1 Rajab Hari Apa? Cek Jadwal dan Amalan Sunahnya di Sini!

1 Rajab Hari Apa? Cek Jadwal dan Amalan Sunahnya di Sini!

Andi Sitti Nurfaisah - detikSulsel
Senin, 30 Des 2024 18:02 WIB
Kalender Hijriah Indonesia 2025
Ilustrasi (Foto: Dok. Bimas Islam Kemenag RI)
Makassar -

Rajab adalah bulan yang istimewa dalam Islam. Bulan ini merupakan salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan.

Lantas, tanggal 1 Rajab 1446 H/2025 M jatuh pada hari apa?

Bulan Rajab adalah bulan ke-7 dalam kalender Islam. Bulan ini berada di antara bulan Jumadil Akhir dan Sya'ban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun dalam kalender Masehi, 1 Rajab bisa jatuh pada tanggal dan hari yang berbeda setiap tahunnya. Hal ini karena sistem penanggalan antara kalender Hijriah dan Masehi memiliki metode penghitungan yang berbeda.

Oleh karena itu, perlu dilakukan konversi penanggalan Hijriah ke Masehi terlebih dahulu untuk mengetahui tentang 1 Rajab jatuh pada hari apa. Berikut ini informasi selengkapnya mengenai 1 Rajab hari apa, beserta keutamaan dan doanya.

ADVERTISEMENT

Yuk, disimak!

1 Rajab Hari Apa?

Berdasarkan kalender Hijriah tahun 2025 yang dirilis Kementerian Agama (Kemenag) RI, 1 Rajab 1446 H bertepatan dengan hari Rabu, 1 Januari 2025. Masuknya bulan Rajab juga bertepatan dengan awal tahun Baru Masehi 2025.

Adapun bulan Rajab kali ini berlangsung dari tanggal 1-30 Januari 2025.

Keutamaan Bulan Rajab

Bulan Rajab memiliki banyak keutamaan yang perlu diketahui oleh umat Islam. Hal ini untuk memotivasi diri meningkatkan amalan-amalan saleh pada bulan penuh berkah tersebut.
Berikut sejumlah keutamaan bulan Rajab:

1. Bulan yang Mulia

Dikutip dari buku Waktu-waktu Penuh Berkah: Khazanah Islam Klasik karangan Imam Baihaqi, keutamaan bulan Rajab yang pertama adalah termasuk dalam bulan-bulan mulia atau disebut juga dengan Asyhurul Hurum. Sebagaimana disebutkan Allah dalam firman-Nya berikut ini:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثنا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Latin: Inna 'iddatas-syuhuuri 'indallahi itsnaa 'asyara syahran fii kitaabillahi yawma khalaqas-samaawaati wal-ardh minhaa arba'atu hurumun, dzaalikad-diinul-qayyimu, falaa tazlimuu fiihinna anfusakum, wa qaatiluul-mushrikiina kaffatan kamaa yuqaatiluunakum kaffatan, wa'alamuu annallaha ma'al-muttaqiin.

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam kitab Allah, sejak Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya ada empat bulan yang dihormati. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi diri kamu pada bulan-bulan tersebut. Dan perangilah orang-orang musyrik itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwa Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (Surah At-Taubah:36)

Bulan haram dalam Islam ada empat, Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Disebut "bulan haram" (الأشهر الحرم) karena pada bulan-bulan tersebut umat Islam dilarang mengadakan peperangan.

2. Pembuka Bulan-bulan Kebaikan

Melansir dari kanal YouTube resmi Adi Hidayat berjudul Keutamaan Bulan Rajab, disebutkan bahwa Rajab menjadi pembuka menuju bulan-bulan baik dalam Islam. Bulan yang dimaksud adalah Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah.

"Rajab adalah pembuka semua bulan kebaikan. Di antara 12 bulan ada bulan yang paling baik adalah Ramadhan, setelah itu ada Syawal, Dzulhijjah, Dzulqi'dah, dan bulan yang sangat digemari oleh Nabi sampai berpuasa di bulan itu, Sya'ban," jelas Ust. Adi Hidayat dikutip detikSulsel, Sabtu (28/12/2024).

"Dari 12 bulan, ada 5 bulan yang sangat istimewa. Sifatnya berurutan, Sya'ban 8, Ramadhan 9, 10 Syawal, Dzulqi'dah yang ke-11, Dzulhijjah yang ke-12. Pembukanya, pintunya Rajab," sambungnya.

Berikut rincian urutan 6 bulan-bulan istimewa dalam Islam:

  • Rajab bulan ke-7
  • Sya'ban bulan ke-8
  • Ramadhan bulan ke-9
  • Syawal bulan ke-10
  • Dzulqa'dah bulan ke-11
  • Dzulhijjah bulan ke-12

Ustaz Adi Hidayat melanjutkan, saking istimewanya bulan Rajab ini Nabi Muhammad SAW pernah menyebutnya di dalam beberapa kesempatan. Apabila umur seseorang tidak sampai pada bulan Ramadhan, setidaknya sampai di bulan Rajab.

"Karena itulah nabi pernah mengatakan dalam beberapa kesempatan, diteruskan sampai kepada kita, hati-hati amalan-amalan ini. Bahkan ada ulama yang mengatakan kalaupun kita tidak dapat Ramadhan, minimal Rajabnya dapat karena itu pintunya," pungkasnya.

3. Terampuninya Dosa-dosa

Mengutip dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ust. Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, keutamaan bulan ini adalah anugerah Allah Swt. untuk mengampuni dosa-dosa hamba-Nya. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak istighfar memohon ampun kepada Allah.

Berikut bacaan istighfar yang dapat diamalkan pada bulan Rajab:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ وَأَعُوْذُبِكَ مِن شَرِّمَا صَنَعْتُ وَأَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Arab Latin: Allaahumma anta rabbi, laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana 'abduka wa ana 'alaa 'ahdika wawa'dika mastatha'tu, wa a'uudzubika min syarri maa shana'tu wa abu-u laka binikmatika 'alayya wa abuu-u bidzambii faghfirlii fa-innahuu laa yanghfirudz dzunuba illaa anta.

Artinya: Ya Allah, Engkau-lah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu dan aku dalam genggaman Mu. Aku dalam perjanjian-Mu (beriman dan taat) kepada-Mu sekadar kemampuan yang ada padaku. Aku berlindung kepada-Mu daripada kejahatan yang aku lakukan. Aku mengakui atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan mengakui dosaku. Karena itu, aku memohon ampunan-Mu, dan sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa seseorang, kecuali Engkau, ya Allah.

Anjuran Doa dan Dzikir dalam Bulan Rajab

Terdapat beberapa doa yang dianjurkan bagi umat Islam pada bulan Rajab. Melansir dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ust. Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, berikut sejumlah doa yang dapat diamalkan umat muslim:

1. Doa Bacaan Tasbih

Terdapat doa bacaan tasbih yang dianjurkan untuk diamalkan pada bulan Rajab. Bahkan, disebutkan bahwa apabila seseorang tidak mampu berpuasa, hendaknya membaca tasbih 100 kali setiap hari agar memperoleh pahala puasa di dalamnya.

Berikut bacaan tasbihnya:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنْبَغِيْ التَّسْبِيْحُ إِلَّا لَهُ، سُبْحَانَ لَا عَزَّ الْكِرَامِ، سُبْحَانَ مَنْ لَبِسَ الْعِزَّ وَهُوَ لَهُ أَهْلٌ

Arab Latin: Subhaana man laa yanbaghiit tasbiihu illaa lahuu, subhaana laa 'azzal-akraam, subhaana man labisal 'izza wahuwa lahu ahlun.

Artinya: "Maha Suci Dzat yang hanya kepada-Nya tasbih dipanjatkan. Maha Suci Dzat Yang Perkasa lagi Mulia. Maha Suci Dzat yang menyandang keperkasaan, dan hanya Dia-lah yang memang pantas menyandangnya."

2. Doa Pagi dan Sore Hari Bulan Rajab

Pada bulan Rajab ini, umat muslim juga dianjurkan untuk mengamalkan doa pagi dan sore hari. Keterangan mengenai bacaan ini disebutkan dalam kitab Al-Jami' karya Imam Suyuti.

Diriwayatkan dari Ibnu Asakir dari Abi Umamah bahwa Wahab bin Munabbih menuturkan,

"Aku membaca dalam kitab Allah yang diturunkan sebelum al-Qur'an bertuliskan bahwa barang siapa beristighfar di bulan Rajab di pagi dan sore hari dengan mengangkat kedua tangannya seraya berkata, 'Rabbighfirlii warhamnii watub 'alayya' 70 kali, maka kulitnya tidak akan disentuh oleh api neraka."

Adapun lafaz doanya yaitu:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ

Arab Latin: Rabbighfirlii warhamnii watub 'alayya.

Artinya: "Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, dan terimalah taubatku."

3. Dzikir Bulan Rajab

Selain dengan berdoa, umat muslim juga dianjurkan untuk berdizkir pada bulan Rajab ini. Adapun bacaan dzikir tersebut terbagi menjadi tiga bacaan, yaitu bacaan 10 hari pertama (1-10 Rajab), 10 hari kedua (11-20 Rajab) dan 10 hari terakhir (21-30 Rajab).

Berikut ini masing-masing bacaan dzikirnya:

  • Dzikir Tanggal 1-10 Bulan Rajab

سُبْحَانَ اللَّهِ الْحَيُّ الْقَيُّومُ

Arab Latin: Subhaanallaahil hayyul qayyuum.

Artinya: "Maha Suci Allah yang hidup kekal dan terus-menerus mengurus makhluk-Nya."

Bacaan tersebut sebaiknya dibaca sebanyak 100 kali.

  • Dzikir Tanggal 11-20 Bulan Rajab

سُبْحَانَ اللَّهِ الْأَحَدُ الصَّمَدُ

Arab Latin: Subhaanallaahil ahadush shamad.

Artinya: "Maha Suci Allah yang Maha Esa, dan semua tergantung kepada-Nya."

Lafaz tersebut dianjurkan dibaca sebanyak 100 kali.

  • Dzikir Tanggal 21-30 Bulan Rajab

سُبْحَانَ اللهِ الرَّؤُوْفِ

Arab Latin: Subhaanallaahir ra-uuf.

Artinya: "Maha suci Allah Yang Maha Belas Kasihan."

Bacaan tersebut sebaiknya dibaca sebanyak 100 kali.

Setelah itu, dapat melanjutkan membaca surat al-Ikhlas berikut ini sebanyak 11 kali:

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ۝١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ۝٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ۝٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌࣖ ۝٤

"Katakanlah, 'Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan, tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia." (QS. al-Ikhlas [112]: 1-4).

Amalan Malam 1 Rajab

1. Membaca Doa Masuk Bulan Rajab

Ketika memasuki bulan Rajab, umat muslim disunnahkan untuk berdoa. Adapun doa awal bulan ini diyakini sudah lumrah dilakukan oleh para ulama salaf terdahulu karena terdapat sebuah hadits yang menerangkan mengenai doa ini.

إِنَّ نَبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ: اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Arab Latin: Inna nabiyya sallallahu 'alayhi wa sallam kaana idza dakhala rajab qaala: Allahumma baarik lanaa fii rajab, wa sya'baan, wa ballighnaa ramadhaan.

Artinya: "Sesungguhnya, Nabi Saw. apabila memasuki bulan Rajab, beliau berdoa, 'Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan." (HR. Bukhari).

Adapun lafaz doa yang dibaca oleh umat Islam pada bulan Rajab adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Arab Latin: Allahumma baariklanaa fii rajab wa sya'baan, wa ballighnaa ramadhaan.

Artinya: "Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikan kami di bulan Ramadhan."

2. Salat Sunnah Malam

Mengutip dari "Buku Harian Orang Islam" oleh Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, terdapat sebuah hadis yang menganjurkan salat sunnah di malam bulan Rajab. Hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Nabi Muhammad saw. pernah bersabda," Barangsiapa salat sunnah di malam bulan Rajab sesudah salat Maghrib, setiap rakaat setelah Al-Fatihah membaca Al-Ikhlas, maka ia dan keluarga serta oarng-orang yang menjadi tanggungjawabnya akan dipelihara dari malapetaka dunia dan siksa akhirat."

Berikut tata cara salat sunnah pada malam bulan Rajab:

  • Melaksanakan salat sunnah sebanyak 10 rakaat dengan 5 kali salam. Dengan membaca niat sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةً لِشَهْرِ رَجَبٍ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ القِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnatan lisyahri rajaba rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya bernia shalat sunnah bulan Rajab dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

  • Pada rakaat pertama, membaca surat Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan surah Al-Ikhlas yang dibaca sebanyak 3 kali.
  • Rakaat kedua, setelah membaca Al-Fatihah, lalu membaca Al-Kafirun sebanyak 3 kali.
  • Kemudian dilanjutkan seperti salat biasanya hingga salam.
  • Setelah salam, dianjurkan untuk membaca doa berikut:

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. اللهم لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Latin: Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa hayyun laa yamuutu biyadikal khairu, wahuwa 'alaa kulli syai'in qadiir. Allahumma laa mani'a limaa a'thaita, waa mu'thiya limaa mana'ta, wa laa yanfa'udzal jaddi min kaljaddu.

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah, yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia hidup selamanya, tidak akan mati. Di tangan-Nya segala kebaikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tiada yang dapat menghalangi apa yang Engkau beri, dan tiada yang dapat memberi apa yang Engkau halangi. Dan tidak ada yang dapat memberi manfaat dengan kedudukan atau harta, kecuali Engkau."

Demikianlah ulasan lengkap mengenai bulan Rajab. Semoga bermanfaat!




(edr/edr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads