meningkatkan konsumsi elpiji.

"Kemarin kan kita dihadapkan dengan perayaan Hari Raya Idul Adha hingga pasca Idul Adha, kemudian banyak syukuran keluarga yang berangkat haji ditambah lagi libur sekolah anak didik yang berlangsung dari minggu kedua Juni hingga minggu kedua Juli. Pastinya ini berdampak pada tingginya konsumsi LPG," tandasnya.

Dia melanjutkan, pihaknya sudah menambah pasokan elpiji 3 kg dengan memberikan tambahan alokasi fakultatif di 15 kota atau kabupaten di Sulsel sebanyak 119.000 tabung atau sebesar 50% dari alokasi tambahan bulan Juli 2023.

"Pertamina telah memberikan alokasi fakultatif yang sudah disalurkan sebesar 75,9% rata-rata harian atau sebesar 245.200 tabung pada saat menjelang Hari Raya Idul Adha tanggal 29 Juni 2023 terbukti terserap dengan baik," katanya.

Diketahui beberapa wilayah yang mengalami kenaikan harga elpiji 3 Kg seperti di Kabupaten Enrekang sebesar Rp 30 ribu, Tana Toraja Rp 35 ribu, Toraja Utara Rp 35 ribu, Palopo Rp 30 ribu dan Kabupaten Luwu tembus hingga Rp 40 ribu.




(sar/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads