Reaksi Danny-IAS Usai Muncul Wacana Kotak Kosong di Pilgub Sulsel

Reaksi Danny-IAS Usai Muncul Wacana Kotak Kosong di Pilgub Sulsel

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 23 Jul 2024 09:00 WIB
Danny Pomanto dan Ilham Arief Sirajuddin.
Danny Pomanto dan Ilham Arief Sirajuddin. Foto: (Dok. detikSulsel)
Makassar -

Wacana kotak kosong di Pilgub Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai mengemuka menjelang pendaftaran di KPU. Wacana tersebut menuai beragam respons dari kandidat bakal calon gubernur seperti Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto dan Ilham Arief Sirajuddin (IAS).

Danny Pomanto menilai kotak kosong bukan hal baru di Sulsel. Wali Kota Makassar dua periode ini mengaku sudah cukup dekat dengan kotak kosong yakni pada Pilwalkot Makassar 2018 lalu.

"Kotak kosong itu kan bukan barang baru bagi Sulsel, bahkan populernya Makassar, Sulsel gara-gara kotak kosong," ujar Danny kepada wartawan usai mengikuti fit and proper test DPW PKS Sulsel di Swiss-Belinn Panakkukang, Makassar, Senin (22/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Danny, kemunculan kotak kosong pada kontestasi politik merupakan suatu proses. Namun dia mengingatkan jika kotak kosong memiliki kekuatan berbeda, terlebih kotak kosong pernah menang di Makassar.

"Itu salah satu proses, walau pun banyak orang bilang, bukan saya yah, bahwa itu tidak sehat. Tapi itu sah saja dalam perjalanan mekanisme ini. Bisa terjadi itu yah karena banyak kekuatan yang membuat menjadi kotak kosong. Tapi ingat, di Makassar itu kotak kosong menang," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Danny mengaku tidak ada upaya melawan kotak kosong di Pilgub Sulsel 2024. Dia yakin banyak calon pemimpin yang siap bertarung di Pilgub Sulsel.

"Tidak ada upaya (melawan kotak kosong), kalau dari saya tidak ada. Itu upaya kita semua, apakah kita melihat kondisi saat ini Sulsel sudah kekurangan pemimpin? Untuk apa bertanding, coba kita lihat kalau arena pertandingan, masa satu ji maju," ucap Danny.

"Kalau kita ingin lihat demokrasi harus ada pengujian-pengujian publik terhadap kandidat itu. Nah bagaimana kita mau mau menguji kalau kotak kosong," tambahnya.

Danny juga menilai kotak kosong adalah sesuatu yang misterius. Pasalnya, meski tak ada kandidat di dalamnya namun banyak kekuatan yang akan berkumpul memenangkannya. Masyarakat yang tidak setuju calon tunggal tentu akan memenangkan kotak kosong.

"Itu jadi hal yang misterius karena kotak kosong itu akan mengumpul semua kekuatan-kekuatan yang tentunya tidak setuju dengan (kotak kosong)," ujarnya.

Meski sudah banyak wacana soal kotak kosong, Danny tetap optimis dapat maju sebagai bakal calon di Pilgub Sulsel. Wacana itu, kata dia, bisa saja tidak terjadi.

"Biasanya beda yang muncul di permukaan beda sama yang terjadi nanti. Ilmu tasawufnya manusia berencana Allah berencana, manusia berencana buat kotak kosong, kita tunggu rencana Allah," pungkasnya.

Tanggapan IAS di halaman selanjutnya.

IAS Nilai Kotak Kosong Pembodohan Publik

Ilham Arief Sirajuddin (IAS) juga mengungkap ada skenario pihak tertentu yang menginginkan Pilgub Sulsel 2024 diwarnai kotak kosong. Mantan wali kota Makassar dua periode itu mengaku tidak ingin ada kotak kosong di Pilgub Sulsel.

"Sekarang ini saya lagi berjuang walaupun kita tahu dinamika politik di Sulsel hari ini tidak bagus-bagus banget. Bahkan isu kecenderungan mempersiapkan agenda politik kontestasi kotak kosong," ujar IAS usai mengikuti fit and proper test penjaringan Cakada DPW PKS Sulsel di Swiss-Belinn Panakkukang Makassar, Senin (22/7).

IAS menilai upaya kotak kosong itu merupakan pembodohan publik. Menurutnya, dengan adanya kotak kosong masyarakat akhirnya tidak punya pilihan-pilihan dalam menentukan calon pemimpinnya.

"Ini (kotak kosong) adalah suatu proses pembodohan publik, masyarakat kalau kemudian ada keinginan menjadikan kontestasi itu menjadi suatu ajang pemilihan ya," ujar IAS.

"Kita punya pengalaman di kotak kosong kemarin, bagaimana bisa memuaskan hati masyarakat kalau tidak ada ruangnya," sambungnya.

IAS lantas memperingatkan soal bahaya jika melawan kotak kosong. Dia juga menegaskan jika kotak kosong pernah menang di Polwalkot Makassar 2018 lalu.

"Dan ketika kotak kosong yang kebetulan banyak yang tidak itu, akhirnya kotak kosong yang banyak dipilih masyarakat dan saya kira ini menjadi suatu pelajaran dan jangan sampai terulang," katanya.

Halaman 2 dari 2
(asm/hsr)

Hide Ads