140 Contoh Majas Personifikasi dalam Kalimat dan Puisi

140 Contoh Majas Personifikasi dalam Kalimat dan Puisi

Aqilla Fadia Haya - detikSulsel
Minggu, 05 Mei 2024 23:00 WIB
Buku pelajaran bahasa Indonesia untuk Sekolah Rakyat yang turut disusun WJS Poerwadarminta
Ilustrasi (Foto: Baladan Hadza Firosya)
MakassarJakarta -

Contoh majas Personifikasi kerap kali digunakan dalam naskah sastra, seperti puisi dan novel. Berikut ini kumpulan contoh majas personifikasi yang bisa dijadikan referensi.

Menurut PUEBI, Majas personifikasi merupakan majas yang memunculkan karakteristik manusia pada benda mati, sehingga benda itu seolah mempunyai nyawa seperti layaknya manusia. Majas ini sering ditemukan dalam tulisan-tulisan sastra.

Pengenalan mengenai majas personifikasi menjadi bagian penting dalam pembelajaran di SMP maupun SMA. Setelah siswa mempelajari konsep tersebut, guru biasanya memberikan tugas untuk menguji pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi detikers yang mendapat tugas membuat contoh majas personifikasi dari sekolah, berikut detikSulsel telah merangkum contoh majas personifikasi yang bisa dijadikan inspirasi dan acuan. Yuk simak selengkapnya di bawah sini!

Contoh Majas Personifikasi Alam

  • Kebisuan alam cepat membawa kembali suara di luar dirinya.
  • Ada seberkas sinar matahari menerobos kerimbunan hutan jati.
  • Gema petir membuat dirinya semakin kecil dan mengecil.
  • Dingin salju mencubit pipinya hingga memerah.
  • Kampung itu lenyap ditelan panas muntahan gunung.
  • Malam menghembuskan anginnya.
  • Daun pun bersedih mendengar kepergianmu.
  • Deburan ombak menyapu pantai.
  • Pohon kelapa melambai ramah kepada biota laut.
  • Matahari tersenyum hangat di ufuk timur.
  • Angin malam membelai pipi bunga-bunga di taman.
  • Hujan menangis sedih di atas atap rumah-rumah.
  • Laut merindukan pelukannya yang hangat pada pantai.
  • Gunung megah berdiri kokoh menatap langit biru.
  • Bulan menyapa dengan gemerlapnya di malam gelap.
  • Daun-daun berlomba menari indah di atas rerumputan.
  • Dedaunan berbisik merindukan pelukan sang musim semi.
  • Senja menyapu langit dengan sapuan warna-warni.
  • Bunga di kebun berkisah tentang musim semi yang datang.
  • Langit malam memeluk bulan dengan kelembutan.
  • Kabut menyelinap seperti pencuri malam yang diam-diam datang.
  • Air sungai mengalir dengan riangnya menyapa pepohonan di tepinya.
  • Salju turun dengan keanggunan seorang putri yang menari.
  • Petang membisikkan cerita tentang hari yang telah berlalu.
  • Gunung itu marah pada kita.
  • Bumi memangku kehidupan manusia.
  • Angin sampaikan rinduku padanya.
  • Hujan deras menenggelamkan kota.
  • Kemarau itu menghisap hampir seluruh air yang ada di bumi.
  • Benalu selalu mencari perhatian ke pepohonan sebelahnya.

Contoh Majas Personifikasi Benda

  • Mobilmu sudah tua renta, tulang-tulangnya tak lagi berdaya
  • Gedung pencakar langit memandang rendah rumput di bawah
  • Televisi tua itu tidak berhenti menggosip
  • Lilin kecil menemaniku menggapai mimpi
  • Alarm dan kokokan ayam berlomba menghancurkan pagi
  • Kursi goyang menidurkan bayi
  • Lampu merah menghentikan aktivitas
  • Sirine mobil polisi menakutkan semua orang di rumah ini
  • Pagar bambu menyelamatkan tentara dari kejaran musuh
  • Bendera menari di langit biru siang ini
  • Api unggun menceritakan kisah-kisah masa lalu.
  • Waktu menggigit dengan gigi tajamnya.
  • Cahaya lampu menyinari ruangan dengan senyum hangatnya.
  • Jendela rumah membisu menatap kehidupan di luar.
  • Buku-buku tua di rak berbisik tentang cerita-cerita masa lalu.
  • Kertas putih menantikan coretan-coretan pena yang penuh makna.
  • Komputer bekerja tanpa lelah seperti mesin yang hidup.
  • Botol minuman dingin berbisik ingin menghilangkan dahaga.
  • Ponsel berdering seperti panggilan dari dunia luar.
  • Topi tua di rak menunggu kepala untuk menyapanya dengan anggun.
  • Pintu terbuka lebar, mengundang pelukan hangat dari luar.
  • Tas ransel mengeluh dengan beratnya beban yang harus dipikul.
  • Sepeda tua berdecit ketika dikayuh dengan kehangatan kenangan.
  • Kunci pintu menggigil menunggu kembali rumah dari perjalanan jauh.
  • Petasan memecahkan keheningan waktu.
  • Obat itu melawan penyakitnya.
  • Foto lama membuka kembali memori.
  • Ketukan palu hakim memecah tangis.
  • Buku tua memberi nasihat.
  • Pesawat tua mengenalkanku pada langit.

