8 Amalan Malam 1 Rajab yang Diajarkan Rasulullah SAW, Yuk Kerjakan!

8 Amalan Malam 1 Rajab yang Diajarkan Rasulullah SAW, Yuk Kerjakan!

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Selasa, 31 Des 2024 17:54 WIB
Ilustrasi amalan di bulan Rajab.
Foto: Istimewa/ Unsplash.com
Makassar -

Malam 1 Rajab 1446 H jatuh pada waktu Magrib Selasa, 31 Desember 2024. Memasuki bulan Rajab, terdapat sejumlah amalan yang diajarkan Rasulullah SAW dan dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat muslim.

Amalan-amalan itu mencakup memanjatkan doa, melaksanakan puasa, dan sholat sunnah. Selain itu, ada pula amalan yang dianjurkan oleh para ulama seperti bacaan-bacaan tasbih dan istighfar.

Lantas, apa saja amalan malam 1 Rajab yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan dianjurkan para ulama tersebut?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini detikSulsel menyajikan ulasan selengkapnya lengkap dengan keistimewaan malam 1 Rajab. Yuk, disimak!

Amalan Malam 1 Rajab

Menukil buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, ada setidaknya 7 amalan yang bisa dikerjakan pada malam 1 Rajab. Untuk lebih jelasnya, berikut rincian daftar amalan 1 Rajab dan ulasannya:

ADVERTISEMENT

1. Sholat Sunnah Malam 1 Rajab

Sholat Sunnah malam 1 Rajab dianjurkan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis. Diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Barang siapa sholat sunnah di malam bulan Rajab sesudah shalat Maghrib, setiap rakaat setelah Al- Fatihah membaca surat Al-Ikhlash, maka ia dan keluarga serta orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya akan dipelihara dari malapetaka dunia dan siksa akhirat."

Jika ingin melaksanakannya, berikut bacaan niatnya:

أُصَلِّي سُنَّةً لِشَهْرِ رَجَبَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى.

Arab Latin: Ushallii sunnatan lisyahri rajaba rak'ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat untuk shalat sunnah Rajab dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

Amalan sholat ini dikerjakan sebanyak 10 rakaat dengan 5 kali salam. Adapun tata caranya sebagai berikut:

  • Membaca niat
  • Takbir
  • Membaca surah Al-Fatihah
  • Membaca surah Al-Ikhlas 3x
  • Ruku, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua
  • Berdiri untuk rakaat kedua
  • Membaca surah Al-Fatihah
  • Membaca surah Al-Kafirun 3x
  • Ruku, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua
  • Tahiyat akhir, kemudian salam
  • Ulangi sampai 5x atau 10 rakaat

2. Doa Memasuki Malam 1 Rajab

Saat memasuki malam 1 Rajab, umat muslim juga disunnahkan untuk membaca doa. Amalan ini diyakini sudah lumrah dilakukan oleh para ulama salaf terdahulu, sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari berikut:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا دَخَلَ رَجَبُ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Artinya: "Sesungguhnya, Nabi SAW apabila memasuki bulan Rajab, beliau berdoa, 'Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan." (HR. Bukhari).

Adapun bacaan doanya sebagai berikut:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ.

Arab Latin: Allaahumma baarik lanaa fii rajaba wa sya'baana, wa ballighnaa ramadhaana.

Artinya: "Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikan kami di bulan Ramadhan."

3. Puasa Tanggal 1-3 Rajab

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, bahwa Nabi SAW mengerjakan puasa di bulan Rajab. Sebagaimana riwayat hadits berikut:

"Nabi berpuasa (di bulan Rajab) sampai kami berkata, 'Tampaknya beliau akan berpuasa (di bulan Rajab) seluruhnya. Lalu, beliau tidak berpuasa sampai kami berkata, 'Tampaknya beliau tidak akan berpuasa (bulan Rajab) seluruhnya."

Sebagian ulama menganjurkan puasa ini dikerjakan pada 3 hari awal bulan Rajab. Dengan mengerjakan puasa ini, umat muslim akan mendapatkan kemuliaan dan keridaan dari Allah SWT.

Diceritakan Ibnu Abbas bahwa:

"Puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa (kafarat) selama 3 tahun, di hari kedua menjadi kafarat selama 2 tahun, di hari ketiga menjadi kafarat selama 1 tahun, kemudian di setiap hari sesudah itu menjadi kafarat selama 1 bulan." (HR. Abu Muhammad al-Khalali).

4. Bacaan Tasbih di Bulan Rajab

Di bulan Rajab, umat muslim juga dianjurkan membaca tasbih. Khususnya apabila tidak bisa berpuasa, seseorang dapat menggantinya dengan membaca tasbih sebanyak 100 kali setiap hari termasuk pada malam 1 Rajab untuk memperoleh pahala.

Berikut ini bacaan tasbih yang bisa dibaca:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنْبَغِي التَّسْبِيحُ إِلَّا لَهُ، سُبْحَانَ الْأَعَزَّ الأَكْرَمِ، سُبْحَانَ مَنْ لَبِسَ الْعِزَّ وَهُوَ لَهُ أَهْلُ.

Arab Latin: Subhaana man laa yanbaghit tasbiihu illaa lahuu, subhaanal a'azzal akraam, subhaana man labisal 'izza wahuwa lahu ahlun.

Artinya: "Maha Suci Dzat yang hanya kepada-Nya tasbih dipanjatkan. Maha Suci Dzat Yang Perkasa lagi Mulia. Maha Suci Dzat yang menyandang keperkasaan, dan hanya Dia-lah yang memang pantas menyandangnya."

5. Dzikir Pagi dan Sore

Anjuran membaca dzikir pagi dan sore hari di malam 1 Rajab diriwayatkan oleh Ibnu Asakir dari Abi Umamah. Dijelaskan bahwa Wahab bin Munabbih menuturkan:

"Aku membaca dalam kitab Allah yang diturunkan sebelum al-Qur'an bertuliskan bahwa barang siapa beristighfar di bulan Rajab di pagi dan sore hari dengan mengangkat kedua tangannya seraya berkata, 'Rabbighfirlii warhamnii watub 'alayya' 70 kali, maka kulitnya tidak akan disentuh oleh api neraka."

Adapun bacaan dzikirnya sebagai berikut:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ.

Arab Latin: Rabbighfirlii warhamnii watub 'alayya.

Artinya: "Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, dan terimalah taubatku."

6. Bacaan di Tanggal 1-10 Rajab

Terdapat bacaan yang bisa dipanjatkan pada malam 1 Rajab sampai hari ke sepuluh. Bacaan ini dibaca sebanyak 100 kali setiap harinya.

Berikut lafaznya:

سُبْحَانَ اللهِ الْحَيُّ الْقَيُّمِ.

Arab Latin: Subhaanallaahil hayyul qayyuum.

Artinya: "Maha Suci Allah yang hidup kekal dan terus-menerus mengurus makhluk-Nya."

7. Doa Malam Pertama Bulan Rajab

Pada malam pertama di bulan Rajab, terdapat bacaan doa yang disunnahkan. Anjuran ini diterangkan dalam kitab Kanz an-Najah dan Al- Gunyah, bahwa Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

Berikut bacaan doanya:

إِلهِي تَعَرَّضَ لَكَ فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ الْمُتَعَرِّضُوْنَ، وَقَصَدَكَ الْقَاصِدُوْنَ وَأَمَّلَ فَضْلَكَ وَمَعْرُوْفَكَ الطَّالِبُونَ وَلَكَ فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ نَفَحَاتٌ وَجَوَائِزُ وَعَطَايَا وَمَوَاهِبُ تَمُنُّ بِهَا عَلَى مَنْ تَشَاءُ مِنْ عِبَادِكَ وَتَمْنَعُهَا مِمَّنْ لَمْ تَسْبِقُ لَهُ الْعِنَايَةُ مِنْكَ وَهَا أَنَا ذَا عَبْدُكَ الْفَقِيْرُ إِلَيْكَ الْمُؤَمِّلُ فَضْلَكَ وَمَعْرُوْنَكَ فَإِنْ كُنْتَ يَا مَوْلَايَ تَفَضَّلْتَ فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ عَلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ وَجُدْتَ عَلَيْهِ بِعَائِدَةٍمِنْ عَطْفِكَ فَصَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَجُدْ عَلَيَّ بِطَوْلِكَ وَمَعْرُوْفِكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ.

Arab Latin: Ilaahii ta'arradha laka fii haadihill lailatil muta'arridhuuna, wa qashadakal qaashiduuna, wa ammala fadhlaka, wa ma'ruufakath thaalibuuna, wa laka fii haadihill lailati nafahaatun, wa jawaa-izu wa 'athaayaa, wa mawaa-hibu tamunnu bihaa 'alaa man tasyaa-u min 'ibaadika, wa tamnauhaa mimman lam tasbiq lahul 'inaayatu minka, wa haa-anaa dzaa 'abdukal faqiiru ilaikal mu-ammilu fadhlaka, wa ma'ruufaka fa-inkunta yaa maulaaya tafadh-dhalta fii haadihil lailati 'alaa ahadin min khalqika, wa jadta 'alaihi bi'aa-idatin min 'athfika fashalli 'alaa sayyidinaa muhammadin wa aalihi wa shahbihi wa jud'alayya bi thaulika wa ma'ruufika yaa rabbal 'aalamiin.

Artinya: "Ya Tuhanku, pada malam ini orang-orang yang berpaling (dari rahmat-Mu) telah berpaling, orang-orang yang mempunyai tujuan telah datang (pada-Mu), dan para pencari telah mengharap anugerah dan kebaikan-Mu. Pada malam ini, Engkau mempunyai tiupan rahmat, piagam-piagam penghargaan, aneka macam pemberian dan anugerah. Engkau berikan semua itu terhadap hamba-hamba-Mu yang Engkau kehendaki. Dan Engkau tidak memberikannya terhadap orang yang tidak memperoleh pertolongan dari-Mu. Inilah aku, hamba-Mu yang sangat berharap pada-Mu, berharap anugerah dan kebaikan-Mu.

Apabila Engkau, wahai Tuan kami, telah mengemukakan anugerah-Mu di malam ini terhadap seseorang dari makhluk-Mu, dan Engkau berikan kebaikan padanya dengan berbagai sambungan kelembutan-Mu, maka anugerahkan rahmat atas Nabi Muhammad shalallahu aliahi wasallam beserta keluarganya. Berikanlah atasku dengan kekayaan dan kebaikan-Mu. Wahai Tuhan seru sekalian alam."

8. Istighfar Malam 1 Rajab

Sebagian ulama mengatakan bahwa memperbanyak istighfar disunnahkan pada bulan Rajab. Berikut istighfar yang bisa dibaca:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ وَأَعُوْذُبِكَ مِن شَرِّمَا صَنَعْتُ وَأَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.مَنْ قَرَأَ بَعْدَ صَلَاةِ الْفَجْرِ فِي شَهْرِ رَجَبَ يس مَرَّةً وَاحِدَةً غَفَرَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ ذُنُوْبَ خَمْسِيْنَ سَنَةً وَدَفَعَ عَنْهُ عَذَابَ الْقَبْرِ.

Arab Latin: Allaahumma anta rabbi, laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana 'abduka wa ana 'alaa 'ahdika wawa'dika mastatha'tu, wa a'uudzubika min syarri maa shana'tu wa abu-u laka binikmatika 'alayya wa abuu-u bidzambii faghfirlii fa-innahuu laa yanghfirudz dzunuba illaa anta.

Artinya: "Ya Allah, Engkau-lah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Engkau yang menciptakannku. Aku adalah hamba-Mu dan aku dalam genggaman- Mu. Aku dalam perjanjian-Mu (beriman dan taat) kepada-Mu sekadar kemampuan yang ada padaku. Aku berlindung kepada-Mu daripada kejahatan yang aku lakukan. Aku mengakui atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan mengakui dosaku. Karena itu, aku memohon ampunan-Mu, dan sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa seseorang, kecuali Engkau, ya Allah."

Keistimewaan Malam 1 Rajab

Bulan Rajab memiliki sejumlah keistimewaan yang membedakannya dari bulan Hijriah lainnya. Berikut ini keistimewaan bulan Rajab selengkapnya:

1. Malam Dikabulkannya Doa

Dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), keutamaan malam 1 Rajab merupakan waktu paling mustajab untuk berdoa. Seperti yang disebutkan oleh Imam Syafi'i dalam kitab Al-Umm berikut:

بَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ ليَالٍ: فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ

Artinya: "Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesungguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam Jumat, malam Hari Raya Idul Adha, malam Hari Raya Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam Nisfu Sya'ban."

2. Pintu Masuk Bulan Ramadan

Menukil kembali buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, Rajab menjadi bulan yang istimewa bagi umat muslim untuk mempersiapkan diri memasuki bulan Ramadan. Memasuki bulan Rajab pada malam pertamanya menjadi penanda bahwa bulan Ramadan akan segera tiba.

Oleh karenanya, pada bulan ini alangkah baiknya umat muslim mempersiapkan diri dengan memperbanyak ibadah. Tujuannya agar ketika sampai pada bulan Ramadan umat muslim sudah siap sepenuhnya.

3. Salah satu Malam di Bulan Allah

Bulan Rajab, termasuk malam pertamanya merupakan waktu yang disebut adalah milik Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits berikut:

"Rajab adalah bulannya Allah. Sya'ban adalah bulanku. Dan, Ramadhan adalah bulan umatku."

4. Malam Penuh Pahala

Bulan Rajab disebut sebagai bulan penuh pahala, begitu pula dengan hari pertamanya pada malam 1 Rajab. Pada bulan ini umat muslim sangat dianjurkan untuk melakukan ibadah dan amal baik.

Disebutkan pula dengan mengerjakan ibadah pada bulan ini, maka pahala seseorang akan berlipat-lipat. Bahkan, sebagian ulama berpendapat bahwa nilai ibadah di bulan Rajab akan dilipatgandakan sampai tujuh puluh kali.

5. Malam 1 Rajab Tercatat di Langit.

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa hari-hari di bulan Rajab, termasuk malam pertamanya tercatat di langit. Berikut penjelasannya seperti diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudri:

"Bulan Rajab adalah bagian dari bulan-bulan yang mulia dan hari-harinya tercatat di pintu-pintu langit yang keenam. Barang siapa berpuasa satu hari di dalamnya karena dasar takwa kepada Allah, maka pintu langit dan hari itu berkata, 'Ya Rabbi, ampunilah ia."

Itulah sejumlah amalan yang bisa dikerjakan pada malam 1 Rajab. Semoga bermanfaat!




(alk/alk)

Hide Ads