Jadwal Libur dan Cuti Bersama Idul Adha 2025 Berdasarkan SKB 3 Menteri

Jadwal Libur dan Cuti Bersama Idul Adha 2025 Berdasarkan SKB 3 Menteri

Andi Sitti Nurfaisah - detikSulsel
Rabu, 28 Mei 2025 07:27 WIB
Ilustrasi kalender
Foto: Ilustrasi (Freepik)
Makassar - Hari Raya Idul Adha menjadi salah satu hari besar yang sangat dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tidak hanya karena pelaksanaan sholat Idul Adha maupun ibadah kurbannya, tetapi juga karena waktu libur untuk berkumpul bersama keluarga.

Pada tahun 2025, pemerintah Indonesia kembali menetapkan jadwal libur dan cuti bersama Idul Adha. Sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya untuk mudik, berkumpul bersama keluarga, liburan, atau sekadar beristirahat.

Lantas, ada berapa hari libur dan cuti bersama Idul Adha 2025?

Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini!

Jadwal Libur dan Cuti Bersama Idul Adha 2025

Penetapan libur dan cuti bersama Idul Adha 2025 ini tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025. Berdasarkan SKB 3 Menteri tersebut, masyarakat akan menikmati libur Idul Adha sebanyak dua hari.

Libur tersebut terdiri dari libur nasional Idul Adha 1446 H yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 dan cuti bersama pada Senin, 9 Juni 2025.

Namun, tidak perlu risau, sebab libur Idul Adha ini berdekatan dengan libur akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu. Sehingga, total ada 4 hari libur yang bisa dinikmati selama periode Idul Adha 2025, yakni tanggal 6-9 Juni 2025.

Agar lebih jelas, berikut rincian jadwal libur Idul Adha 2025:

  • Jumat, 6 Juni 2025: Libur nasional Idul Adha
  • Sabtu, 7 Juni 2025: Libur akhir pekan
  • Minggu, 8 Juni 2025: Libur akhir pekan
  • Senin, 9 Juni 2025: Cuti bersama Idul Adha

Hari Raya Idul Adha 2025 Tanggal Berapa?

Kementerian Agama melalui sidang isbat telah menetapkan 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada 28 Mei 2025. Sementara 10 Dzulhijjah 1446 H atau Idul Adha jatuh pada Jumat, 6 Mei 2025.

Sementara itu, organisasi Islam Muhammadiyah telah menetapkan perayaan Idul Adha 1446 H jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Jadwal itu tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025.

Tanggal Merah Juni 2025

Selain libur Idul Adha 2025, masyarakat Indonesia akan kembali menikmati libur atau tanggal merah di sepanjang bulan Juni ini. Terdapat 3 peringatan yang ditandai sebagai hari libur nasional dan juga hari Minggu yang ditandai sebagai tanggal merah.

Kembali merujuk pada SKB 3 Menteri, berikut rincian tanggal merah bulan Juni 2025:

  • Minggu, 1 Juni 2025: Hari Lahir Pancasila
  • Jumat, 6 Juni 2025: Hari Raya Idul Adha 1446 H
  • Minggu, 8 Juni 2025: Libur akhir pekan
  • Minggu, 15 Juni 2025: Libur akhir pekan
  • Minggu, 22 Juni 2025: Libur akhir pekan
  • Jumat, 27 Juni 2025: Tahun Baru Islam
  • Minggu, 29 Juni 2025: Libur akhir pekan

Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025 PDF

Bagi detikers yang ingin merencanakan liburan bisa melihat hari dan tanggal berapa saja yang ditetapkan sebagai hari libur. Untuk memudahkan detikers, berikut file hari libur nasional dan cuti bersama 2025:

Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025 PDF

Amalan Sunah dan Persiapan Penting Menyambut Idul Adha 2025

Ada sejumlah amalan sunnah dan persiapan penting yang dapat diamalkan oleh umat islam untuk menyambut Idul Adha. Di antaranya adalah puasa sunnah, memperbanyak dzikir dan doa, serta bertobat.

Berikut penjelasan untuk masing-masing amalannya:

1. Puasa Sunnah 1-9 Dzulhijjah

Salah satu amalan shalih yang dianjurkan pada awal Dzulhijjah adalah puasa sunnah pada sembilan hari pertama atau tanggal 1-9 Dzulhijjah. Amalan ini merupakan salah satu hal yang sering dikerjakan oleh Rasulullah SAW.

"Rasulullah SAW biasa berpuasa pada sembilan hari di awal bulan Dzulhijjah, pada hari Asyura (10 Muharram), dan tiga hari di setiap bulan." (HR Abu Dawud).

Termasuk pula di dalamnya puasa Tarwiyah yang dikerjakan pada 8 Dzulhijjah. Dan juga puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, ketika jamaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah.

2. Perbanyak Dzikir dan Doa

Memperbanyak dzikir dan doa pada bulan Dzulhijjah sangatlah dianjurkan. Umar muslim dapat memperbanyak bacaan takbir, tahlil, tasbih, istighfar, dan berdoa pada setiap waktu dan keadaan.

Sebagaimana disebutkan oleh Imam Bukhari dalam kitabnya berikut:

وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ أَيَّامُ الْعَشْرِ، وَالْأَيَّامُ الْمَعْدُودَاتُ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ. وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ وَأَبُو هُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِي أَيَّامِ الْعَشْرِ يُكَفِّرَانِ، وَيُكَبِّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيْرِهِمَا. وَكَبَّرَ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِي خَلْفَ النَّافِلَةِ

Artinya: "Ibnu Abbas berkata, 'Berdzikirlah kalian kepada Allah di hari-hari yang ditentukan, yaitu sepuluh hari pertama Dzulhijjah dan juga pada hari-hari Tasyriq.' Ibnu Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah."

3. Bertobat

Bertobat menjadi salah satu hal yang ditekankan di bulan Dzulhijjah. Tobat sendiri berarti kembali kepada Allah SWT dari segala perkara yang dibenci-Nya dan menuju kepada perkara yang disenangi-Nya.

Hendaklah umat muslim menyesali segala dosa yang pernah diperbuatnya dan meninggalkannya. Lalu bertekad untuk tidak mengulanginya lagi dan memperbaiki diri.(1)

Amalan saat Hari Raya Idul Adha

Adapun amalan-amalan yang dianjurkan pada Hari Raya Idul Adha adalah sebagai berikut:

1. Bertakbir

Umat muslim disunnahkan untuk mengumandangkan takbir mulai Subuh Hari Arafah atau 9 Dzulhijjah hingga akhir petang Hari Tasyrik yang jatuh pada 11,12, dan 13 Dzulhijjah.

Hal itu dijelaskan oleh sahabat Nabi SAW, Ali dan Ibnu Mas'ud yang diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir dan yang lainnya.(2)

2. Mandi Wajib Idul Adha

Rasulullah SAW menganjurkan untuk mandi terlebih dahulu sebelum melaksanakan sholat Jumat. Begitu pula sebelum berangkat sholat Idul Adha, umat muslim pun dianjurkan untuk mandi besar.(3)

Anjuran ini didasarkan pada hadits berikut:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ رَسُوْلُ كَانَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى

Artinya: "Dari Ibnu Abbas, beliau berkata: Rasulullah SAW mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha."(4)

3. Memakai Wangi-wangian dan Pakaian Terbaik

Sebelum sholat Idul Adha, disunnahkan memakai wangi-wangian dan pakaian terbaik. Hal ini pun diajarkan dan diamalkan oleh para sahabat Nabi SAW.(3)

Dalam sebuah hadits dari Hasan As Shibti disebutkan:

آمَرَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْعِيدَيْنِ أَنْ نَلْبَسَ أَجْوَدَ مَا نَجِدُ وَأَنْ نَتَطَيَّبَ بِأَجْوَدِ مَا نَجِدُ وَأَنْ نُصْحِيَ بِأَثْمَنِ مَا نَجِدُ

Artinya: "Rasulullah SAW memerintahkan kepada kami agar pada kedua hari raya memakai pakaian yang terbagus, memakai wangi-wangian yang terbaik dan berkurban dengan hewan yang paling berharga." (HR. Hakim)

Perlu diperhatikan jika yang dianjurkan adalah menggunakan pakaian terbaik, bukan pakaian baru. Sehingga tetap bisa menggunakan pakaian lama, tetapi termasuk pakaian terbaik yang kita miliki.

4. Tidak Makan dan Minum Sebelum Sholat Idul Adha

Berbeda dengan Idul Fitri, sebelum sholat Idul Adha tidak dianjurkan ataupun disunnahkan untuk makan dan minum. Melainkan setelah pelaksanaan sholat Idul Adha, baru dibolehkan untuk makan.

Hal ini dijelaskan dalam hadits dari Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata:

كَانَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم - لا يَعْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلَا يَأْكُلُيَوْمَ الْأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أَضْحِيَّتِهِ

Artinya: "Rasulullah SAW biasa berangkat shalat Id pada hari Idul Fithri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat id baru beliau menyantap hasil kurbannya." (HR. Ahmad).(4)

5. Berjalan Kaki Menuju Tempat Sholat Idul Adha

Amalan sunnah lainnya pada saat Idul Adha adalah berjalan kaki menuju lokasi pelaksanaan sholat Id. Hal ini sebagaimana sunnah atau kebiasaan Rasulullah SAW yang disebut tidak pernah menunggangi hewan tunggangannya saat berangkat ke tempat sholat Id.

Sahabat Ibnu Umar RA juga berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

Artinya: "Rasulullah SAW biasa berangkat sholat Id dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang juga dengan berjalan kaki." (HR. Ibnu Majah Nomor 1295).(3)

6. Sholat Idul Adha

Pada tanggal 10 Dzulhijjah, umat muslim disunnahkan untuk mengerjakan sholat Idul Adha. Amalan ini agar umat muslim menyadari segala kenikmatan dan kesenangan yang didapatkan adalah karunia Allah SWT.

7. Berkurban

Pada Hari Raya Idul Adha dan Hari Tasyrik, disunnahkan untuk berkurban yakni menyembelih hewan kurban. Penyembelihan hewan kurban ini dilaksanakan setelah mengerjakan sholat Idul Adha.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Barang siapa menyembelih hewan qurban setelah shalat, maka sungguh telah sempurna penyembelihannya. Ia telah cocok dengan sunnah kaum muslimin." (HR. Bukhari dan Muslim).(1)

8. Melewati Jalanan yang Berbeda

Umat muslim disunnahkan untuk melewati jalanan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari lokasi pelaksanaan sholat Idul Adha. Sunnah ini didasarkan pada hadits dari Jabir bin Abdillah RA berikut:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

Artinya: "Nabi SAW ketika melaksanakan shalat Id, beliau memilih jalan yang berbeda (ketika berangkat dan pulang)." (HR. al-Bukhari).(4)

Nah, itulah jadwal libur dan cuti bersama Idul Adha 2025. Selamat berlibur, detikers!

Referensi:

1. Buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid

2. Buku Fikih Sunnah Jilid 2 oleh Sayyid Sabiq

3. Laman Majelis Ulama Indonesia (MUI) berjudul 5 Amalan Sunnah Sebelum dan Sesudah Shalat Idul Adha

4. Buku Fikih Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah oleh Kemenag RI


(edr/alk)

Hide Ads