Besok Kamis, 18 Juli 2024 Puasa Apa? Ini Penjelasan dan Bacaan Niatnya

Besok Kamis, 18 Juli 2024 Puasa Apa? Ini Penjelasan dan Bacaan Niatnya

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Rabu, 17 Jul 2024 20:30 WIB
Kalender Hijriah Juli 2024
Foto: dokumen Kemenag RI
Makassar -

Besok tanggal 18 Juli 2024 bertepatan dengan hari Kamis, 11 Muharram 1446 berdasarkan penanggalan Hijriah versi Nahdlatul Ulama. Pada tanggal tersebut, umat muslim dianjurkan untuk berpuasa.

Lantas, besok puasa apa?

Umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan puasa pada bulan Muharram. Anjuran tersebut berdasarkan dalam hadits riwayat Muslim sebagaimana dikutip dari laman NU Online.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata: "Rasulullah SAW bersabda: Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim)

Lalu, besok tanggal 18 Juli 2024 puasa apa? Simak penjelasannya berikut ini!

ADVERTISEMENT

Besok Puasa Apa?

Terdapat sejumlah puasa yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada bulan Muharram. Yakni puasa awal Muharram, puasa Tasua, puasa Asyura, dan puasa 11 Muharram.

Puasa awal Muharram dilaksanakan pada tanggal 1 Muharram. Kemudian puasa Tasua dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram.

Dilanjutkan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram. Terdapat pula puasa sehari setelahnya, yakni pada tanggal 11 Muharram.

Berdasarkan penetapan awal Muharram oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), 1 Muharram 1446 H jatuh pada tanggal 8 Juli 2024. Sehingga, warga NU baru melaksanakan puasa 11 Muharram pada 18 Juli 2024, besok.

Selain itu, tanggal 18 Juli 2024 ini bertepatan dengan hari Kamis. Mengutip laman Nahdlatul Ulama (NU Online), di antara puasa yang dianjurkan bagi umat Islam adalah puasa sunnah setiap hari Senin dan Kamis.

Dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi dan Ahmad disebutkan bahwa Siti 'Aisyah RA pernah menyampaikan bahwa Nabi Muhammad senantiasa melakukan puasa di hari Senin dan Kamis.

"Nabi ﷺ selalu menjaga puasa Senin dan Kamis." (HR Tirmidzi dan Ahmad).

Anjuran Puasa 11 Muharram

Mengutip laman Nahdlatul Ulama, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa pada 11 Muharram untuk mengiringi puasa Asyura pada 10 Muharram. Hal ini disebutkan dalam Fathul Mu'in karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari:

و) يوم (عاشوراء) وهو عاشر المحرم لأنه يكفر السنة الماضية كما في مسلم (وتاسوعاء) وهو تاسعه لخبر مسلم لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع فمات قبله والحكمة مخالفة اليهود ومن ثم سن لمن لم يصمه صوم الحادي عشر بل إن صامه لخبر فيه

Artinya: "(Disunahkan) puasa hari Asyura, yaitu hari 10 Muharram karena dapat menutup dosa setahun lalu sebagai hadits riwayat Imam Muslim. (Disunahkan) juga puasa Tasu'a, yaitu hari 9 Muharram sebagai hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda, 'Kalau saja aku hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tasu'a.' Tetapi Rasulullah SAW wafat sebelum Muharram tahun depan setelah itu. hikmah puasa Tasu'a adalah menyalahi amaliyah Yahudi. Dari sini kemudian muncul anjuran puasa hari 11 Muharram bagi mereka yang tidak berpuasa Tasu'a. Tetapi juga puasa 11 Muharam tetap dianjurkan meski mereka sudah berpuasa Tasu'a sesuai hadits Rasulullah SAW," (Lihat Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Fathul Mu'in pada hamisy I'anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz II, halaman 301).

Sementara Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi menjelaskan lebih lanjut, puasa 11 Muharram tetap dianjurkan meskipun yang telah mengiringi puasa Asyura dengan puasa 9 Muharram.

Anjuran ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Ahmad bin Hanbal.

قوله بل وإن صامه) أي بل يسن صيام الحادي عشر وإن صام التاسع (قوله لخبر فيه) أي لورود خبر في صيامه الحادي عشر مع ما قبله من صيام العاشر والتاسع وهو ما رواه الإمام أحمد صوموا يوم عاشوراء وخالفوا اليهود وصوموا قبله يوما وبعده يوما ذكره في شرح الروض وذكر فيه أيضا أن الشافعي نص في الأم والإملاء على استحباب صوم الثلاثة ونقله عنه الشيخ أبو حامد وغيره اهـ

Artinya: "Maksud (perkataan, 'bahkan sekalipun ia telah memuasakannya) bahkan tetap dianjurkan puasa 11 Muharram sekalipun ia telah berpuasa pada Tasu'a 9 Muharram. Maksud (perkataan 'sesuai hadits Rasulullah SAW perihal ini') adalah sesuai hadits yang menganjurkan puasa pada 11 Muharram setelah puasa 9 dan 10 Muharram. Sabda Rasulullah SAW perihal ini diriwayatkan Imam Ahmad bin Hanbal yang berbunyi, 'Puasalah kalian pada Asyura (10 Muharram). Berbedalah dari kaum Yahudi dengan berpuasa sehari sebelum dan sesudahnya.' Hal ini tersebut di Syarhur Raudh. Di sini disebutkan bahwa Imam As-Syafi'i mencantumkan anjuran puasa tiga hari ini di kitab Al-Umm dan Al-Imla' sebagai dikutip Syekh Abu Hamid dan ulama lain," (Lihat Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I'anatut Thalibin, Kota Baharu-Penang-Singapura, Sulaiman Mar'i, tanpa catatan tahun, juz II, halaman 266).

Itulah informasi terkait puasa yang dilaksanakan besok, Kamis 18 Juli 2024. Semoga menjawab pertanyaan, detikers!




(alk/alk)

Hide Ads