Renungan Harian Katolik Sabtu, 5 April: Santo Vinsensius Ferreri Pengaku Iman

Renungan Harian Katolik Sabtu, 5 April: Santo Vinsensius Ferreri Pengaku Iman

Fatmawati Hamzading - detikSulsel
Sabtu, 05 Apr 2025 08:30 WIB
Dua anggota Gegana Polda Metro Jaya melakukan sterilisasi di Gereja Katolik Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda, Selasa (24/12/2024). Sterilisasi gereja dilakukan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan umat Kristiani dalam menjalankan ibadah perayaan Natal 2024. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/foc.
Ilustrasi (Foto: ANTARA FOTO/SULTHONY HASANUDDIN)
Makassar -

Umat Katolik memulai hari dengan membaca renungan harian berisi ayat-ayat Alkitab. Renungan ini merupakan cara memohon berkat Allah dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Dilansir dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender liturgi Sabtu, 5 April 2025, terdapat beberapa ayat Alkitab yang dijadikan renungan harian. Selama masa Prapaskah, umat Katolik dapat memanfaatkannya sebagai cara mendekatkan diri kepada Tuhan menuju Kebangkitan Yesus Kristus.

Untuk itu, ayat Alkitab yang dapat dijadikan bahan renungan adalah Yeremia 11: 18-20; Mazmur 7: 2-3, 9bc-10, 11-12; Yohanes 7: 40-53; Ibrani 10: 11-25.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak, yuk!

Renungan Harian Katolik Hari Ini Sabtu, 5 April 2025

Berikut ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan beserta kisah Santo Vinsensius Ferreri Pengaku Iman.

ADVERTISEMENT

Yeremia 11: 18-20

Tuhan memberitahukan hal itu kepadaku, maka aku mengetahuinya; pada waktu itu Engkau, Tuhan, memperlihatkan perbuatan mereka kepadaku.

Tetapi aku dulu seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih, aku tidak tahu bahwa mereka mengadakan persepakatan jahat terhadap aku: "Marilah kita binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi!"

Tetapi, Tuhan semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.

Mazmur 7: 2-3, 9bc-10, 11-12

(7-3) supaya jangan mereka seperti singa menerkam aku dan menyeret aku, dengan tidak ada yang melepaskan.

(7-4) Ya TUHAN, Allahku, jika aku berbuat ini: jika ada kecurangan di tanganku,

(7-10) Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.

(7-11) Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati;

(7-12) Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.

(7-13) Sungguh, kembali ia mengasah pedangnya, melentur busurnya dan membidik.

Yohanes 7: 40-53

Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkata itu, berkata: "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang."

Yang lain berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea!

Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal."

Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia.

Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang berani menyentuh-Nya.

Maka penjaga-penjaga itu pergi kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, yang berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak membawa-Nya?"

Jawab penjaga-penjaga itu: "Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!

Jawab orang-orang Farisi itu kepada mereka: Adakah kamu juga disesatkan?

Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi?

Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka!"

Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya, berkata kepada mereka:

Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?

Jawab mereka: "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea."

Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya.

Ibrani 10: 11-25

Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.

Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah.

Dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya.

Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita,

Sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka,

Dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka."

Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa.

Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,

Karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,

Dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.

Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.

Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Santo Vinsensius Ferreri Pengaku Iman

Santo Vinsensius Ferreri dikenal sebagai pembuat mukjizat, wartawan hari kiamat dan pentobat orang-orang berdosa. Ia lahir pada tanggal 23 Januari 1350 di Valensia, Spanyol.

Ferreri adalah seorang anak yang dikaruniai rahmat istimewa. Pada usia 14 tahun, ia telah menyelesaikan pendidikan awalnya dalam bidang filsafat di Valensia.

Pada usia 17 tahun, Ferreri di terima dalam ordo Dominikan dan dikirim ke Barcelona, Spanyol pada tahun berikutnya. Setelah beberapa lama ia mengajar filsafat di Lerdia, Spanyol, ia kembali ke Barcelona pada tahun 1373.

Setelah lama belajar di Toulouse, Prancis, kepribadian dan cara hidup Ferreri menarik hati kardinal Pedro de Luna (yang kemudian menjadi Paus Benediktus XIII pada tahun 1394-1423 di Avignon) ketika terjadi skisma besar di kalangan Gereja Barat. Pada tahun 1379, Luna mengangkat Ferreri sebagai pembantunya untuk menangani persoalan kePausan di Avignon.

Ketika Kardinal Luna dipilih menjadi Paus, Ferreri menjadi penasehat dan bapa pengakuan pribadi Paus di Avignon. Ia menolak penunjukkan atas dirinya menjadi seorang kardinal dan pemimpin beberapa kantor Gereja.

Hal itu lantaran ia lebih suka berkarya sebagai seorang misionaris di antara umat. Kira-kira pada tahun 1398, ia diserang demam yang membahayakan. Ketika itu, ia mengalami penampakan Yesus bersama Santo Dominikus dan Fransiskus Asisi.

Dalam penglihatan itu, Yesus memerintahkan dia untuk mewartakan Injil di antara bangsa-bangsa. Setelah penampakan itu, Ferreri kembali dan bersiap diri untuk menjalankan perintah Yesus.

Selama 20 tahun, Ferreri mengelilingi Spanyol, Italia, Jerman dan Switzerland untuk mewartakan Injil bagi pertobatan orang-orang berdosa. Khotbahnya selalu dilaksanakan di luar gereja karena ruangan Katedral tidak bisa menampung jumlah umat yang hadir.

Tuhan menganugerahi kepadanya kemampuan berbahasa sehingga khotbahnya dapat dimengerti oleh para pendengarnya yang berbahasa latin, bahkan oleh petani sederhana sekalipun. Sekali peristiwa, dalam khotbahnya ia meramalkan bahwa Benediktus dari Siena, seorang hadirin yang turut mendengar khotbahnya ketika itu, kelak akan dihormati oleh gereja sebagai Santo.

Juga kepada Alphonso Borja, Ferreri mengatakan bahwa ia akan menggelarkan Santo kepada Ferreri ketika ia menjabat sebagai Paus. Ramalan-remalannya kemudian terpenuhi ketika ia meninggal. Proses penyelidikan terhadap Ferreri dilakukan.

Setelah 873 mukjizat diperiksa dan dinyatakan benar, maka panitia penyelidik menghentikan pekerjaannya. Mukzijat terbesar adalah cara hidupnya yang keras penuh dengan doa, matiraga dan tapa, tetapi tetap bersemangat dalam melaksanakan tugasnya sebagai pewarta. Vincentius Ferreri meninggal di Vannes, Inggris, pada tanggal 5 April 1419.

Demikianlah renungan harian Katolik untuk dijadikan panduan dalam beribadah. Semoga Tuhan memberkati, ya!




(urw/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads