Ajakan Pansel ke Aktivis Perempuan Ikut Seleksi Capim-Anggota Dewas KPK

Ajakan Pansel ke Aktivis Perempuan Ikut Seleksi Capim-Anggota Dewas KPK

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 12 Jul 2024 07:35 WIB
Wakil Ketua Ponsel KPK Arif Satria (kanan) dan Anggota Pansel Rezki Sri Wibowo (kiri).
Foto: Wakil Ketua Ponsel KPK Arif Satria (kanan) dan Anggota Pansel Rezki Sri Wibowo (kiri). (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

Panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) dan dewan pengawas (dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 mengungkap minimnya pendaftar dari kalangan perempuan. Pansel pun mengajak aktivis perempuan ikut dalam seleksi menjelang 3 hari pendaftaran ditutup.

Pansel KPK melaporkan hingga 11 Juli 2024, sebanyak 143 orang telah mendaftar atau submit dokumen dari 632 orang yang melakukan register akun. Rinciannya, 76 orang daftar capim dan 64 lainnya mendaftar calon anggota dewas.

"Untuk pendaftar capim dari perempuan baru 1 orang. Kemudian untuk calon dewas baru 6 orang," kata anggota Pansel KPK, Rezki Sri Wibowo saat sosialisasi partisipasi publik terkait seleksi capim dan dewas KPK di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (11/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rezki mengatakan, total 7 perempuan yang mendaftar seleksi capim dan dewas. Padahal masa pendaftaran seleksi sudah berlangsung sejak 26 Juni lalu.

"Kami data minim sekali pendaftar perempuan. Ini buat saya sangat penting juga karena persentase perempuan key factor juga pansel KPK ini," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Pansel KPK pun gencar melakukan sosialisasi terkait seleksi capim dan dewas KPK di sejumlah kota di Indonesia. Dia berharap partisipasi publik meningkat untuk ikut melakukan pendaftaran.

"Saya imbau ayo para aktivis, penggiat yang berkompetensi dari perempuan, ayo mendaftar," tegas Rezki.

Menurut Rezki, keterwakilan perempuan sangat penting dalam struktur pimpinan dan dewas KPK ke depan. Rezki berharap tingkat pendaftar dari kalangan perempuan mengalami peningkatan menjelang pendaftaran ditutup 15 Juli mendatang.

"Ini menurut saya representase perempuan, mumpung media ada di sini, tolong disuarakan juga bahwa kita butuh banyak perempuan yang bisa mendaftar," paparnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Pansel KPK, Arief Satria optimis jumlah pendaftar akan meningkat setiap hari. Pansel juga melakukan sosialisasi terkait seleksi capim dan dewas agar partisipasi publik bertambah.

"Banyak opini yang mengatakan loh kok sedikit pendaftarnya? Kan belum ditutup, ditutup 15 Juli sejak dibuka 26 Juni," ucap Arief.

Arief melanjutkan, Pansel KPK telah melakukan sosialiasi di Medan dan Surabaya. Dia mengajak masyarakat untuk ikut mengawal tahapan seleksi capim dan dewas periode 2024-2029.

"Saya optimis akan mengalami peningkatan karena konsen publik terhadap pemilihan capim dan calon dewas ini sangat tinggi sekali perhatiannya," tambahnya.

Sementara terkait nama-nama pendaftar seleksi, Pansel KPK akan mengumumkannya setelah proses verifikasi berkas. Arief belum memastikan ada atau tidaknya pimpinan atau dewas KPK saat ini kembali ikut seleksi.

"Nama-nama pendaftar pada saatnya akan kami umumkan setelah kita verifikasi administrasi nanti kita umumkan semuanya," imbuh Arief.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Pansel KPK Jamin Bekerja Profesional

Arief menegaskan Pansel KPK bekerja secara profesional sesuai dengan regulasi. Dia memastikan timnya tidak bekerja dalam tekanan dari pihak manapun.

"Kita bekerja secara independen, berbasis pada aturan yang ada, undang-undang, itu pegangan kami, itu acuan kami," tegas Arief.

Pansel KPK juga mengajak masyarakat membantu menelusuri rekam jejak pendaftar seleksi capim dan dewas KPK. Pansel pun akan menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) hingga Badan Intelijen Negara (BIN).

"Kalau masyarakat tidak berpartisipasi menyampaikan kepada kami soal rekam jejak, mana kami tahu, meskipun kami punya instrumen-instrumen yang akan kita lakukan," tuturnya.

"Misalnya melalui analisis PPATK aliran transaksi, kemudian kami juga dengan berbagai institusi, dari BIN kami dapatkan, BNPT, pajak dan sebagainya," tambah Arief.

Arief melanjutkan, masyarakat pun bisa menyampaikan aspirasi melalui aplikasi Administrasi Panitia Seleksi Elektronik (Apel). Aplikasi itu bisa diakses lewat laman: apel.setneg.go.id.

"Sebenarnya ini kombinasi, kita ada jalur formal kepolisian, kejaksaan, tapi justru yang paling penting masukan dari masyarakat lewat kanal tersebut, karena mungkin ada informasi yang terlewatkan dari jalur formal," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/hsr)

Hide Ads