Contoh Majas Personifikasi Hewan

  • Di laut, terumbu karang menyapa pemburu hiu.
  • Kecoa di ujung dapur menjadi saksi nyata kesedihanku.
  • Serigala malam berbisik tentang rahasia kegelapan di hutan.
  • Duri landak menyerang musuhnya.
  • Singa menggeram dengan kekuatan yang menakutkan di rimba.
  • Kura-kura berjalan dengan penuh kesabaran.
  • Bisa ular mengalir di nadinya.
  • Anjing itu mengira penyebab kesedihanku.
  • Ular menyelinap seperti perampok malam yang misterius.
  • Katak di kolam memanggil hujan.
  • Kicauan burung membangun suasana musim panas.
  • Laba-laba merajut jaring berharap kehangatan.
  • Orang utan memanggil wisatawan kota itu.
  • Ular berbisik seram, merangkai kisah kegelapan hati.
  • Lumba-lumba membawa kami pulang.
  • Bau tikus memenuhi ruangan bawah tanah.
  • Cacing menggeliat dalam roti.
  • Ikan menari di dalam laut.
  • Semut mencari dari mana manis itu berasal.
  • Kupu-kupu muda merobek kepompongnya.
  • Badak bercula satu ingin meninggalkan bumi.
  • Lolongan anjing memecah keheningan malam.
  • Kucing merayu dengan manja.
  • Kawanan penguin bergaya menatap kamera.
  • Kucing itu berjalan melenggak lenggok menunjukkan pesonanya
  • Ikan kecil menghiasi kamar miliknya.
  • Tikus jalanan menemani malam sunyiku.
  • Kutu beras mencemari nasi milik pemuda itu.
  • Kecantikan Cendrawasih memaku pandangan orang di sana.
  • Ayam berkokok memanggil warga.

Contoh Majas Personifikasi dalam sebuah kalimat

  • Malam itu, angin menusuk bumi dengan gigi-gigi tajamnya, meraba-raba kesunyian yang tersembunyi di sudut-sudut gelap.
  • Bayangan kematian merayap perlahan, menyapa setiap jiwa yang terdampar di lembah sunyi.
  • Hujan lebat menari di atas tanah, menghancurkan hati yang telah kering terlalu lama.
  • Suara angin malam berbisik, menggoda kesedihan yang terpendam di lubuk hati.
  • Dingin malam menari dengan kesunyian, memeluk setiap detik yang terlewat tanpa arti.
  • Pohon-pohon tua merintih, mengadu pada langit yang tak lagi mendengar doa-doa mereka.
  • Embun pagi merayap di atas dedaunan, membangkitkan ingatan akan kepergian yang tak terelakkan.
  • Bunga-bunga di taman mati rasa, tak lagi menghirup embusan angin yang membawa cerita-cerita masa lalu.
  • Bulan tergantung di langit, mengintip rahasia-rahasia yang terkubur dalam bayang malam.
  • Samudera gemetar dalam diam, memanggil-nagari hantu-hantu yang terpendam di dasar gelombang.
  • Batu-batu tua di tepi sungai berbisik, menceritakan cerita-cerita lama yang terlupakan oleh waktu.
  • Awan hitam berarak perlahan, menggantungkan beban-beban rindu yang tak terucapkan.
  • Gelombang laut bergulung, membawa cerita-cerita kegagalan yang tenggelam di dasar laut.
  • Jalanan kota berbisik, menyampaikan cerita-cerita terluka yang terlupakan di antara bangunan-bangunan megah.
  • Bintang-bintang malam berdebat, memperebutkan cahaya yang terpancar dari kedalaman langit yang sunyi.
  • Rintik hujan memukul jendela, seperti detik-detik kehampaan yang menghantui malam yang sunyi.
  • Bunga-bunga di taman mati menari, mengikuti irama kehidupan yang telah sirna.
  • Keheningan malam berbicara, mengungkapkan rahasia-rahasia yang tersembunyi di balik dinding-dinding kehidupan.
  • Waktu terhenti sejenak, merasakan detak-detak hati yang terkoyak oleh kesepian.
  • Hujan gerimis berbisik riang, memberikan kesegaran pada tanah dan mengundang senyuman pada wajah.
  • Awan putih terbang rendah, bermain-main dengan angin pagi dalam keceriaan yang tak terbatas.
  • Embun pagi menggoda, memancarkan keindahan dalam gemerlap sinar matahari yang menyapa.
  • Jaring laba-laba menyelimuti ruang, mendengar debat di sudut rumah.
  • Bau sampah menusuk hidung, memulai pertikaian anak perantauan.
  • Baju lama mengurung diri, iri pada baju baru yang baru saja tiba.

Contoh Majas Personifikasi dalam Puisi

Deru Campur Debu oleh Chairil Anwar

Sajak putih
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

ADVERTISEMENT

Nyanyi Sunyi oleh Amir Hamzah

Kaulah kerdil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu

Ombak Hidup oleh Juwairiyah Mawardy

Kalau nanti ombak datang lagi
Bermaksud bersenda gurau tentang tragedi
Aku tak akan menyemburkan caci maki
atau penyesalan
Karena ombak hanyalah sujud
Mengikuti perintah ilahi
Sebagaimana malaikat diciptakan
untuk sepenuhnya memuji
Sekalipun dengan hamburan jampi-jampi
agar hidup tak sepenuhnya mimpi

Perempuan Laut oleh Weni Suryandara

Debur ombak di batu karang, pecah seribu impian
Saat tanah darahku memenara dalam kabut kota
Sementara tubuhku adalah tempatmu menjaring kehidupan
Pantai yang meninggalkan kesedihan (PL, 2017:2)

Pohon Perempuan oleh Weni Suryandara

Tempat segala sayap mengepak, mencipta angin
Engkau begitu kuat, kadang-kadang seperti albatross
Mengangkasa bermil-mil, sehingga hinggap pada dahan terjauh
Di lain waktu engkau serupa pohon oak, teduh dan kuat
Lebih kekar dan belukar, lebih lebat dari akar
Sarang-sarang burung tebal menganga rekah

Panen Air Mata oleh Weni Suryandara

Tunggulah hujan pudar dari bola mataku
seajaib waktu yang melipat jarak dari kesenjangan
kini, masihkah sawah dan gelisah bertukar kisah
sedang ibu bumi menelan air mata sendiri

Mikraj Cinta V oleh Maftuhah Jakfar

Wahai Maulana
Rinai suara mulai memancar
Dari bulu serulingmu yang berpendar
Bergelora di tengah ruang hampa
Merambat pada udara
Seperti suara rindu yang magis
Di telinga rumpun bambu yang menangis

Selamat malam Sang Penyair oleh Nok Ir

Sang,
Musim telah menyingsing
Melipat jarak, melangkahi waktu
Hingar dan riuh menjadi satu
Mayapada semakin mempesona
Ketika rembulan menyunting matahari
Berbekal untaian reranting gering
Berupa ingatan meruncing

Tangga dan Gajah oleh Linda Autaharu

Harus menyiapkan rumah yang besar untuk seekor gajah
Tidak boleh banyak rumah, bila itu kecil maka tiada guna bagi si gajah
Cukup satu dengan desain yang tak rumit agar gajah mampu bernafas lega
Selega nafas seseorang yang ketika di masa kecil memanjat kekukuhan menara-menara yang ada

Selamat Pagi: Anakku oleh Linda Autaharu

Pagi yang menyelinap
Tinggalkan kabut senantan
Sesangku embun dimeja makan
Menghapus senak dalam ingatan.

Lelaki Berwajah Kemarin oleh Linda Autaharu

Kini kau cemas, memikirkan hari-hari adalah sama saja
Dimana saat matahari memamerkan diri, cahaya lain tak akan mampu begitu terang
biarkan saja pagi dan malam memadu kisah, mengumpulkan jarum jam yang kelak dapat menusuk urat nadi siapa saja

Tidurlah oleh Linda Autaharu

Tidurlah kau dengan tenang,
Gelap tak kan membunuhmu tiba-tiba
Hanya karena kau memadamkan dirimu
Dengan diam-diam

Pilihan Janji Bersama Waktu oleh Tika Suhartatik

Aku dengar genderangmu berdendang tentang namaku
Bersama bilis meringis dalam himpit rambutmu

Ada Tuhan Antara Kau dan Aku oleh Tika Suhartatik

kini sungai-sungai itu berhias teratai yang tak lagi berjuntai padaloma bunganya
Hidup serasa tanpa warna, tanpa rasa

Menyibak Dilema di Sebuah Negeri Tak Beratap oleh Tika Suhartatik

Negeri ini memang sudah kenyang
Dilema bersimbah angkara

Akhirnya oleh Benazir Nafilah

Dan kedatangan (dia-aku)
Telah menjadikan senja bunting dengan keemasan yang memerah
Serupa matamu yang berlinang dusta

Bertemu Puisi oleh Benazir Nafilah

Karena yang menangis bersama hujan adalah puisi
Yang berdetak bersama jantung adalah puisi
Yang membawa kaki padamu adalah puisi
Aku menyukai puisi-puisiku; kamu!

Rencana Usai Penutupan Dolly oleh Nurul Ilmi Elban

Wisma-wisma yang berdiri kukuh dengan angkuh
Tak boleh lagi menghidupi mulut
Dilarang menjadi jembatan penyambung hidup

Catatan Harian Angeline oleh Nurul Ilmi Elban

Hari esok bagiku hanyalah langit yang terus meninggi
Sedang waktu bergerak dengan merangkak
Hari-hari berpindah nama penuh perintah dan sumpah serapah
Oh, Ayah, baikkah kau di sana?

Suatu Malam: Sarkem oleh Nurul Ilmi Elban

Malam kian mengibarkan asap rokok dan kecut parfum
Pesona rayuan untuk para lelaki yang berkeliaran
Tawar menawar lalu naik ranjang

Nubuat Para Petani oleh Nurul Ilmi Elban

Kalau tidak,
Angin gagah dari utara akan menyambar
Seluruh arah menghilang jadi samar
Benih-benih menuntunmu jadi pembunuh
Bukan pahlawan yang diharapkan datang

Hujan Malam Ini oleh Salama Elmie

Riuh angin dan ketenangan awan
Menenangkan hati dan membuat penat
Adakah jamu yang lebih mujarab
Dari seorang penyair tempo dulu

Mengenang Setelah Kau Tiada oleh Salama Elmie

Aku tak perlu gerimis yang menghapus kesepianku
Aku hanya ini menulis saat kehilangan
Saat halaman rumah makin tak tenang

Hujan Bulan Juni oleh Sapardi Djoko Damono

Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni

Ambulans oleh Joko Pinurbo

Negara
meraung-raung
menjemput
warganya
yang terlantar
dan terlambat
ia selamatkan.

Apa Itu Majas Personifikasi?

Majas Personifikasi adalah semacam gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat manusia. Dengan kata lain, personifikasi menerapkan sifat-sifat atau tingkah laku manusia terhadap benda mati.(1)
Personifikasi (penginsanan) merupakan suatu corak khusus dari metafora yang mengiaskan benda-benda mati bertindak, berbuat, atau berbicara seperti manusia.

Majas Personifikasi Menurut Para Ahli

Tarigan (1985)

Penginsanan atau personifikasi ialah jenis majas yang melekatkan sifat-sifat insani kepada barang yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak.

Keraf (1994)

Gaya bahasa personifikasi adalah semacam gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat kemanusiaan.

Peyroutet (1994)

Personifikasi adalah penggantian dengan menempatkan sifat kemanusiaan untuk benda-benda abstrak, binatang-binatang, objek-objek.(2)

Ciri-ciri Majas Personifikasi

  • Penggunaan pilihan kata yang mengenakan sifat manusia pada benda mati.
  • Membandingkan benda mati (tak bernyawa) seperti tampaknya bernyawa dan berperilaku layaknya manusia.
  • Penginsanan pada benda mati atau hal yang dapat dilakukan manusia sehingga terlihat seakan hidup.
  • Memberikan gambaran pada situasi yang dilukis sehingga terlihat lebih nyata dan konkret. (1)

Tujuan Majas Personifikasi

1. Untuk Mengekspresikan Suatu Hal

Penulis menggunakan personifikasi sebagai media untuk menjelaskan suatu konsep abstrak dan membujuk atau meyakinkan pembaca untuk lebih memahami pentingnya objek yang dipersonifikasikan.

2. Untuk Memahami Sesuatu

Manusia mempersonifikasi sesuatu dengan tujuan untuk mengungkapkan emosi. Emosi yang dimaksud meliputi cinta, amarah, kejengkelan, kesedihan, penyesalan, dan kemurungan jiwa.

3. Untuk Mengontrol Keinginan

Personifikasi dapat digunakan untuk mengendalikan keinginan yang sukar untuk disampaikan secara langsung, sehingga perlu dipersonifikasikan dalam suatu situasi tertentu.(2)

Referensi:

  1. Skripsi Universitas Sanata Dharma berjudul 'Pemakaian Majas Perbandingan dalam Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari: Kajian Semantik'
  2. Skripsi Universitas Hasanuddin berjudul 'Majas Personifikasi dalam Kilométre Zèro Karya Maud Ankaoua'



(edr/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads