- Tata Cara Sholat Idul Fitri 1. Membaca Niat 2. Takbiratul Ihram 3. Membaca Doa Iftitah 4. Takbir 7x 5. Membaca Surah Al-Fatihah 6. Membaca Surah Al-Qur'an 7. Rukuk 8. I'tidal 9. Sujud 10. Duduk antara Dua Sujud 11. Sujud Kedua 12. Berdiri untuk Rakaat Kedua 14. Takbiratul Ihram 5x 15. Surah Rakaat Kedua 16. Mengulangi Rangkaian Sholat 17. Tasyahud Akhir 18. Salam
- Hal-hal yang Disunnahkan pada Hari Idul Fitri 1. Melantunkan Takbir 2. Berhias dan Memakai Pakaian Terbaik 3. Makan Sebelum Sholat Idul Fitri 4. Memilih Rute Pergi-Pulang Sholat Idul Fitri Berbeda
Hari Raya Idul Fitri telah tiba. Di hari istimewa ini umat Islam akan melaksanakan sholat Idul Fitri.
Sholat Id ini dilakukan sebanyak dua rakaat dan memiliki tata cara khusus yang berbeda dari sholat sunnah pada umumnya. Selain itu, terdapat surah-surah tertentu yang disunnahkan untuk dibaca oleh imam.
Nah untuk lebih jelasnya, berikut ini tata cara tata cara sholat Idul Fitri beserta bacaan surah yang disunnahkan. Yuk, pahami!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tata Cara Sholat Idul Fitri
Berikut adalah tata cara sholat Idul Fitri lengkap dengan bacaan surah yang disunnahkan pada setiap rakaatnya sebagaimana dilansir dari buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah oleh Ibnu Watiniyah dan Risalah Tuntunan Shalat Lengkap oleh Drs Moh Rifa'i:
1. Membaca Niat
Niat menjadi hal penting dilakukan dalam pelaksanaan ibadah, termasuk sholat Idul Fitri. Berikut adalah bacaan niatnya:
أُصَلَّى سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ.
Arab Latin: Ushallî sunnatan li'îdil fithri rak'ataini mustaqbilal qiblati (maʻmûman/imâman) lillahi taʼâlâ. Allâhu Akbar...
Artinya: "Saya niat sholat sunah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai makmum atau imam karena Allah Taala." Allâhu Akbar...
2. Takbiratul Ihram
Setelah itu, mengangkat kedua tangan untuk takbiratul ihram dengan membaca:
اللهُ أَكْبَرُ
Arab Latin: Allahu Akbar
3. Membaca Doa Iftitah
Setelah takbiratul ihram, kemudian membaca doa iftitah yang dihafal. Berikut salah satu bacaan doa iftitah:
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ .
Arab Latin: Allahumma baa-'id bainii wabaina khathaa yaaya kamaa baa-'adta bainal masyriqi wal maghribi. Allahumma naqqinii min khathaayaaya kamaa yunaqqats tsaubul abyadlu minad danasi. Allahummaghsilnih min khataayaaya bilmaa-i was-tsalji walbaradi.
Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah dari pada kesalahan dan dosa sejauh antara jarak timur dan barat.
Ya Allah bersihkanlah aku dari segala kesalahan dan dosa bagai-kan bersihnya kain putih dari kotoran.
Ya Allah, sucikanlah kesalahanku dengan air, dan air salju yang sejuk".
4. Takbir 7x
Setelah membaca doa iftitah, dilanjutkan dengan takbiratul ihram sebanyak 7 kali. Bacaannya sebagai berikut:
اللهُ أَكْبَرُ (7x)
Arab Latin: Allahu Akbar (7x)
Artinya: Allah Mahabesar
Di sela bacaan takbir, jemaah membaca bacaan tasbih sebagai berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Arab Latin: Subhanallah walhamdu lillâh wa lâ ilaha illallâhu wallâhu akbar
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah dan tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."
5. Membaca Surah Al-Fatihah
Jika sudah selesai 7 takbir, selanjutnya membaca ta'awwudz, kemudian membaca surah Al-Fatihah berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ . آمِينَ .
Arab Latin: Bismillahirrahmaanirrahiim. alhamdu lillahi rabbil 'aalamiin. arrahmaanirrahiim. maaliki yaumiddiin. iyyaaka na'budu waiyyaaka nasta'iin. ihdinas shiraathal mustaqiim. shiraathal ladziina an'amta 'alaihim. ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin. aamiin.
6. Membaca Surah Al-Qur'an
Setelah membaca surah Al-Fatihah, kemudian membaca surah pendek. Surah yang disunnahkan dalam sholat Idul Fitri pada rakaat pertama yaitu surah Qaf atau Al-A'la. Dikutip dari Qur'an NU or.id, berikut bacaan lengkapnya:
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَعْلَىۙ ١ الَّذِيْ خَلَقَ فَسَوّٰىۖ ٢ وَالَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدٰىۖ ٣ وَالَّذِيْٓ اَخْرَجَ الْمَرْعٰىۖ ٤ فَجَعَلَهٗ غُثَاۤءً اَحْوٰىۖ ٥ سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسٰىٓۖ ٦ اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُۗ اِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفٰىۗ ٧ وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرٰىۖ ٨ فَذَكِّرْ اِنْ نَّفَعَتِ الذِّكْرٰىۗ ٩ سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَّخْشٰىۙ ١٠ وَيَتَجَنَّبُهَا الْاَشْقَىۙ ١١ الَّذِيْ يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرٰىۚ ١٢ ثُمَّ لَا يَمُوْتُ فِيْهَا وَلَا يَحْيٰىۗ ١٣ قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰىۙ ١٤ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ ١٥ بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖ ١٦ وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ ١٧ اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ ١٨ صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰىࣖ ١٩
Arab Latin: Sabbihi isma rabbikal-a'la (1) alladzi khalaqa fa sawwa (2) walladzi qaddara fa hada (3) walladzi akhrajal-mar'a (4) fa ja'alahu ghutsa'an ahwa (5) sanuqri'uka fala tansa (6) illa ma sya'allah, innahu ya'lamul-jahra wa ma yakhfa (7) wa nuyassiruka lil-yusra (8) fa dzakkir in nafa'atidz-dzikra (9) sayadzdzakkaru may yakhsyâ (10) wa yatajannabuha al-asyqa (11) alladzi yashlan-naral-kubra (12) tsumma la yamutu fiha wa la yahya (13) qad aflaha man tazakka (14) wa dzakarasma rabbihi fa shalla (15) bal tu'tsirunal-hayaatad-dunya (16) wal-akhiratu khairun wa abqa (17) inna hadza lafish-shuhufil-ula (18) shuhufi ibrahima wa musa (19).
7. Rukuk
Jemaah kemudian rukuk dengan membaca:
xسُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ ٣
Arab Latin: Subhaana rabbiyal-'adzhiimi wabihamdihi
Artinya: "Maha Suci Tuhan Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya."
8. I'tidal
Kemudian, bangkit dari ruku' lalu mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga sembari membaca:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Arab Latin: Sami'allaahu liman hamidah
Artinya: "Allah mendengar orang yang memuji-Nya".
9. Sujud
Selanjutnya, sujud lalu membaca bacaan berikut sebanyak 3x:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Arab Latin: Subhaana rabbiyal a'laa wabihamdihi
Artinya: "Maha suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, serta aku memuji-Nya."
10. Duduk antara Dua Sujud
Bangun dari sujud lalu membaca:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي .
Arab Latin: Rabbighfirli warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafini wa'fuannii.
Artinya: Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajat kami dan berilah rezeki kepadaku, dan berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku.
11. Sujud Kedua
Sebagaimana rukun sholat pada umumnya, jemaah kembali melakukan sujud untuk kedua kalinya. Bacaan yang dibaca sama seperti sebelumnya.
12. Berdiri untuk Rakaat Kedua
Sholat dilanjutkan dengan berdiri untuk menunaikan rakaat kedua.
14. Takbiratul Ihram 5x
Setelah berdiri, kemudian membaca takbiratul ihram sebanyak 5 kali yang juga disertai dengan bacaan tasbih di sela-selanya.
15. Surah Rakaat Kedua
Surah yang dianjurkan pada rakaat kedua adalah surah Al-Qamar atau Al-Ghasiyah.
16. Mengulangi Rangkaian Sholat
Setelah membaca surah pendek, dilanjutkan dengan ruku, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua.
17. Tasyahud Akhir
Kemudian, bangun untuk tasyahud akhir. Pada tasyahud akhir, bacaannya sebagai berikut:
التَّحِيَّاتُ المُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيِّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ . أَشْهَدُ انْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَ اشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Arab Latin: Attahiyaatul mubaarakaatush shalawaa tuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu warah -matullaahi wabarakaatuh assalaamu'alainaa wa'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asy-hadu al laa ilaaha illallaah, wa-asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad
Artinya: Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah. Salam, rahmat dan berkahNya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh-shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah! Limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad".,
Ditambahkan bacaan sebagai berikut:
وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Arab Latin: Wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad.
Artinya: "Ya Allah! Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad.
Kemudian disunahkan membaca:
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى أَي سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ .
Arab Latin: Kama shallaita 'alaa sayyidinaa ibraahiima wa'alaa aali sayyidinaa ibraahium wabaarik 'alaa sayyidinaa muhammad wa-'alaa aali sayyidinaa muhammad. Kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa ibraahiima wa alaa aali sayyidinaa ibraahiim fil'aalamina innaka hamiidum majiid.
Artinya: Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia.
18. Salam
Sholat lalu diakhiri dengan mengucapkan salam, yaitu:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
Arab Latin: Assalamu'alaikum Wa Rahmatullahi.
Artinya: Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kami sekalian.
Hal-hal yang Disunnahkan pada Hari Idul Fitri
Selain melaksanakan sholat Id, umat Muslim juga dianjurkan untuk melakukan beberapa amalan lainnya pada hari Idul Fitri. Dilansir dari laman Kementerian Agama (Kemenag) RI, berikut amalan-amalan yang dikerjakan Rasulullah SAW di Hari Raya Idul Fitri, di antaranya:
1. Melantunkan Takbir
Rasulullah SAW mulai melantunkan takbir sejak malam terakhir Ramadhan hingga sebelum memulai sholat Id. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 185:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ
Artinya, "Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah". (QS. Al-Baqarah: 185)
Takbir Idul Fitri bisa dikumandangkan di mana saja, di rumah, masjid, jalanan dan tempat lainnya. Berikut salah satu contoh bacaan takbir:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إلَّا إيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Arab Latin: Allaahu akbar... Allaahu akbar... Allaahu akbar... Laa-ilaaha-illallahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil-hamd. Allaahu akbar kabiiraa walhamdu lillaahi katsiiraa. Wa subhanallahi bukrataw-wa ashilla. Laa-ilaaha illallallaahu walaa na'budu illaa iyyahu mukhlishiina lahuddin, walau karihal-kaafiruun. Laa-ilaaha-illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wahazamal-ahzaba wahdah. Laa-ilaaha illallahu wallaahu akbar.
2. Berhias dan Memakai Pakaian Terbaik
Idul Fitri adalah waktu bagi umat muslim untuk berhias dan tampil sebaik mungkin sebagai bentuk kebahagiaan di hari yang penuh berkah. Berhias bisa dilakukan dengan membersihkan badan, memotong kuku, memakai wewangian, dan mengenakan pakaian terbaik.
Anjuran berhias ini berlaku untuk semua orang, termasuk yang tidak sholat Idul Fitri. Namun, bagi perempuan, berhias harus tetap mengikuti batasan syariat, seperti tidak membuka aurat atau menarik perhatian laki-laki yang bukan mahram.
3. Makan Sebelum Sholat Idul Fitri
Salah satu hari yang dilarang untuk berpuasa adalah hari raya Idul Fitri. Dalam kitab-kitab fiqih juga dijelaskan bahwa berniat untuk tidak berpuasa pada hari Idul Fitri memiliki pahala yang setara dengan puasa pada hari-hari biasa yang tidak dilarang.
Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke tempat pelaksanaan sholat Idul Fitri. Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, yang biasanya makan kurma dengan jumlah ganjil, seperti tiga, lima, atau tujuh butir. Hal ini dijelaskan dalam hadits berikut:
"Pada Waktu Idul Fitri Rasulullah SAW tidak berangkat ke tempat shalat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil." (HR. Ahmad dan Bukhari)
4. Memilih Rute Pergi-Pulang Sholat Idul Fitri Berbeda
Setelah menunaikan sholat Idul Fitri, Rasulullah SAW memilih rute yang berbeda saat berangkat dan pulang dari tempat pelaksanaan sholat Idul Fitri.
Nah demikianlah tata cara sholat Idul Fitri serta bacaan surah yang disunnahkan. Semoga membantu!
(alk/alk)