Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gibran Center secara resmi menyatakan dukungannya ke bakal calon gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Ilham Arief Sirajuddin (IAS). Dukungan ini disambut baik tim IAS dan dinilai menjadi angin segar dalam proses IAS mencari dukungan partai.
Dukungan DPP Gibran Center ke IAS itu diputuskan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Jakarta pada 27-29 Juli 2024. Sekretaris Gibran Center Sulsel, Illank Radjab mengatakan siap menjalankan perintah tersebut untuk memenangkan IAS.
"DPP Gibran Center resmi mendukung bapak Ilham Arief Sirajuddin untuk maju di Pilgub Sulsel. Setelah adanya keputusan ini kita segera menggelar pertemuan untuk bekerja memenangkan pak IAS," ujar Illank dalam keterangannya, Selasa (30/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Panglima BARAK-145/IAS, Japri Yakub Timbo menyambut baik dukungan itu dengan menyampaikan terima kasih dan apresiasi ke DPP Gibran Center. Dukungan itu, kata Japri, membuat tim IAS makin semangat.
"Saya kira, terima kasih banyak atas dukungan, apresiasi dari DPP Gibran Center. Saya kira dukungan itu sangat bermanfaat dan baik untuk mendukung pak IAS maju, menambah semangatlah," jelasnya.
"Apalagi dalam rangka menghadapi proses dinamika dukungan-dukungan partai inikan. jadi tentu dengan pernyataan dukungan itu memberikan angin segar kepada kita semua di internal tim Pak IAS," tambahnya.
Dia mengaku IAS memang punya kedekatan tersendiri dengan relawan Gibran Center. Pada saat Pilpres lalu, IAS turut menjadi bagian dari pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Saya juga bersama pak IAS menghadiri langsung di posko Gibran Center di Panakkukang waktu itu," jelasnya.
Dia juga meyakini DPP Gibran Centre memantau perkembangan dinamika Pilgub di Sulsel. Dukungannya, kata Japri, karena melihat IAS sebagai salah satu figur yang layak pimpin Sulsel.
"Sehingga sangat disayangkan kalau Pilgub Sulsel ini hanya diikuti oleh satu calon dengan melawan kotak kosong. Apalagi kotak kosong itu terjadi bukan karena pertimbangan rasionalitas politik partai mengusung calon tunggal tapi karena kekuatan oligarki yang menghalalkan segala cara membegal partai-partai," tegas Japri.
(ata/ata)