5 Amalan Malam 1 Rajab 1446/2025: Mulai dari Dzikir hingga Sholat Sunnah

5 Amalan Malam 1 Rajab 1446/2025: Mulai dari Dzikir hingga Sholat Sunnah

Syachrul Arsyad - detikSulsel
Selasa, 31 Des 2024 16:07 WIB
Ilustrasi amalan di bulan Rajab.
Foto: Ilustrasi bulan Rajab. (Istimewa/ Unsplash.com)
Makassar -

Keistimewaan dalam bulan Rajab menjadi momentum tepat bagi umat Islam untuk meraih pahala. Sejumlah amalan ibadah bisa dilaksanakan dalam menyambut malam 1 Rajab 1446 Hijriah/2025 Masehi.

Malam 1 Rajab menjadi salah satu dari 4 malam yang diistimewakan dalam Islam. Mengutip buku 'Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet karya Ibnu Watiniyah', empat bulan itu adalah Malam Nisfu Sya'ban, malam Idul Fitri, malam Idul Adha, dan malam 1 Rajab.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadist dari Salman al-Farisi RA dan Umar RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada empat malam yang paling mulia: yaitu malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Syaban (tengah bulan Sya'ban), malam Idul Fitri dan malam Idul Adha."

Lantas, apa saja amalan malam 1 Rajab 1446 H? Yuk, simak ulasannya!

ADVERTISEMENT

Amalan Malam 1 Rajab

1. Membaca Doa Bulan Rajab

Mengutip dari buku 'Kalender Ibadah Sepanjang Tahun' karya Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, doa yang lumrah dibaca oleh kaum muslim menyambut malam 1 Rajab, sebagai berikut:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Arab Latin: Allaahumma baarik lanaa fii rajaba wa sya'baana, wa ballighnaa ramadhaana.

Terjemahan: "Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikan kami di bulan Ramadhan."

2. Puasa di Bulan Rajab

Pada dasarnya tidak ada dalil khusus terkait anjuran berpuasa, meski di satu sisi tidak ada pula larangan untuk menjalankannya. Namun sebagian ulama menganjurkan puasa pada tanggal 1, 2, dan 3 Rajab.

Hal itu ditegaskan dalam sebuah riwayat yang diceritakan oleh Ibnu Abbas. Dia menyampaikan:

"Puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa (kafarat) selama 3 tahun, di hari kedua menjadi kafarat selama 2 tahun, di hari ketiga menjadi kafarat selama 1 tahun, kemudian di setiap hari sesudah itu menjadi kafarat selama 1 bulan." (HR. Abu Muhammad al-Khalali).

3. Membaca Tasbih 100 Kali

Membaca tasbih juga dianjurkan pada malam 1 Rajab. Jika seseorang tidak mampu berpuasa, hendaknya memaba tasbih 100 kali setiap hari agar memperoleh pahala puasa.

Bacaan tasbih yang dianjurkan, sebagai berikut:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنْبَغِي التَّسْبِيحُ إِلَّا لَهُ، سُبْحَانَ الْأَعَزَّ الأَكْرَمِ، سُبْحَانَ مَنْ لَبِسَ الْعِزَّ وَهُوَ لَهُ أَهْلُ

Arab Latin: Subhaana man laa yanbaghit tasbiihu illaa lahuu, subhaanal a'azzal akraam, subhaana man labisal 'izza wahuwa lahu ahlun.

Terjemahan: "Maha Suci Dzat yang hanya kepada-Nya tasbih dipanjatkan. Maha Suci Dzat Yang Perkasa lagi Mulia. Maha Suci Dzat yang menyandang keperkasaan, dan hanya Dia-lah yang memang pantas menyandangnya."

4. Melaksanakan Sholat Sunnah

Masih mengutip dari buku 'Kalender Ibadah Sepanjang', sholat sunnah pada bulan Rajab merujuk pada hadist yang diriwayatkan dari Annas bin Malik. Nabi Muhammad SAW pernah bersabada:

"Barang siapa shalat sunnah di malam bulan Rajab sesudah shalat Maghrib, setiap rakaat setelah al- Faatihah membaca surat al-Ikhlash, maka ia dan keluarga serta orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya akan dipelihara dari malapetaka dunia dan siksa akhirat."

Namun khusus pada malam tanggal 1 Rajab, shalat sunnah dilanjutkan sebanyak 10 rakaat (5 kali) dengan niat sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةً لِشَهْرِ رَجَبَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushallii sunnatan lisyahri rajaba rak'ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aalaa.

Terjemahan: "Aku berniat untuk shalat sunnah Rajab dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

Setelah membaca al-Faatihah, kemudian membaca surat al-Ikhlas 3 kali, dan surat al-Kaafiruun 3 kali pada rakaat kedua. Setelah salam yang terakhir atau kelima, bacalah doa berikut:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيَّ لَا يَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٍ اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَالْجَدِ مِنْكَ الْجَدُّ

Arab Latin: Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa hayyun laa yamuutu biyadikal khairu, wahuwa 'alaa kuli syai-in qadiir. Allaahumma laa maani'a limaa a'thaita wala mu'thiya limaa mana'ta wala yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu.

Terjemahan: "Tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, Yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan pujian. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Hidup dan tidak akan pernah mati. Di tangan-Nya segala kebaikan berada, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menghalangi apa yang Engkau berikan, dan tidak ada pula yang dapat memberikan apa yang Engkau halangi, dan tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan."

5. Membaca Dzikir Malam 1 Rajab

Bacaan dzikir ini dibaca pada 10 hari pertama bulan Rajab atau sejak 1 hingga 10 Rajab 1446 H. Berikut bacaan dzikir malam 1 Rajab yang dibaca sebanyak 100 kali:

سُبْحَانَ اللَّهِ الْحَيُّ الْقَيُّمِ

Arab Latin: Subhaanallaahil hayyul qayyuum.

Terjemahan: "Maha Suci Allah yang hidup kekal dan terus-menerus mengurus makhluk-Nya."

Keistimewaan Malam 1 Rajab

Malam 1 Rajab memiliki keistimewaan tersendiri. Dikutip dari buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet karya Ibnu Watiniyah bahwa diriwayatkan Salman al-Farisi RA dan Umar RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Ada empat malam yang paling mulia: yaitu malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Syaban (tengah bulan Sya'ban), malam Idul Fitri dan malam Idul Adha."

Berikut keutamaan malam 1 Rajab 1446 H/2025:

1. Malam Dikabulkannya Doa

Dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), keutamaan malam 1 Rajab merupakan waktu paling mustajab untuk berdoa. Seperti yang disebutkan oleh Imam Syafi'i dalam kitab Al-Umm berikut:

بَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ ليَالٍ: فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ

Artinya: "Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesungguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam Jumat, malam Hari Raya Idul Adha, malam Hari Raya Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam Nisfu Sya'ban."

2. Malam Penuh Pahala

Dalam buku 'Kalender Ibadah Sepanjang Tahun' karya Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid disebutkan bahwa bulan Rajab merupakan bulan penuh pahala, begitu pula dengan hari pertamanya pada malam 1 Rajab.

Umat muslim yang mengerjakan ibadah pada bulan ini, maka pahala seseorang akan berlipat-lipat. Bahkan, sebagian ulama berpendapat bahwa nilai ibadah di bulan Rajab akan dilipatgandakan sampai tujuh puluh kali.

3. Malam 1 Rajab Tercatat di Langit

Diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudri bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda hari-hari di bulan Rajab, termasuk malam pertamanya tercatat di langit. Berikut penjelasannya:

"Bulan Rajab adalah bagian dari bulan-bulan yang mulia dan hari-harinya tercatat di pintu-pintu langit yang keenam. Barang siapa berpuasa satu hari di dalamnya karena dasar takwa kepada Allah, maka pintu langit dan hari itu berkata, 'Ya Rabbi, ampunilah ia."

Kapan Malam 1 Rajab?

Merujuk pada konversi kalender Hijriah ke Masehi yang disusun oleh Kementerian Agama RI, 1 Rajab 1446 H bertepatan dengan 1 Januari 2024 Masehi. Kendati demikian, karena perhitungan kalender Hijriah berdasarkan peredaran Bulan, maka pergantian hari terjadi pada waktu Magrib.

Maka, malam 1 Rajab 1446 H jatuh pada 31 Desember 2024. Untuk itu, umat Islam dapat melaksanakan amalan-amalan di atas pada 31 Desember 2024 seusai Magrib.

Itulah sejumlah amalan yang dianjurkan bagi umat Islam di malam 1 Rajab. Yuk amalkan!




(sar/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads