TKI Asal Gowa Ditemukan Tewas di Jalan Malaysia, Keluarga Duga Korban Dibegal

TKI Asal Gowa Ditemukan Tewas di Jalan Malaysia, Keluarga Duga Korban Dibegal

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Jumat, 21 Jun 2024 17:38 WIB
Ilustrasi Mayat Kecelakaan di Jalan
Foto: Ilustrator Edi Wahyono
Gowa -

Pria bernama Syarief Azis (47), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditemukan meninggal dunia di Serawak, Malaysia. Keluarga curiga Syarief dibegal lantaran tubuh korban penuh luka lebam hingga sejumlah barang bawaannya hilang.

"Iya benar (korban meninggal) di Serawak Malaysia. Yang pertama kami dapat info itu ya itu dia (jenazah) didapat tergeletak di tepi jalan," ujar adik korban, Wandayani Azis kepada detikSulsel, Jumat (21/6/2024).

Wanda mengaku baru menerima kabar kematian saudaranya dari Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Gowa pada Sabtu (15/6). Namun korban diduga telah meninggal sejak Selasa (11/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dapat infonya itu bahwa beliau sudah meninggal itu di tanggal 15 Juni, tapi katanya beliau dikatakan meninggal itu di tanggal 11 (Juni)," kata Wanda.

Wanda mengatakan, korban putus kontak dengan keluarganya pada Minggu (9/6) malam. Beberapa hari berselang, korban sudah dikabarkan meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

"Kita juga terlambat dengar informasinya karena kan sudah loss contact banget pas Minggu (9/6) malam itu terakhir almarhum komunikasi sama istrinya. Besoknya sudah tidak ada kabar sampai di hari Sabtu (15/6) pagi kita baru tahu berita bahwa beliau sudah meninggal dunia," jelas Wanda.

Dia mengaku belum mengetahui kronologis korban meninggal hingga jasadnya ditemukan di pinggir jalan. Namun Wanda membeberkan tubuh korban mengalami luka lebam.

"Kami juga tidak tahu takut simpang-siur berita juga, cuma di awal kami dapat informasi secara foto yang dikirimi ke kami ada di belakangnya lebam," tutur Wanda.

Wanda pun enggan berspekulasi terkait penyebab kematian saudaranya meski beredar isu jika korban tewas dibegal. Dia berdalih hal ini menjadi ranah aparat penegak hukum.

"Saya takut juga terlalu melampaui kepolisian yang sudah bergerak di sana, namun di awal-awal itu memang isunya itu dibegal," ucapnya.

"Karena memang kenapa kami curiga itu (korban dibegal) di awal karena HP-nya sudah tidak ada, KTP, visa juga tidak ada, yang ditemukan di tas cuma paspor saja," tambah Wanda.




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads