Hari Libur Nasional Idul Adha 2025 telah ditetapkan pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri. Peringatan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025.
Penetapan ini merujuk pada SKB Nomor 1017/2024, 2/2024, dan 2/2024 mengenai Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025 yang ditandatangani oleh tiga menteri, yaitu Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri PANRB. Dalam surat keputusan tersebut, hari Jumat, 6 Juni 2025, ditetapkan sebagai hari libur nasional untuk memperingati Hari Raya Idul Adha.
Penetapan Idul Adha 2025 juga merujuk pada sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) yang diumumkan setelah pengamatan hilal pada 29 Zulkaidah 1446 H yang bertepatan dengan Selasa, 27 Mei 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil sidang isbat memutuskan 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025 dan Idul Adha 2025 bertepatan dengan Jumat, 6 Juni 2025.
Hari Libur Idul Adha 2025
Hari Raya Idul Adha 1446 H ditetapkan sebagai hari libur nasional yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Libur tersebut kemudian dilanjutkan dengan cuti bersama pada Senin, 9 Juni 2025.
Dengan ketetapan ini, masyarakat memperoleh dua hari libur resmi dalam rangka Idul Adha. Waktu ini memungkinkan umat Islam untuk melaksanakan salat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban dengan lebih khusyuk, serta menjadi kesempatan berharga untuk bersilaturahmi dan berkumpul bersama keluarga.
Hari libur Idul Adha dan cuti bersama ini jatuh berurutan dengan akhir pekan. Jika digabung maka total masa libur Idul Adha 2025 mencapai empat hari berturut-turut, yaitu mulai Jumat, 6 Juni hingga Senin, 9 Juni 2025.
Berikut rincian lengkap jadwal libur panjang Idul Adha tahun 2025:
Jumat, 6 Juni 2025: Libur nasional Idul Adha 2025
Sabtu, 7 Juni 2025: Libur akhir pekan
Minggu, 8 Juni 2025: Libur akhir pekan
Senin, 9 Juni 2025: Cuti bersama Idul Adha 2025
Amalan Idul Adha
1. Mandi sebelum Salat Id
Mengutip buku Rahasia Kedahsyatan Shalat Sunah Setahun Penuh karya Ustadz. M. Kamaluddin, mandi sebelum salat Idul Adha termasuk amalan yang dianjurkan sebagaimana yang dilakukan pada hari Jumat. Mandi ini bertujuan untuk membersihkan diri dan menghormati hari besar umat Islam.
Dalam hadits dari Ali bin Abi Thalib RA, beliau berkata, "Termasuk sunnah pada hari Idul Fitri dan Idul Adha adalah mandi sebelum keluar untuk salat." (HR Asy-Syafi'i dalam Musnad-nya no. 606 dan dinilai hasan oleh Imam Nawawi)
2. Salat Idul Adha
Mengutip Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah) karya Saiful Hadi El Sutha, salat Idul Adha hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan), baik bagi laki-laki maupun perempuan dan anak-anak untuk melaksanakan salat Idul Adha.
Dari Ummu 'Athiyah RA, ia berkata, "Kami diperintahkan untuk keluar (ke lapangan) pada hari Idul Fitri dan Idul Adha, bahkan para gadis dan wanita haid, lalu mereka berdiri di belakang orang-orang dan bertakbir bersama serta berdoa bersama kaum muslimin." (HR Bukhari dan Muslim)
3. Berjalan Kaki Menuju Tempat Salat
Jika memungkinkan, disunnahkan berjalan kaki ke tempat salat Idul Adha dan kembali melalui jalan yang berbeda.
Dari Jabir bin Abdillah RA, ia berkata, "Nabi SAW pada hari Idul Fitri dan Idul Adha menempuh jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari salat." (HR Bukhari)
4. Tidak Makan sebelum Salat Idul Adha
Berbeda dengan Idul Fitri yang dianjurkan makan sebelum salat, pada Idul Adha disunnahkan tidak makan terlebih dahulu, agar makanan pertamanya adalah daging kurban (bagi yang berkurban).
Dari Buraidah RA, ia berkata, "Nabi SAW tidak keluar pada hari Idul Fitri hingga beliau makan terlebih dahulu, dan beliau tidak makan pada hari Idul Adha hingga beliau pulang (dari salat Id), lalu makan dari hewan kurbannya." (HR Tirmidzi)
Al Allamah As Syaukani mengatakan, "Hikmah diakhirkannya makan pada Hari Raya Idul Adha adalah karena pada hari itu disyariatkan penyembelihan hewan kurban dan memakan sebagian darinya. Oleh karena itu, makannya disyariatkan dari hewan kurban itu."
5. Bertakbir
Waktu takbir pada hari raya kurban dimulai sejak subuh hari Arafah hingga Ashar pada hari terakhir hari Tasyrik. Berikut lafaz takbir yang bisa dikumandangkan:
Ψ§ΩΩΩΩ°ΩΩ Ψ£ΩΩΩΨ¨ΩΨ±ΩΨ Ψ§ΩΩΩΩ°ΩΩ Ψ£ΩΩΩΨ¨ΩΨ±ΩΨ ΩΩΨ§ Ψ₯ΩΩΩ°ΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΩ°ΩΩΨ ΩΩΨ§ΩΩΩΩ°ΩΩ Ψ£ΩΩΩΨ¨ΩΨ±ΩΨ Ψ§ΩΩΩΩ°ΩΩ Ψ£ΩΩΩΨ¨ΩΨ±ΩΨ ΩΩΩΩΩΩΩ°ΩΩ Ψ§ΩΩΨΩΩ ΩΨ―Ω
Arab latin: Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah."
6. Menyembelih Hewan Kurban
Bagi yang memiliki kemampuan, menyembelih hewan kurban adalah sunnah muakkadah. Ibadah ini dilakukan mulai tanggal 10 Zulhijah setelah salat Id hingga akhir hari Tasyriq (13 Zulhijah).
Dari Anas bin Malik RA, Nabi SAW bersabda, "Barang siapa menyembelih sebelum salat, maka dia hanya menyembelih untuk dirinya sendiri. Dan barang siapa menyembelih setelah salat dan khutbah, maka sempurnalah ibadahnya dan sesuai sunnah kaum muslimin." (HR Bukhari)
Simak juga video 'Kurban Online Memang Bisa? Ini Hukum dalam Islam':
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal