Pandji Pragiwaksono Siap Hadapi Proses Hukum Negara dan Adat Toraja

Andi Nur Isman Sofyan - detikSulsel
Selasa, 04 Nov 2025 10:02 WIB
Pandji Pragiwaksono. Foto: Muhammad Ridho
Makassar -

Pandji Pragiwaksono meminta maaf atas candaannya mengenai adat Toraja. Pandji mengaku siap menghadapi dua proses hukum yang muncul dalam kasus ini.

"Saat ini ada dua proses hukum yang berjalan: proses hukum negara, karena adanya laporan ke kepolisian, dan proses hukum adat," kata Pandji di Instagramnya dilihat detikSulsel, Selasa (4/11/2025).

Pandji mengatakan, penyelesaian secara adat memiliki aturan tersendiri. Prosesnya, kata dia, harus dilakukan langsung di Toraja.


"Berdasarkan pembicaraan dengan Ibu Rukka, penyelesaian secara adat hanya dapat dilakukan di Toraja. Ibu Rukka bersedia menjadi fasilitator pertemuan antara saya dengan perwakilan dari 32 wilayah adat Toraja," ujar Pandji.

Dia mengaku siap menghadapi proses hukum adat dalam penyelesaian masalah ini. Hanya saja, jika nantinya waktu tidak memungkinkan, Pandji mengaku akan menghormati proses hukum negara yang berlaku.

"Saya akan berusaha mengambil langkah itu. Namun bila secara waktu tidak memungkinkan, saya akan menghormati dan menjalani proses hukum negara yang berlaku," terangnya.

Di sisi lain, Pandji mengaku kisruh ini menjadi pelajaran berharga bagi dirinya. Dia berharap kejadian ini bisa membuatnya lebih baik hingga lebih peduli.

"Saya akan belajar dari kejadian ini, dan menjadikannya momen untuk menjadi pelawak yang lebih baik-lebih peka, lebih cermat, dan lebih peduli. Saya juga berharap kejadian ini tidak membuat para komika berhenti mengangkat nilai dan budaya dalam karya mereka," ucapnya.

"Menurut saya, anggapan bahwa pelawak tidak boleh membicarakan SARA kurang tepat. Indonesia adalah negara dengan keragaman luar biasa: suku, agama, ras, dan antargolongan adalah bagian dari jati diri bangsa ini," imbuhnya.

Pandji berharap kejadian ini bukan membuat pembicaraan mengenai SARA terhenti. Dia menekankan SARA bisa dibicarakan tanpa merendahkan atau menjelek-jelekkan.

"Yang penting bukan berhenti membicarakan SARA, tapi bagaimana membicarakannya tanpa merendahkan atau menjelek-jelekkan. Semoga para komika di Indonesia terus bercerita tentang adat dan tradisi bangsa ini-dengan cara yang lebih baik, lebih bijak, dan lebih menghormati," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pandji Pragiwaksono buka suara soal candaannya mengenai adat Toraja. Pandji mengakui dirinya kurang pengetahuan dan meminta maaf kepada masyarakat Toraja yang merasa dilukai.

"Selamat pagi, Indonesia. Terutama untuk masyarakat Toraja yang saya hormati. Dalam beberapa hari terakhir, saya menerima banyak protes dan kemarahan dari masyarakat Toraja terkait sebuah joke dalam pertunjukan Mesakke Bangsaku tahun 2013. Saya membaca dan menerima semua protes serta surat yang ditujukan kepada saya," ujar Pandji.

Pandji mengungkapkan dirinya telah berdialog dengan Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rukka Sombolinggi terkait persoalan yang dihadapinya. Dia mengaku diberi banyak gambaran mengenai budaya Toraja.

"Tadi malam, saya berdialog dengan Ibu Rukka Sombolinggi, Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Dalam pembicaraan kami lewat telepon, Ibu Rukka menceritakan dengan sangat indah tentang budaya Toraja-tentang maknanya, nilainya, dan kedalamannya," tuturnya.



Simak Video "Video: Permintaan Maaf Pandji Pragiwaksono soal Lecehkan Adat Toraja"

(asm/sar)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork