Renungan Harian Katolik Selasa, 8 April: Beato Henry Walpole, Martir

Renungan Harian Katolik Selasa, 8 April: Beato Henry Walpole, Martir

Fatmawati Hamzading - detikSulsel
Selasa, 08 Apr 2025 07:30 WIB
Renungan harian Katolik
Ilustrai (Foto: jcomp/Freepik)
Makassar -

Umat Katolik memulai hari dengan membaca renungan harian berisi ayat-ayat Alkitab. Renungan ini merupakan cara memohon berkat Allah dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Dilansir dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender liturgi Selasa, 8 April 2025, terdapat beberapa ayat Alkitab yang dijadikan renungan harian. Selama masa Prapaskah, umat Katolik dapat memanfaatkannya sebagai cara mendekatkan diri kepada Tuhan menuju Kebangkitan Yesus Kristus.

Untuk itu, ayat Alkitab yang dapat dijadikan bahan renungan adalah Bilangan 21: 4-9; Mazmur 102: 2-3, 16-18, 19-21; Yohanes 8: 21-30; dan Ibrani 11: 20-31.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak, yuk!

Renungan Harian Katolik Hari Ini Selasa, 8 April 2025

Berikut ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan beserta kisah Beato Henry Walpole, Martir.

ADVERTISEMENT

Bilangan 21: 4-9

Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.

Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."

Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.

Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.

Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."

Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.

Mazmur 102: 2-3, 16-18, 19-21

(102-3) Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!

(102-4) Sebab hari-hariku habis seperti asap, tulang-tulangku membara seperti perapian.

(102-17) bila Tuhan sudah membangun Sion, sudah menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya,

(102-18) sudah berpaling mendengarkan doa orang-orang yang bulus, dan tidak memandang hina doa mereka.

(102-19) Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan,

(102-20) sebab Ia telah memandang dari ketinggian-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari sorga ke bumi,

(102-21) untuk mendengar keluhan orang tahanan, untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan mati dibunuh,

(102-22) supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem,

Yohanes 8: 21-30

Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang."

Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?"

Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini.

Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."

Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu?

Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia."

Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa.

Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.

Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya."

Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.

Baca juga: Aturan Puasa Katolik di Masa Prapaskah Lengkap dengan Pantangnya

Ibrani 11: 20-31

Karena iman maka Ishak, sambil memandang jauh ke depan, memberikan berkatnya kepada Yakub dan Esau.

Karena iman maka Yakub, ketika hampir waktunya akan mati, memberkati kedua anak Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya.

Karena iman maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang-orang Israel dan memberi pesan tentang tulang-belulangnya.

Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja.

Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,

Karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.

Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.

Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.

Karena iman maka ia mengadakan Paskah dan pemercikan darah, supaya pembinasa anak-anak sulung jangan menyentuh mereka.

Karena iman maka mereka telah melintasi Laut Merah sama seperti melintasi tanah kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga.

Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya.

Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik.

Beato Henry Walpole, Martir

Henry Walpole lahir di Docking, Norfolk pada tahun 1558 dari pasangan Kristofer Walpole dan Margery Beckham. Ia terhitung sebagai salah satu martir yang menambah keharuman sejarah Gereja Katolik di Inggris selama kekuasaan Elisabeth I.

Setelah menyelesaikan studi hukumnya di Universitas Cambridge, ia masuk seminari di Reims, Perancis pada tahun 1582. Dua tahun kemudian ia pindah ke Roma dan masuk Serikat Yesus.

Setelah menerima tabhisan imamat di Paris pada tahun 1588, ia bekerja selama beberapa tahun di Lorraine. Dari Lorraine ia dipindahkan ke Nederland.

Di sini ia dipenjarakan selama satu tahun oleh orang-orang Kalvinis. Setelah dilepaskan pada tahun 1590, ia ditugaskan mengajar di Seminari-seminari Inggris, lalu di Seville dan Valladolid di Spanyol.

Kemudian ia dikirim ke misi Flanders. Akhirnya ia diijinkan untuk pulang ke negerinya sendiri pada bulan Desember 1593.

Situasi politik di Inggris pada masa itu panas oleh berbagai pergolakan: imam-imam ditangkap dan dibunuh. Begitu tiba di Inggris pada tanggal 4 Desember 1593 Henry ditangkap dan dipenjarakan selama 24 jam.

Mulanya ia dipenjarakan di York, lalu dipindahkan ke Tower London. Ia kemudian dianiaya oleh Richard Topcliffe agar bisa memberitahukan nama teman-temannya.

Setelah satu tahun, ia dikirim kembali ke York untuk hukuman percobaan dan hukuman gantung. Akhirnya ia dihukum mati di York pada tahun 1595. Pada tahun 1923 Paus Pius XI (1922-1939) menyatakan dia beato.

Demikianlah renungan harian Katolik untuk dijadikan panduan dalam beribadah. Semoga Tuhan memberkati, ya!




(urw/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads