Renungan Harian Hari Ini, 31 Januari: Kisah Martir, Uskup, dan Pengaku Iman

Renungan Harian Hari Ini, 31 Januari: Kisah Martir, Uskup, dan Pengaku Iman

Fatmawati Hamzading - detikSulsel
Jumat, 31 Jan 2025 10:20 WIB
Umat Katolik menghadiri Misa Malam Natal di Gereja Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, Selasa (24/12/2024).
Foto: Ambrosius Ardin/detikBali
Makassar -

Umat Katolik biasanya memulai hari dengan membaca renungan harian berisi ayat-ayat Alkitab. Renungan ini merupakan cara memohon berkat Allah dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Dilansir dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender liturgi Jumat, 31 Januari 2025, terdapat beberapa ayat Alkitab yang dijadikan renungan harian. Renungan harian ini tentunya dapat dibaca dalam doa pribadi maupun keluarga, sebagai terang Tuhan di setiap langkah.

Adapun ayat Alkitab yang dapat dibaca sendiri atau bersama adalah Ibrani 10: 32-39; Mazmur 37: 3-4, 5-6, 23-24, 39-40; Markus 4: 26-34; dan Roma 11: 1-12.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak ayat-ayat Alkitab sebagai renungan harian umat Katolik untuk Jumat, 31 Januari 2025 berikut!

Renungan Harian Katolik Hari Ini Jumat, 31 Januari 2025

Ibrani 10:32

Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat,

ADVERTISEMENT

Ibrani 10:33

Baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian.

Ibrani 10:34

Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya.

Ibrani 10:35

Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.

Ibrani 10:36

Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
Ibrani 10:37

Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.

Ibrani 10:38

Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."

Ibrani 10:39

Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.

Mazmur 37:3

Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia,

Mazmur 37:4

Dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.

Mazmur 37:5

Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;

Mazmur 37:6

Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

Mazmur 37:23

TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;

Mazmur 37:24

Apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.

Mazmur 37:39

Orang-orang benar diselamatkan oleh TUHAN; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan;

Mazmur 37:40

TUHAN menolong mereka dan meluputkan mereka, Ia meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik dan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Markus 4:26

Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah,

Markus 4:27

Lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.

Markus 4:28

Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.

Markus 4:29

Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba."

Markus 4:30

Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya?

Markus 4:31

Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi.

Markus 4:32

Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya."

Markus 4:33

Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka,

Markus 4:34

Dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.

Roma 11:1

Maka aku bertanya: Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku sendiripun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin.

Roma 11:2

Allah tidak menolak umat-Nya yang dipilih-Nya. Ataukah kamu tidak tahu, apa yang dikatakan Kitab Suci tentang Elia, waktu ia mengadukan Israel kepada Allah:

Roma 11:3

Tuhan, nabi-nabi-Mu telah mereka bunuh, mezbah-mezbah-Mu telah mereka runtuhkan; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku.

Roma 11:4

Tetapi bagaimanakah firman Allah kepadanya? "Aku masih meninggalkan tujuh ribu orang bagi-Ku, yang tidak pernah sujud menyembah Baal."

Roma 11:5

Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.

Roma 11:6

Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.

Roma 11:7

Jadi bagaimana? Israel tidak memperoleh apa yang dikejarnya, tetapi orang-orang yang terpilih telah memperolehnya. Dan orang-orang yang lain telah tegar hatinya,

Roma 11:8

Seperti ada tertulis: "Allah membuat mereka tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan telinga untuk tidak mendengar, sampai kepada hari sekarang ini."

Roma 11:9

Dan Daud berkata: "Biarlah jamuan mereka menjadi jerat dan perangkap, penyesatan dan pembalasan bagi mereka.

Roma 11:10

Dan biarlah mata mereka menjadi gelap, sehingga mereka tidak melihat, dan buatlah punggung mereka terus-menerus membungkuk."

Roma 11:11

Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.

Roma 11:12

Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.

Kisah Martir, Uskup, dan Pengaku Iman

Santa Marcella, Martir

Marcella dikenal sebagai putri bangsawan Romawi yang beragama Kristen. Ia menikah dengan seorang Pangeran Roma. Pernikahan ini tidak berlangsung lama karena suaminya meninggal dunia beberapa bulan kemudian. Pengalaman pahit ini membukakan baginya pintu masuk menuju suatu cara hidup baru yakni cara hidup religius asketis. Dengan cara hidup ini, Marcella bermaksud mengabdikan hidupnya kepada Tuhan semata mata dengan doa, puasa dan tapa sambil melakukan perbuatan perbuatan baik kepada para miskin dan melarat di kota Roma.

Cara hidup religius asketis yang dijalaninya mengikuti pola yang dipraktekkan oleh para rahib di dunia Timur. Dalam menjalani cara hidup tersebut, Marcella di bimbing oleh Santo Yerome. Banyak wanita Roma yang mengikuti Marcella. Mereka berdoa dan berpuasa serta mengenakan mode pakaian yang sama dengan yang dikenakan oleh Marcella. Bersama Marcella, mereka mengabdikan diri pada perlayanan orang orang miskin dan terlantar. Perkumpulan religius asketis ini terus berkembang pesat. Pengikut pengikutnya semakin bertambah banyak. Karena itu Marcella membangun beberapa biara di seluruh kota Roma. Karena komunitas ini berpengaruh luas di seluruh kota, Marcella kemudian di tangkap dan dianiaya oleh orang orang Goth (Jerman) yang pada waktu itu menguasai Roma. Marcella meninggal sebagai Martir Kristus kira kira pada akhir Agustus 410.

Santo Yohanes Bosko, Imam

Yohanes Melkior Bosko lahir pada tanggal 16 Agustus 1815 di Becchi, sebuah desa dekat dengan kota Torino, Italia. Ketika menanjak remaja, anak petani yang sederhana ini tidak diperkenankan masuk sekolah oleh orang tuanya karena diharuskan bekerja di ladang. Dalam situasi ini ia diajar oleh seorang imam yang baik hati. Jerih payah imam tua itu menyadarkan orang tua Bosko akan pentingnya nilai pendidikan. Oleh karena itu sepeninggal imam tua itu, ibunya menyekolahkannya ke Castelnuovo. Pendidikan di Castelnuovo ini diselesaikannya dalam waktu satu setengah tahun.

Kemudian ia mengikuti pendidikan imam di seminari Chieri dan ditabhiskan menjadi imam pada tahun 1841. Karyanya sebagai imam diabdikan seluruhnya pada pendidikan kaum muda. Ia membuka sebuah perkumpulan untuk menampung anak anak muda yang terlantar, buta huruf dan miskin. Cita citanya ialah mendidik para kawula muda itu menjadi manusia manusia yang berguna dan mandiri. Ia berhasil mengumpulkan 1000 orang pemuda dari keluarga keluarga miskin. Dengan penuh kesabaran, pengertian dan kasih sayang, ia mendidik mereka hingga mereka menjadi manusia yang baik dan bertanggung jawab. Salah seorang muridnya yang terkenal adalah Dominikus Savio, yang kemudian hari menjadi orang kudus.

Keberhasilannya ini terus membakar semangat untuk memperluas karyanya. Untuk itu ia mendirikan sebuah rumah yatim piatu dan asrama. Dengan demikian para pemuda itu dapat tinggal bersama dalam satu rumah untuk belajar dan melatih diri dalam ketrampilan ketrampilan yang berguna untuk hidupnya. Untuk pendidikan ketrampilan, Bosko merubah dapur di rumah ibunya menjadi sebuah bengkel sepatu dan bengkel kayu. Bengkel inilah merupakan Sekolah Teknik Katolik yang pertama. Sekolah ini tidak hanya menghindarkan pemuda pemuda dari kenakalan remaja, tetapi juga menciptakan pemimpin pemimpin di bidang industri dan teknik.

Lebih dari itu, cara hidup Bosko sendiri berhasil membentuk kepribadian pemuda pemuda itu menjadi orang orang Kristen yang taat beragama bahkan saleh. Pada tahun 1859 atas restu Paus Pius IX (1846 - 1878), Bosko mendirikan sebuah tarekat religius untuk para imam dan bruder, yang dinamakan Kongregasi Salesian. Kemudian pada tahun 1872, bersama Santa Maria Mazzarello, Bosko mendirikan Serikat Puteri puteri Maria yang mengabdikan diri dalam bidang pendidikan kaum puteri. Bosko mendirikan banyak perkumpulan di sekolah. Ia dikenal sebagai perintis penerbitan Katolik dan rajin menulis buku buku dan pamflet. Ia pun mendirikan banyak gereja dan membantu meredakan pertentangan antara tahta Suci dengan para penguasa Eropa.

Dalam karyanya yang besar ini, Bosko selalu menampilkan diri sebagai seorang imam yang saleh, penuh disiplin dan rajin berdoa. Ia menjadi seorang Bapa Pengakuan yang terpercaya di kalangan kaum remaja. Pada saat saat terakhir hidupnya, ia menyampaikan pesan indah ini: Katakanlah kepada anak anakku, Aku menanti mereka di surga. Ia meninggal dunia pada tahun 1888 dalam usia 72 tahun. Pada tanggal 2 Juni 1929, Yohanes Melkior Bosko dinyatakan sebagai Beato dan pada tanggal 1 April 1934 ia digelari Santo oleh teman dekatnya Paus Pius XI (1922 - 1939).

Santo Aidan, Uskup dan Pengaku Iman

Aidan tinggal di sebuah biara di pulau Iona yang didirikan oleh Santo Kolumbanus. Biara inilah yang menghasilkan banyak imam misionaris untuk Skotlandia dan Inggris Utara. Aidan terkenal ketika pada tahun 634 ia diutus sebagai misionaris di Kerajaan Umbria Utara atas permintaan Santo Oswaldus, raja Umbria Utara.

Sebelumnya pernah seorang imam berkarya didaerah ini, namun ia kurang berhasil. Kepada Aidan ia mengutarkan alasan kegagalannya: Orang Umbria belum beradab, kepala batu bahkan masih liar. Sangat sulit kita mempertobatkan mereka. Aidan menjawab: Menghadapi orang orang kafir kita hendaknya terlebih dahulu memberikan kesaksian tentang seluruh iman ajaran Kristen dengan tingkah laku dan tutur kata kita yang sesuai dengan ajaran iman itu. Mungkin anda terlalu tegas terhadap mereka dan menyajikan ajaran ajaran iman dengan cara yang sulit dipahami. Suturut nasehat para Rasul, seharusnya anda lebih dahulu menyajikan kepada mereka ajaran ajaran yang mudah dicerna kemudian apabila mereka sudah dikuatkan oleh Sabda Allah, barulah ajaran ajaran yang lebih berat untuk dipahami dan dilaksanakan disajikan kepada mereka.

Aidan kemudian diutus ke kerajaan Umbria. Dengan cara hidupnya dan tutur katanya yang lemah lembut, ia bersama Raja Oswaldus berhasil mengkristenkan rakyat Umbria. Ia menjadi gembala yang disenangi karena contoh dan teladan hidup. Ia pun tidak segan segan menegur para petinggi kerajaan jika tingkah laku mereka tidak sesuai dengan tuntutan ajaran Kristen. Oswaldus bersama seluruh rakyat sangat senang kepada Aidan. Setelah ditabhiskan menjadi Uskup, Aidan menetap di pulau Lindisfarne yang kelak disebut Pulau Suci karena biara yang didirikannya disana menghasilkan banyak imam misionaris yang saleh. Aidan meninggal dunia pada tahun 651 dan hingga kini dihormati sebagai rasul bangsa Inggris Utara, sebagaimana Santo Agustinus dari Canterburry untuk Inggris Selatan.

Demikianlah renungan harian Katolik hari ini, Jumat, 31 Januari 2025. Semoga bermanfaat, ya!




(edr/edr)

Hide Ads