Pemprov Sulsel-Kemenhub Uji Coba Pesawat Amfibi di CPI Makassar Pekan Depan

Pemprov Sulsel-Kemenhub Uji Coba Pesawat Amfibi di CPI Makassar Pekan Depan

Adhe Junaedi Sholat - detikSulsel
Selasa, 05 Agu 2025 15:30 WIB
Direktur Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi, Daniel Dewantoro Rumani.
Foto: Direktur Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi, Daniel Dewantoro Rumani. (Adhe Junaedi/detikSulsel)
Makassar -

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal menggelar demo flight atau uji coba penerbangan pesawat amfibi atau seaplane di Center Point of Indonesia (CPI) Kota Makassar. Menhub Dudy Purwagandhi dijadwalkan ikut hadir sekaligus meluncurkan kehadiran pesawat amfibi tersebut.

Demo flight pesawat seaplane akan digelar di kawasan Taman Andalan, CPI Makassar pada Rabu (13/8) mendatang. Rencana ini mengemuka setelah Pemprov Sulsel melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi untuk kerja sama seaplane tersebut.

"Kami persiapan demo flight, untuk meminta persetujuan, untuk meminta bandara perairan di Taman Andalan (Kawasan CPI). Kami sudah mempersiapkan ada pesawat amfibi yang akan datang demo flight. Ini sesuatu yang rutin untuk persetujuan bandara perairan," kata Direktur API Banyuwangi Daniel Dewantoro Rumani, kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (5/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daniel mengatakan, langkah ini bagian dari rencana besar menghadirkan bandara perairan atau waterbase airport pertama di Sulsel yang direncanakan terbuka untuk umum. Hal ini sejalan dengan visi Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dalam pengembangan konektivitas dan transportasi.

"Visi gubernur ingin menghadirkan bandara perairan di Sulsel. Kami dari Kemenhub sangat mendukung. Kami memiliki keahlian khusus untuk seaplane, berupa pesawat amfibi yang bisa landing di laut, danau, sungai, maupun daratan," kata Daniel.

ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel Andi Erwin Terwo.Foto: Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel Andi Erwin Terwo. (Adhe Junaedi/detikSulsel)

Pesawat amfibi yang akan diujicobakan untuk terbang rencananya baru tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Jumat (8/8). Seaplane itu kemudian akan terbang dan mendarat di kawasan pesisir CPI Makassar.

Daniel menuturkan, langkah itu menjadi bagian dari proses penetapan lokasi (penlok) bandara perairan di Makassar. Jika hasilnya memenuhi standar keamanan dan keselamatan, Pemprov Sulsel akan ditetapkan sebagai salah satu bandara perairan di Indonesia.

"Kami coba landing, kalau bagus, aman, tentu keamanan dan keselamatan faktor yang penting. Kalau sudah masuk kriteria itu akan ditetapkan menjadi penlok. Ujungnya Pemprov Sulsel yang akan mengoperasikan, pemprov yang akan membangun terminalnya," papar Daniel.

Daniel menganggap perairan Kawasan CPI memiliki lebar 100 meter dan panjang 2 Km. Kondisi ini dinilai sangat ideal untuk tempat pendaratan dan penerbangan pesawat amfibi. Apalagi, kondisi gelombang dan angin di wilayah tersebut tidak begitu besar.

"Sebelum ada terminalnya, kita akan minta untuk jadi bandara khusus dulu. Karena kalau bandara umum sudah ada terminal. Kalau bandara khusus akan dipakai oleh pemerintah daerah, misalnya untuk mengantar tenaga kesehatan ke kepulauan," jelasnya.

Rencananya, seaplane yang akan diujicobakan adalah pesawat Cessna 172 special edition berkapasitas 4 orang untuk umum. Pesawat ini bisa digunakan untuk melayani penerbangan di berbagai kepulauan di Sulsel.

"Namanya transportasi udara akan men-trigger paling tidak 19 subsektor, seperti pariwisata perikanan, pendidikan, keamanan, kelautan dan sebagainya," ucap Daniel.

Sementara itu, Kepala Dishub Sulsel, Andi Erwin Terwo juga memastikan rencana uji coba seaplane tersebut. Kehadiran bandara perairan menjadi solusi aksesibilitas ke wilayah kepulauan terpencil, sekaligus menjadi daya tarik wisata baru.

"Salah satu tujuan juga untuk menciptakan destinasi wisata dan menjangkau wilayah yang sulit dijangkau seperti Kepulauan Selayar dan Kepulauan Pangkep," pungkas Erwin.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads