Mayat Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), bernama Syarief Azis (47) ditemukan tergeletak di pinggir jalan di Malaysia. Penyebab kematian Syarief hingga kini masih misteri.
Korban diduga meninggal dunia di Serawak, Malaysia pada Selasa (11/6). Namun keluarga korban baru menerima kabar kematian Syarief dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa pada Sabtu (15/6).
"Pertama kami dapat info itu ya itu dia (korban) didapat tergeletak di tepi jalan," ujar adik korban, Wandayani Azis kepada detikSulsel, Jumat (21/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanda enggan berspekulasi lebih jauh jika saudaranya meninggal karena dibunuh. Namun dia mengaku menerima informasi kalau kakaknya diduga menjadi korban begal.
"Saya takut juga terlalu melampaui kepolisian yang sudah bergerak di sana, namun di awal-awal itu memang isunya itu dibegal," tuturnya.
Dia mengaku mendapat bukti foto terkait kondisi Syarief saat ditemukan meninggal. Di tubuh korban, juga ditemukan luka lebam.
"Kami juga tidak tahu (penyebab kematiannya), takut simpang siur berita juga. Cuma di awal kami dapat informasi secara foto yang dikirimi ke kami ada di belakangnya lebam," bebernya.
Kecurigaan Wanda soal saudaranya menjadi korban begal menguat ketika mengetahui barang bawaan Syarief hilang. Hanya tersisa tas yang masih dikenakan korban saat ditemukan tewas.
"Kenapa kami curiga itu (korban dibegal) di awal karena HP-nya sudah tidak ada, KTP, visa juga tidak ada, yang ditemukan di tas cuma paspor saja," ungkap Wanda.
Wanda kini menunggu jenazah saudaranya dipulangkan ke kampung halaman. Dia pasrah menerima kabar kematian saudaranya sejak korban memutuskan merantau ke Malaysia pada 2022.
"Kerjanya terakhir itu kan di Serawak dia. Kalau perusahaan kami tidak tahu sebagai sopir pribadi," ujarnya.
Menurut dia, Syarief tertutup terkait pekerjaannya di Malaysia. Pihak keluarga tidak mengetahui perusahaan tempat korban bekerja.
"Beliau juga tidak pernah bilang bosnya siapa dan kerjanya di mana, cuma dibilang sebagai sopir," ungkap Wanda.
Syarief terakhir kali berkomunikasi dengan istrinya pada Minggu (9/6) malam. Dua minggu setelahnya, Syarief tidak bisa lagi dihubungi.
"Besoknya (setelah korban komunikasi dengan istri), sudah tidak ada kabar sampai di hari Sabtu (15/6) pagi, kita baru tahu berita bahwa beliau sudah meninggal dunia," imbuhnya.
Simak penjelasan Pemkab Gowa di halaman berikutnya...
Korban Pekerja Migran Ilegal
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Gowa Sabir Bangsawan mengatakan, kabar kematian korban diketahui setelah menerima informasi dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sulsel. Pihaknya pun meneruskan kabar itu ke keluarga korban.
"Saya kasih bicara keluarga korban dengan BP2MI sekaligus kasih nomor untuk komunikasi dengan KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) yang ada di Malaysia mendapatkan info bahwa betul bahwa keluarganya meninggal di sana," ucap Sabir yang dikonfirmasi terpisah.
Sabir mengaku pihaknya juga telah melakukan penelusuran terkait status korban. Dari hasil pemeriksaan, Syarief merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal.
"Pemberangkatan (korban) ini datanya tidak ada pada kami, sehingga kami anggap ini ilegal," ungkapnya.
Namun dia menegaskan akan tetap mengawal proses pemulangan jenazah korban kembali ke Gowa. Pihaknya akan berkoordinasi dengan KJRI di Malaysia.
"Kerja sama KJRI dengan pihak yang mempekerjakan atau perusahaan (tempat korban bekerja) di sana akan selalu sama-sama dalam rangka pemulangan jenazah," sebut Sabir.
Sabir pun tidak berkomentar lebih jauh terkait penyebab kematian korban. Dia menegaskan prioritas utamanya kini membantu keluarga korban memulangkan jenazah Syarief.
"Kita tetap memperhatikan warga kita walaupun dalam hal ini ilegal, tapi sekali lagi bahwa apa yang dilakukan almarhum ini memang agak kami tidak ketahui sebelumnya dia peserta migran Indonesia," pungkasnya.
Simak Video "Video: Sosok Alimuddin, Pelaku Percobaan Pembunuhan-Perampokan di Sulsel"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/sar)