Kubu IAS Pertanyakan Jagoannya Tak Masuk Survei Indikator di Pilgub Sulsel

Kubu IAS Pertanyakan Jagoannya Tak Masuk Survei Indikator di Pilgub Sulsel

Sahrul Alim - detikSulsel
Jumat, 26 Jul 2024 17:30 WIB
Ilham Arief Sirajuddin (IAS)
Ilham Arief Sirajuddin (IAS). Foto: Istimewa
Makassar -

Tim pemenangan Ilham Arief Sirajuddin (IAS) mempertanyakan nama jagoannya tidak ada dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia yang dipublikasikan tim pemenangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (ASS-Fatma) untuk Pilgub Sulsel 2024. Kubu IAS curiga ada hasil survei yang disembunyikan.

"Saya curiga ada hasil yang disembunyikan Indikator karena kami yakin tidak mungkinlah tidak terpotret Pak IAS. Di survei yang lain bahkan kalau head to head dengan Pak ASS (Andi Sudirman Sulaiman) cuma selisih 1%," ujar Panglima BARAK-145/IAS, Japri Yakub Timbo kepada detikSulsel, Jumat (26/7/2024).

Japri juga menduga hasil elektabilitas IAS tinggi di survei itu. Makanya hasil survei tidak berani dipublikasikan oleh pihak yang diduga memesan survei.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita duga Indikator ini tidak berani merilis dan menyebut nama IAS, ada apa? Jangan sampai memang dia pesanan juga. Tidak mungkin tidak terpotret lah Pak IAS," cetusnya.

Meski demikian, dia memastikan tak akan melayangkan protes ke pihak mana pun. Pihaknya hanya heran terhadap rilis survei tersebut yang sama sekali tak menyinggung nama IAS.

ADVERTISEMENT

"Cuma kita heran saja ada hasil survei dirilis tidak ada namanya IAS, jangan-jangan karena temuan surveinya (IAS) lebih tinggi dari ASS, jangan sampai, kan. Jangan sampai temuan survei Indikator ini IAS lebih tinggi dari ASS," ujarnya.

Bahkan Japri menuding hal itu dilakukan sebagai upaya penggiringan opini publik. Nama jagoannya sengaja tak dimunculkan karena pihak tertentu takut melawan IAS.

"Kenapa tidak berani merilis dan menyebut nama IAS ada apa. Jangan-jangan temuan surveinya IAS lebih tinggi dari ASS sehingga takut melawan ASS, sengaja dikanalisasi," ujarnya.

Dia pun mengklaim dalam survei lembaga lain, IAS memperoleh hasil selisih tipis dengan ASS. Sehingga dia menyimpulkan nama IAS tidak mungkin tidak terpotret di Indikator.

"Kita pernah ada rilis SMRC cuma berapa persen dengan ASS. Makanya kita tidak yakin tidak terpotret sekelas Indikator, survei nasional ini," pungkasnya.

Sementara itu, detikSulsel mencoba mengkonfirmasi perihal survei tersebut kepada pihak Indikator. Namun hingga kini belum ada jawaban atas kecurigaan kubu IAS.

Diketahui, tim pemenangan ASS-Fatma mempublikasikan hasil survei Indikator Politik Indonesia terkait Pilgub Sulsel 2024. Survei menunjukkan ASS-Fatma unggul dalam berbagai simulasi, termasuk head to head.

Dalam rilis yang diterima dari Anggota Tim Pemenangan ASS-Fatma, Haeruddin Nurman, Kamis (25/7), survei ini dilakukan pada periode 11-19 Juli 2024 untuk Pilgub Sulsel. Survei dilakukan terhadap seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Sulawesi Selatan yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Jumlah sampel mencapai 800 orang yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Sulsel yang terdistribusi secara proporsional. Kemudian dilakukan oversample di Kabupaten Bone menjadi 400 responden. Sehingga total sample sebanyak 1.130 responden.

Survei menggunakan metode stratified random sampling. Margin of error survei ini ±3,5% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Simulasi Empat Nama:

Andi Sudirman Sulaiman 33,4%
Adnan Purichta 12,9%
Andi Iwan Aras 12,3%
Muh Ramdhan 'Danny' Pomanto 8,3%
Tidak jawab/tidak tahu 33,1%

Simulasi Tiga Nama:

Andi Sudirman Sulaiman 38,3%
Andi Iwan Aras 12,1%
Danny Pomanto 9,8%
Tidak jawab/tidak tahu 39,8%

Simulasi Dua Nama:

Andi Sudirman 46,3%
Danny Pomanto 9,6%
Tidak jawab/tidak tahu 44,1%

Simulasi Head to Head:

Andi Sudirman-Fatmawati 47,7%
Danny Pomanto-Indah Putri 17,0%
Tidak jawab/tidak tahu 35,2%

Simulasi Head to Head:

Andi Sudirman-Fatmawati 46,0%
Andi Iwan Aras-Adnan 19,8%
Tidak jawab/tidak tahu 34,2%

Simulasi Kotak Kosong:

Andi Sudirman-Fatmawati 62,1%
Kotak Kosong 3,8%
Tidak jawab/tidak tahu 34%.

Redaksi melakukan pemutakhiran pada paragraf pertama, 12, dan 13 artikel ini berdasarkan informasi dari narasumber.




(asm/sar)

Hide Ads