Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) mengalokasikan Rp 4 miliar dalam APBD 2025 untuk memperbaiki 95 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik warga kurang mampu dan 33 rumah rusak akibat bencana banjir dan longsor. Pengerjaan ditargetkan dimulai September mendatang.
Plt Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Sulsel, Burhanuddin mengatakan bantuan perbaikan yang diberikan bervariasi dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing rumah. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Pemprov dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan hunian yang aman dan sehat.
"Jika disatukan 95 RTLH itu berada di kawasan permukiman dengan luas 10 sampai 15 hektar. Khusus RTLH 95 unit Pemprov Sulsel menganggarkan Rp 2,5 miliar. Nantinya per rumah dapat anggaran perbaikan Rp 20 juta bergantung kondisinya. Yang diintervensi atap, lantai dan dinding rumah," kata Burhanuddin kepada detikSulsel, Rabu (6/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Burhanuddin menjelaskan jenis perbaikan akan menyesuaikan karakteristik bangunan. Untuk rumah panggung, perhatian utama difokuskan pada lantai dan dinding menggunakan papan. Sementara rumah permanen dengan struktur datar lebih difokuskan pada lantai yang disemen.
Selain RTLH, penanganan perbaikan rumah korban bencana banjir dan longsor juga dialokasikan Rp 1,5 miliar. Rumah yang rusak dan perlu direhabilitasi dianggarkan Rp 30 juta per unit dan rumah yang mesti dibangun baru dianggarkan Rp 60 juta per unit.
"Sekarang masih dalam tahap perencanaan. Insyaallah, fisik akan dimulai September," tambahnya.
Burhanuddin menekankan pentingnya program RTLH karena menyasar langsung kebutuhan dasar masyarakat miskin. Menurut dia, rumah yang layak huni tidak hanya memberikan tempat tinggal yang aman dan sehat, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan sosial dan ekonomi keluarga.
"Urgensi pelaksanaan kegiatan RTLH sangat penting karena berkaitan langsung dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu," tegasnya.
Ia menambahkan, rumah yang lebih layak akan menciptakan lingkungan sehat, mengurangi risiko penyakit, serta memberikan rasa aman dari ancaman bencana atau bangunan yang tidak stabil. Dengan rumah yang layak, masyarakat bisa tidak lagi memikirkan kondisi keluarga di rumah, ketika sedang bekerja.
"Perbaikan rumah akan meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi penghuni, terutama dari ancaman bencana alam atau kondisi bangunan yang tidak stabil," imbuhnya.
Burhanuddin juga menyebutkan jika program RTLH merupakan salah satu upaya mengentaskan kemiskinan dengan memberikan bantuan perbaikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Menurutnya, pelaksanaan program RTLH dapat melibatkan masyarakat dalam proses perbaikan rumah, sehingga menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap lingkungannya.
"Perbaikan rumah juga dapat mencakup aspek sanitasi dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan," pungkasnya.
Program Rumah Tidak Layak Huni 2025
- Kota Makassar 25 unit rumah (Kecamatan Sangkarrang, Kelurahan Barrang Lompo)
- Kabupaten Maros 10 unit rumah (Kecamatan Maros Baru, Kelurahan Pallantikang dan Baju Bodoa serta Kecamatan Lau Kelurahan Alle Polea)
- Kabupaten Takalar 10 unit rumah (Kecamatan Mangara Bombang, Kelurahan Mangadu)
- Kabupaten Jeneponto 10 unit rumah (Kecamatan Binamu, Kelurahan Empoang dan Balang)
- Kabupaten Bone 10 unit rumah (Kecamatan Tanete Riattang, Kelurahan Manurunge)
- Kota Palopo 10 unit rumah (Kecamatan Mungkajang, Kelurahan Murante)
- Kabupaten Wajo 10 unit rumah (Kecamatan Tempe, Kelurahan Attakae dan Kecamatan Pitumpanua, kelurahan Bulete)
- Kabupaten Bulukumba 10 unit (Kecamatan Rilau Ale, Kelurahan Palampang dan Kelurahan Tanah harapan, serta Kecamatan Ujung Bulu, Kelurahan Terang-Terang dan Ela-Ela)
Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Banjir dan Longsor
- Kabupaten Enrekang 8 unit rumah
- Kabupaten Luwu 25 unit rumah
Simak Video "Video: Detik-detik Longsor Terekam Kamera Ponsel Warga di Yunnan China"
[Gambas:Video 20detik]
(ata/asm)