Organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam mengecam aksi sawer uang terhadap disk jockey (DJ) Nathalie Holscher saat tampil di salah satu tempat hiburan malam (THM) di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ormas Islam mendesak Pemkab Sidrap menertibkan THM demi kenyamanan dan keamanan.
Aksi DJ Nathalie disawer uang itu terjadi di salah satu klub malam di Sidrap pada Sabtu (12/4/2025). Dalam video beredar, pengunjung THM tampak naik ke atas panggung menghamburkan uangnya di tengah penampilan Nathalie.
Dalam unggahannya, Nathalie memperlihatkan dirinya berbaring di atas tumpukan uang meski belakangan unggahan di media sosialnya itu sudah dihapus. Dari potongan video yang menampilkan Nathalie, jumlah uang yang didapatkan dari saweran itu disebut sebanyak Rp 150 juta.
Muhammadiyah Sebut Sarat Fornografi
Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Sidenreng Rappang (Sidrap) pun mengecam aksi sawer uang ke Nathalie Holscher. Muhammadiyah menilai aksi tersebut sarat fornografi.
"Sudah ada kita rilis itu edaran bahwa Muhammadiyah mengecam keras aksi DJ yang sarat unsur pornografi," ujar Sekretaris PD Muhammadiyah Sidrap KH Kalam Fattah kepada detikSulsel, Rabu (16/4).
Muhammadiyah pun mendesak polisi mengusut tindakan pidana pihak yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Muhammadiyah juga mendesak Pemda Sidrap menutup THM tak memiliki izin.
"Kami juga meminta polisi mengusut semua pihak yang terlibat dan meminta Pemda Sidrap menutup THM tak berizin dan mengevaluasi izinnya," kata Kalam.
Menurutnya, aksi Nathalie disawer uang bertentangan dengan program daerah dengan slogan aman dan religius. Kalam menyebut semua stakeholder di Sidrap kecolongan.
"Jadi prinsipnya, program daerah kita kan ke arah aman dan religius sementara ada kegiatan seperti itu, bertentangan sekali. Saya kira kita juga mendengar pernyataan Pak Bupati yang sedih dengan peristiwa itu, sepertinya kita kecolongan padahal kita tahu bahwa Sidrap dari dulu termasuk daerah yang menjaga agama dengan baik," jelasnya.
Apalagi, kata dia, Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif sejak dilantik sangat bersemangat membuat terobosan dengan menggalakkan kegiatan keagamaan. Namun hal itu dicoreng dengan viralnya Nathalie disawer.
"Tiba-tiba kita ada kegiatan yang mencoreng, apalagi Pak Bupati dalam semangat yang masih 40 hari (setelah dilantik) di awal bekerja luar biasa terobosan beliau. Bahkan masyarakat merespons baik tapi tiba-tiba muncul seperti ini," ujarnya.
Dia menegaskan Muhammadiyah menolak kegiatan yang mengarah ke pornoaksi. Dia pun berharap aksi serupa tidak terulang lagi Sidrap.
"Jadi kita di Muhammadiyah ikut prihatin sebetulnya. Sehingga secara organisasi kita menolak aksi seperti itu, semoga tidak lagi terjadi kedepannya. Kita semua yang bertanggung jawab untuk mengamankan daerah kita," pungkasnya.
Simak sikap Wahdah Islamiyah di halaman berikutnya...
(hsr/hsr)