Sulawesi Utara

Kisah Heroik Rahman Sejam Gendong Balita di Laut Saat KM Barcelona Terbakar

Arfin Tompodung - detikSulsel
Selasa, 22 Jul 2025 19:35 WIB
Foto: Salah satu penumpang KM Barcelona, Abdul Rahman Agu yang menyelamatkan balita saat terbakar. (Arfin/detikcom)
Manado -

Pria bernama Abdul Rahman Agu (36) menyelamatkan balita perempuan saat kebakaran KM Barcelona V di perairan Pulau Talise, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut). Abdul Rahman menggendong balita saat terombang-ambing di lautan selama sejam sebelum dievakuasi.

Momen heroik tersebut terjadi saat KM Barcelona terbakar di perairan Desa Talise, Kecamatan Likupang Barat, Minggu (20/7) sekitar pukul 14.00 Wita. Pria yang akrab disapa Rahman menceritakan momen kapal terbakar hingga menyelamatkan balita yang turut menjadi korban.

Rahman menceritakan, KM Barcelona yang berangkat dari Talaud tiba di perairan Talise sekitar pukul 13.00 Wita. Kru kapal saat itu mengimbau penumpang kembali ke ranjang karena akan dilakukan pemeriksaan tiket.


"Di situ pas sebelum habis pemeriksaan tiket, kita kan ada tiga orang. Teman yang satu datang ke saya bilang di belakang sudah ada asap," kata Rahman saat ditemui detikcom di kediamannya di Kecamatan Singkil, Kota Manado Selasa (22/7/2025).

Rahman kemudian mengecek dan melihat api muncul dari dek kapal hingga asap mulai mengepul. Anak buah kapal (ABK) sempat memadamkan api namun upayanya tidak berhasil. Situasi ini pun memicu kepanikan penumpang di dalam kapal.

"Ada yang sudah menangis. Anak-anak, orang tua ada yang sudah menangis, berteriak. Saya bilang jangan panik karena ada anak-anak kecil dan orang tua," jelas Rahman.

Foto: Penyelamatan balita perempuan korban kebakaran KM Barcelona di Pulau Taliase. (dok. Istimewa)

Ketika suhu dalam kapal memanas karena api yang membesar, penumpang mulai kocar-kacir mencari pelampung. Rahman yang berada di dek 2 KM Barcelona sempat kesulitan mencari pelampung untuk menyelamatkan diri.

"Semua ke bagian depan (kapal), dan saya lihat itu titik pelampung cuma satu, tepat di dek 2, di bagian ujung sudut depan kapal. Banyak ternyata penumpang di situ jadi kita berdesak-desakan," ungkapnya.

Rahman mengaku para penumpang ada yang terjatuh sampai terinjak karena berdesak-desakan. Rahman yang mendapat pelampung kemudian berlari ke bagian depan kapal hingga melompat ke laut bersama penumpang lainnya.

"Ada yang tidak dapat pelampung, ibu di sebelah saya bersuara saya tidak tahu berenang. Saya bilang ibu sabar saja siapa tahu ada yang akan berikan pelampung. Saya bilang begitu sebelum saya lompat," ucap Rahman.

Rahman Rekam Momen Kapal Terbakar

Rahman sempat membawa handphone (HP) saat melompat ke laut. Ponsel itulah yang dimanfaatkan merekam momen tragis saat KM Barcelona terbakar. Rahman merekam saat kapal terbakar lewat live streaming atau siaran langsung di media sosial.

"Saya lompat handphone saya angkat ke atas tapi tetap terendam air, pas sampai di bawah handphone masih menyala. Memang dari atas saya sudah niat mau rekam siaran langsung supaya masyarakat itu boleh tahu kita ada musibah di tengah laut," paparnya.

Saat sedang merekam situasi kapal terbakar dan penumpang yang melompat, Rahman mendengar suara ibu-ibu meminta tolong dari kejauhan. Ibu tersebut bersama dengan balita perempuan yang tidak mengenakan pelampung.

"Itu sudah agak jauh dari kapal karena kita sudah terbawa arus. Saya pergi ke ibu itu, ia minta-minta tolong karena ada bawa anaknya ini. Jadi saya langsung rangkul, anaknya saya peluk," tutur Rahman.

"(Kondisi ibu) waktu itu saya lihat sudah lemas. Dia ada pelampung tapi tidak dipakai hanya memeluk pelampung itu," sambung Rahman.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...



Simak Video "Video: Kepanikan Penumpang Saat KM Barcelona Terbakar di Perairan Sulut"


(sar/hsr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork