Bahasa Indonesia memiliki banyak gaya bahasa atau yang dikenal sebagai majas, salah satunya adalah majas sarkasme. Majas ini dapat ditemukan dalam karya sastra maupun dalam percakapan sehari-hari.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sarkasme adalah kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain dengan cemoohan atau ejekan kasar. Gaya bahasa ini biasanya digunakan untuk mengungkapkan sindiran terhadap sesuatu.
Agar lebih memahami tentang majas sarkasme, berikut contoh, pengertian, dan ciri-cirinya. Yuk, disimak!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh Majas Sarkasme
- Terima kasih, kamu benar-benar membantu. Membuat semuanya jadi lebih kacau.
- Bicaramu banyak sekali, padahal kau tidak melakukan apa-apa.
- Kalau tidak tahu, ya berusaha untuk cara tahu, jangan hanya diam saja.
- Wah, hebat banget! Datang terlambat setiap hari, pasti contoh karyawan teladan.
- Pintar sekali, ya, nilai ulanganmu nol. Memang luar biasa usahamu!
- Percuma saja sekolah tinggi, kepada orang tua saja dia tak tahu sopan santun!
- Dasar anak pemalas, matahari sudah tinggi kau bahkan belum turun dari kasurmu.
- Aku tak peduli dengan air matanya bahkan jika dia menangis darah sekalipun. Aku tak akan tertipu lagi dengan air mata buayanya.
- Kamu itu memang jenius, sampai lupa cara membuka pintu!
- Dasar tidak tahu malu! Sudah tertangkap basah berbuat salah, masih terus berkilah di hadapan pimpinan.
- Kamu itu berkepala batu ya? Sudah aku bilang jangan lagi meninggalkan dan mengabaikan tugas, tapi masih saja kamu lakukan terus-menerus.
- Luar biasa rajin, tugas belum selesai tapi main game terus!
- Kamu memang jago, makan sambil tiduran itu bakat yang jarang dimiliki orang!
- Tentu saja kamu paling pintar di dunia ini. Siapa lagi?
- Wah, kamu benar-benar rajin belajar! Tugasnya sudah dikumpulkan tepat waktu... dua minggu setelah deadline!
- Pekerjaanmu rapi sekali, sampai bos sendiri nggak tahu apa yang kamu kerjakan.
- Keledai saja tidak akan jatuh di lubang yang sama, tapi kau malah lebih buruk dari keledai.
- Wah, pantas saja kau gagal, kau kan tidak punya otak.
- Dasar badut, mau keluar rumah saja harus menggunakan bedak setebal itu.
- Aku tak peduli kamu menangis darah sekalipun, aku tak akan tertipu lagi oleh mata air mata buayamu itu.
- Cempreng sekali suaramu, telingaku sampai sakit.
- Kamu pasti idola semua orang, suka janji tapi selalu ingkar!
- Kamu pasti sedang menguji kesabaran semua orang dengan kecepatanmu yang luar biasa.
- Hebat banget, sudah siang belum bangun.
- Ah, sia-sia sekali aku berbicara dengan orang dungu sepertimu.
- Pintar sekali, ya! Nggak ada satu pun tugas yang kamu selesaikan, tapi kamu tetap percaya diri.
- Bagus, kamu datang dengan ide-ide yang sangat orisinal... sudah dipakai semua orang sebelumnya.
- Dasar manusia nggak tahu diri! Diberi hati malah minta jantung!
- Wah, kamu datang tepat waktu sekali! Kami sudah selesai makan malam dan sedang bersiap-siap untuk acara selanjutnya.
- Wah, kamu memang jenius! Mengabaikan semua saran orang lain dan tetap berjalan di jalur yang salah.
- Kalau kebodohan diukur, kamu pasti akan masuk dalam daftar papan atas.
- Aku tidak sudi bertemu lagi denganmu!
- Ada orang menyeberang jalan tapi masih saja menerobos, apa kamu nggak punya mata!
- Selamat! Akhirnya kamu berhasil juga, membuat semua orang kesal.
- Jangan suka janji-janji kalau ga bisa nepatinnya!
- Kita memang teman, tapi bukan berarti kamu bisa seenaknya sama saya.
- Wah, suaramu bagus kalau menyanyi, tapi lebih bagus lagi kamu diam!
- Luar biasa, setiap kali kita butuh bantuan, kamu selalu ada... untuk menghilang!
- Luar biasa! Kamu tidur sepanjang hari, kayaknya lagi sibuk jadi pahlawan di mimpi.
- Otak dungu seperti dia tak akan mampu lulus ujian tanpa menyontek dan bantuan dari orang lain.
- Mampus kau, dasar manusia tak tahu diri!
- Omonganmu terlalu inspiratif, sampai aku muak mendengarnya!
- Wah, senyummu benar-benar menawan! Seperti orang yang baru saja bangun tidur.
- Selamat! Kamu sudah berhasil mengacaukan semuanya. Pasti itu tujuan utamamu, kan?
- Wah, buat apa kuliah lagi, toh sudah pintar.
- Kamu memang mahir dalam berbicara! Ngomong tanpa henti meski tidak ada yang mendengarkan.
- Cepat kemari, dari tadi dipanggil masih saja kau asyik bermain di situ. Apa kau tak punya telinga?
- Oh, kamu lupa lagi? Emangnya otakmu hanya digunakan sebagai hiasan?
- Dasar bodoh, menghitung uang saja tak becus!
- Mantanmu pasti menyesal telah melepaskanmu, siapa yang nggak ingin bersama orang yang selalu marah-marah seperti kamu?
- Akan ku remukkan hatimu kalau kau sampai hati mencampakkan adikku!
- Hati-hati, kamu memang terlalu jujur, tapi orang lain bisa terluka oleh kejujuranmu.
- Wah, kamu benar-benar murah hati, terutama pada dirimu sendiri.
- Bagus sekali! Mengambil keputusan tanpa berpikir memang cara yang paling efisien.
- Hidup hanya modal hutang, gayanya selangit!
- Kamu memang penuh perhatian, terutama pada hal-hal yang nggak penting.
- Kamu memang ahli dalam memperhatikan detail, terutama detail yang nggak penting.
- Kamu benar-benar teliti, terutama dalam mencari kesalahan orang lain.
- Enak sekali hidupmu, masih numpang di rumah orang tapi sudah seperti majikan!
- Kamu sungguh berbakat, terutama dalam membuat kesalahan yang sama berulang kali.
- Oh, hebat! Kamu pasti akan jadi bintang di acara 'Bakat Terpendam' karena tidak pernah mengeluarkan bakat sama sekali!
- Pantes gak ada otak, otaknya tertinggal di tong sampah.
- Orang-orang zaman sekarang kok hobi banget umbar ketololan ya.
- Dasar tak tahu diri, sudah menumpang di rumah orang tapi lupa berterima kasih!
- Tak selera aku mencicipi masakanmu ini, baunya saja sudah tak sedap apalagi rasanya.
- Coba kau pikirkan lagi, otakmu kau taruh di mana?
- Tukang adu domba seperti kamu nggak layak punya teman!
- Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi sana!
- Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
- Dasar tua-tua keladi! Tidak sadar umur, masih saja sering berbohong pada pasangannya.
- Rasa kopinya pahit sekali, apa di rumahmu nggak punya gula?
- Hebat banget! Nggak ada satu pun kerjaanmu yang benar. Pantas dapat penghargaan.
- Gaya berpakaiannya keren banget, deh! Mirip orang habis bangun tidur.
- Wah, kamu sangat berbakat dalam menghindari tanggung jawab. Pasti ada penghargaan untuk itu!
- Luar biasa! Setiap kali kamu berjanji, kita bisa set timer untuk menunggu ketidakpastian.
- Kamu benar-benar ahli dalam membuat kekacauan! Jika ada lomba, kamu pasti juaranya.
- Oh, lihat! Sekali lagi kamu datang dengan solusi yang sama sekali tidak relevan. Sangat inovatif!
- Keren! Ide-ide cemerlangmu selalu berhasil membawa kita ke jalan buntu. Terima kasih atas inspirasi yang luar biasa!
- Keren banget gambarmu, kayak gambar anak TK.
- Wah, kamu benar-benar rajin banget! Nggak pernah menyelesaikan tugas tepat waktu.
- Pede ya kamu ngejek orang, padahal kamu gak lebih baik daripada dia.
Pengertian Majas Sarkasme
Dikutip dari jurnal yang Universitas Muhammadiyah Surakarta, Gaya Bahasa Sarkasme dan Kekhasan Bahasa Penulis pada Judul Rubrik Kriminal di Surat Kabar Harian Meteor Edisi April 2012, Keraf (dalam Tarigan, 1985: 92) menjelaskan bahwa sarkasme berasal dari bahasa Yunani, diambil dari kata kerja "sarkasein" yang berarti merobek-robek daging seperti yang dilakukan oleh anjing atau berbicara dengan nada pahit.
Selain itu, Purwadarminta (dalam Tarigan, 1986: 92) menyatakan bahwa sarkasme adalah bentuk gaya bahasa yang mengandung ejekan, olok-olok, serta sindiran tajam yang dapat menyakiti perasaan. Dibandingkan dengan ironi dan sinisme, sarkasme cenderung lebih kasar.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa sarkasme adalah gaya bahasa yang bahasanya kasar dan keras mengandung unsur ejekan dan olok-olok.
Ciri-ciri Majas Sarkasme
Masih dari jurnal yang sama, ciri-ciri gaya bahasa sarkasme di antaranya adalah sebagai berikut:
- Maknanya mengandung olok-olok, ejekan, sindiran.
- Gaya bahasa yang mengatakan makna yang bertentangan.
- Gaya bahasa sarkasme mengandung kepahitan dan celaan yang getir.
- Bahasanya selalu mengandung kepahitan dan kurang enak didengar.
- Gaya bahasa sarkasme lebih kasar bila dibandingkan dengan gaya bahasa ironi dan sinisme.
Nah itulah contoh, pengertian dan ciri-ciri majas sarkasme. Semoga bermanfaat!
(edr/urw)