- Libur Idul Adha 2025 Lengkap dengan Cuti Bersama
- Amalan Sunnah Idul Adha 1. Mandi Sebelum Sholat Id 2. Memakai Pakaian Terbaik dan Wewangian 3. Tidak Makan Sebelum Sholat Idul Adha 4. Menghidupkan Malam Takbiran dan Memperbanyak Takbir 5. Berjalan Kaki ke Tempat Sholat dan Pulang Lewat Jalan Berbeda 6. Melaksanakan Sholat Id di Lapangan Jika Cuaca Bagus 7. Memberikan Ucapan Selamat Hari Raya kepada Sesama Muslim 8. Menunaikan Ibadah Kurban bagi yang Mampu
- Daftar Hari Libur Juni 2025
Libur Adha 2025 yang dinantikan masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, akan segera tiba. Setelah sidang isbat penentuan 1 Dzulhijjah 1446 H dilaksanakan pada 27 Mei lalu, hari libur untuk perayaan Hari Raya Idul Adha 2025 pun semakin jelas.
Tidak hanya hari libur, pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau SKB 3 Menteri juga menetapkan cuti bersama untuk hari raya umat Islam ini. Dengan begitu, hari libur Idul Adha pun akan semakin panjang.
Sudah tidak sabar menyambut libur Idul Adha 2025, detikers? Yuk, simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui rinciannya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Libur Idul Adha 2025 Lengkap dengan Cuti Bersama
Pemerintah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Hal ini sesuai dengan prediksi awal yang didasarkan pada hisab, rukyatul hilal, dan hasil sidang isbat oleh Kementerian Agama. Penetapan ini juga disertai dengan kebijakan cuti bersama yang memberikan waktu libur panjang bagi masyarakat.
Melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2025, libur Idul Adha dirancang agar masyarakat memiliki cukup waktu untuk beristirahat, berkumpul bersama keluarga, melaksanakan ibadah kurban, atau melakukan perjalanan.
Berikut ini daftar lengkap hari libur dan cuti bersama seputar Idul Adha 2025:
- Jumat, 6 Juni 2025: Libur Nasional Idul Adha
- Sabtu, 7 Juni 2025: Libur akhir pekan
- Minggu, 8 Juni 2025: Libur akhir pekan
- Senin, 9 Juni 2025: Cuti Bersama Idul Adha
Dengan susunan tersebut, masyarakat dapat menikmati libur panjang selama empat hari berturut-turut, mulai Jumat hingga Senin. Momen ini sangat ideal untuk melakukan berbagai aktivitas produktif maupun rekreatif, sekaligus mempererat hubungan kekeluargaan di tengah suasana hari raya.
Amalan Sunnah Idul Adha
Tidak hanya mengetahui daftar hari liburnya, umat Islam juga sebaiknya mempelajari mengenai amalan sunnah yang sebaiknya dikerjakan ketika Hari Raya Idul Adha. Mari simak penjelasan lengkap di bawah ini yang dihimpun dari buku Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah) tulisan Saiful Hadi El Sutha serta laman resmi NU Online.
1. Mandi Sebelum Sholat Id
Mandi sebelum berangkat melaksanakan sholat Idul Adha merupakan sunnah yang dianjurkan. Waktu pelaksanaan mandi ini boleh dilakukan sejak pertengahan malam hari raya, namun yang lebih utama adalah setelah waktu Subuh sebelum berangkat ke tempat sholat. Tujuan dari mandi ini adalah untuk menyucikan diri sebagai bentuk penghormatan terhadap hari raya dan menunjukkan kesiapan diri secara lahiriah.
2. Memakai Pakaian Terbaik dan Wewangian
Pada hari raya, umat Islam dianjurkan mengenakan pakaian terbaik yang dimiliki. Pakaian terbaik tidak harus baru atau mahal, tetapi yang paling bagus, bersih, dan layak dari yang dimiliki. Selain itu, memakai wewangian juga termasuk bagian dari sunnah. Wewangian yang digunakan tidak boleh berlebihan agar tidak mengganggu orang di sekitar. Penampilan yang bersih, rapi, dan harum mencerminkan penghormatan terhadap hari yang istimewa ini.
3. Tidak Makan Sebelum Sholat Idul Adha
Berbeda dengan Idul Fitri di mana dianjurkan makan sebelum sholat Id, pada Idul Adha justru disunnahkan untuk tidak makan terlebih dahulu. Umat Islam disarankan untuk menahan diri hingga selesai melaksanakan sholat Id, kemudian makan daging dari hewan kurban. Hal ini bertujuan agar daging kurban menjadi makanan pertama yang dinikmati di hari tersebut, sebagai simbol pengorbanan dan syukur.
4. Menghidupkan Malam Takbiran dan Memperbanyak Takbir
Mengumandangkan takbir sejak malam hari raya sangat dianjurkan. Sunnah ini dimulai sejak terbenamnya matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga akhir hari tasyrik pada 13 Dzulhijjah. Takbir bisa dilaksanakan secara berjamaah maupun sendiri, baik di masjid, mushala, maupun di rumah. Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Raudlatut Thalibin:
فَيُسْتَحَبُّ التَّكْبِيرُ الْمُرْسَلُ بِغُرُوبِ الشَّمْسِ فِي الْعِيدَيْنِ جَمِيعًا، وَيُسْتَحَبُّ اسْتِحْبَابًا مُتَأَكَّدًا، إِحْيَاءُ لَيْلَتَيِ الْعِيدِ بِالْعِبَادَةِ
Artinya: "Disunnahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunnahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah."
5. Berjalan Kaki ke Tempat Sholat dan Pulang Lewat Jalan Berbeda
Jika memungkinkan, umat Islam disunnahkan berjalan kaki menuju tempat pelaksanaan sholat Id. Ini meneladani kebiasaan Rasulullah SAW yang berangkat dan pulang dari tempat sholat Id dengan berjalan kaki. Dalam hadits dari Ibnu Umar disebutkan:
كَانَ يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا
Artinya: "Rasulullah SAW berangkat untuk melaksanakan sholat Id dengan berjalan kaki, begitupun ketika pulang dari tempat sholat Id."
Selain itu, disunnahkan untuk berangkat dan pulang melalui jalan yang berbeda. Ini mencerminkan semangat silaturahmi dan menyebarkan salam kepada lebih banyak orang.
6. Melaksanakan Sholat Id di Lapangan Jika Cuaca Bagus
Apabila cuaca memungkinkan, sholat Idul Adha dianjurkan untuk dilaksanakan di lapangan terbuka. Ini mengikuti praktik yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, yang lebih memilih lapangan sebagai lokasi pelaksanaan sholat Id. Dengan sholat di ruang terbuka, syiar Islam lebih terlihat luas dan memberi kesan kekuatan kebersamaan umat.
7. Memberikan Ucapan Selamat Hari Raya kepada Sesama Muslim
Setelah melaksanakan sholat Id, umat Islam dianjurkan untuk saling memberikan ucapan selamat hari raya. Tindakan ini merupakan bagian dari sunnah sosial yang mempererat ukhuwah antar sesama muslim, menciptakan suasana saling mendoakan dan menyebarkan kegembiraan Idul Adha.
8. Menunaikan Ibadah Kurban bagi yang Mampu
Bagi setiap muslim yang memiliki keluasan rezeki, sangat dianjurkan untuk menunaikan ibadah kurban. Kurban merupakan bagian penting dari perayaan Idul Adha dan merupakan bentuk ketaatan serta ketakwaan kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ فَلَمْ يُضَحٍ فَلْيَمُتْ إِنْ شَاءَ يَهُودِيًا وَإِنْ شَاءَ نَصْرَانِيًّا. وَفِي رِوَايَةٍ: مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ فَلَمْ يُضَحٍ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا
Artinya: "Barangsiapa yang mempunyai keluasan rezeki (kemampuan), namun ia tidak mau berkurban, maka silahkan saja ia memilih mati dalam keadaan Yahudi atau Nasrani. Dalam riwayat yang lain: Barangsiapa yang mempunyai keluasan rezeki (kemampuan), namun ia tidak mau berkurban, maka janganlah ia dekat-dekat dengan tempat sholat kami." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Daftar Hari Libur Juni 2025
Sebagai informasi tambahan, kali ini detikJateng akan memberikan data lengkap mengenai hari libur atau tanggal merah yang terdapat pada Juni 2025. Daftar libur ini disusun berdasarkan SKB 3 Menteri serta Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang disusun Kemenag RI.
- Minggu, 1 Juni 2025: Hari Lahir Pancasila
- Jumat, 6 Juni 2025: Idul Adha 1446 H
- Minggu, 8 Juni 2025: Libur akhir pekan
- Senin, 9 Juni 2025: Cuti bersama Idul Adha 1446 H
- Minggu, 15 Juni 2025: Libur akhir pekan
- Minggu, 22 Juni 2025: Libur akhir pekan
- Jumat, 27 Juni 2025: 1 Muharram Tahun Baru Islam 1447 H
- Minggu, 29 Juni 2025: Libur akhir pekan
Itulah tadi informasi detail mengenai libur Idul Adha 2025 sesuai dengan ketetapan resmi pemerintah. Semoga bermanfaat!
(par/aku)