Renungan Harian Katolik Rabu, 9 April: Santa Kasilda Pengaku Iman

Renungan Harian Katolik Rabu, 9 April: Santa Kasilda Pengaku Iman

Fatmawati Hamzading - detikSulsel
Rabu, 09 Apr 2025 09:30 WIB
Renungan harian Katolik
Ilustrasi (Foto: Vecteezy/Parada Prommanop)
Makassar -

Umat Katolik memulai hari dengan membaca renungan harian berisi ayat-ayat Alkitab. Renungan ini merupakan cara memohon berkat Allah dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Dilansir dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender liturgi Rabu, 9 April 2025, terdapat beberapa ayat Alkitab yang dijadikan renungan harian. Selama masa Prapaskah, umat Katolik dapat memanfaatkannya sebagai cara mendekatkan diri kepada Tuhan menuju Kebangkitan Yesus Kristus.

Untuk itu, ayat Alkitab yang dapat dijadikan bahan renungan adalah Daniel 3: 14-20, 24-25, 28; Daniel 3: 52, 53, 54, 55, 56; Yohanes 8: 31-42; dan Ibrani 11: 32-40.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak, yuk!

Renungan Harian Katolik Hari Ini Rabu, 9 April 2025

Berikut ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan beserta kisah Santa Kasilda, Pengaku Iman.

ADVERTISEMENT

Daniel 3: 14-20, 24-25, 28

Berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: "Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?

Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?"

Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.

Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;

Tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa.

Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.

Ketiga orang itu berjalan-jalan di tengah nyala api seraya bernyanyi kepada Allah serta memuji Tuhan.

Maka Azarya berdiri dan berdoa sebagai berikut. Ia membuka mulutnya di tengah-tengah api itu, katanya:

Keputusan-keputusan benar telah Kaujalankan dalam segala sesuatunya yang Kaudatangkan atas diri kami dan atas kota suci nenek moyang kami, yaitu Yerusalem. Sungguh, sesuai dengan keadilan dan kebenaran telah Kaudatangkan semuanya itu oleh sebab segala dosa kami!

Daniel 3: 52, 53, 54, 55, 56

Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah nenek moyang kami, yang patut dihormati dan ditinggikan selama-lamanya. Terpujilah namaMu yang mulia dan kudus, yang patut dihormat dan ditinggikan selama-lamanya.

Terpujilah Engkau dalam BaitMu yang mulia dan kudus, Engkau patut dinyanyikan dan dimuliakan selama-lamanya.

Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaanMu, Engkau patut dinyanyikan dan ditinggikan selama-lamanya.

Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya dan bersemayam di atas kerub-kerub, Engkau patut dihormat dan ditinggikan selama-lamanya.

Terpujilah Engkau di bentangan langit, Engkau patut dinyanyikan dan dimuliakan selama-lamanya.

Yohanes 8: 31-42

Ibrani 11: 32-40

Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku

Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"

Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.

Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.

Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."

Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.

Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."

Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.

Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.

Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah."

Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.

Santa Kasilda Pengaku Iman

Aldemories, Ayah Kasilda adalah adalah seorang bangsawan yang masih kafir dan kejam. Ia juga dikenal sebagai penganiaya orang-orang Kristen.

Ia menyaksikan langsung tindakan-tindakan ayahnya menganiaya orang Kristen. Kasilda yang dianugerahi budi yang luhur dan rasa kemanusiaan yang tinggi bertekad untuk membantu orang-orang Kristen yang dipenjarakan itu.

Ia sering mengantar makanan untuk para tahanan di penjara. Setelah mereka makan, Kasilda mengajak mereka berdoa memohon peneguhan dari Tuhan dalam menanggung semua penderitaan yang ditimpakan atas mereka.

Perbuatan nekad Kasilda ini tidak diketahui ayahnya. Kasilda sendiri memang masih kafir, tetapi hatinya sudah tersentuh oleh rahmat Allah melalui kesaksian hidup orang-orang Kristen yang sekarang ada dalam tahanan.

Ia kagum dan tertegun menyaksikan ketabahan orang Kristen dalam penderitaannya dan kesetian mereka pada imannya akan Kristus. Pada suatu hari Kasilda menyatakan keinginan hatinya untuk jadi pengikut Kristus kepada orang-orang tawanan itu.

Tetapi karena takut pada ayahnya yang kejam itu, orang-orang Kristen tidak segera mengabulkan permintaannya. Mereka menganjurkan agar ia meminta izin dulu kepada ayahnya.

Namun penolakan ayahnya tidak mengendurkan semangatnya untuk menjadi pengikut Kristus. Sebaliknya ia bahkan semakin berani bertindak sebagai orang Kristen.

Ia rajin berdoa kepada Kristus untuk dirinya dan ayahnya. Akhirnya, atas berkat Rahmat Allah, ayahnya mengijinkan dia untuk menjadi Kristen. Karena restu itu, Kasilda dipermandikan menjadi Kristen.

Ayahnya mendirikan sebuah rumah kecil untuk Kasilda di kota Burgos sebagai tempat berdoa. Dirumah itupun banyak terjadi mukzijat karena doa-doanya. Ia banyak menolong orang-orang yang menderita dan rajin berdoa bagi pertobatan orang-orang kafir. Kasilda wafat pada tahun 107.

Demikianlah renungan harian Katolik untuk dijadikan panduan dalam beribadah. Semoga bermanfaat!




(urw/urw)

Hide Ads